Rabu, 29 September 2010

Evolusi Teori Manajemen dan tanggung jawab sosial manajer.


Evolusi Teori Manajemen dan tanggung jawab sosial manajer.


³Aliran Manajemen Ilmiah (scientific Management Theory)
Tokoh:
- Frederick A. Taylor (1856-1915)
- Henry L.Gantt (1861-1919)
- Frank B. Gilberth (1868-1924) &
  Lilian M. Gilberth (1878-1972)
Menerangkan secara ilmiah metode terbaik untuk melaksanakan tugas apapun, dan untuk menyeleksi, melatih dan memotivasi pekerja. Tujuannya adalah kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas 
Filosofis 4 Prinsip dasar :
³Perkembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya, jadi metode terbaik untuk dapat melaksanakan setiap tugas dapat ditentukan.
³Seleksi ilmiah para pekerja, sehingga setiap pekerja akan diberi tanggung jawab melakukan tugas yang paling cocok dengannya.
³Pendidikan dan pengembangan ilmiah para pekerja.
³Kerjasama bersahabat dan secara pribadi antara manajemen dan tenaga kerja.
Sukses dari prinsip-prinsip tersebut, memerlukan “revolusi mental yang lengkap” dari para manajer dan tenaga kerja.

Mempertimbangkan sistem insentif dari Taylor.
³Memberikan motivasi kepada karyawan yang mampu menyelesaikan tugas yang dibebankan melalui insentif /bonus.
³Mencatat kemajuan pekerja dan dilakukan secara terbuka serta dicatat pada bagan balok induvidual (bagan Gantt).

Gilberth bersaudara
³Mempelajari kelelahan dan gerakan serta memfokuskan pada berbagai cara untuk mendorong kesejahteraan pekerja.
³Perhatian Manajemen terhadap pekerja, terutama dalam mencari gerakan yang paling ekonomis sehingga dapat meningkatkan moral pekerja.
Tujuan akhir dari manajemen ilmiah adalah membantu para pekerja mencapai potensial penuh sebagai manusia.
Evolusi Teori Manajemen (2)
³Teori Organisasi Klasik
Tokoh :
- Henry Fayol (1841-1925)
-Max Webber (1864-1920)
- Mary Parker Follett (1868-1933)
-Chester I. Barnard (1886-1961)
Menumbuhkan kebutuhan untuk menemukan pedoman pengelolaan organisasi kompleks.
 

Henry Fayol
Manajemen adalah suatu ketrampilan yang dapat diajarkan jika prinsip dasarnya di pahami.
14 Prinsip Manajemen Fayol :
1.Pembagian Tugas 11. Keadilan
2.Wewenang 12. Stabilitas Staff
3.Disiplin 13. Inisiatif
4.Kesatuan komando 14. Semangat Korps
5.Kesatuan dalam Pengarahan
6.Kepentingan Individual di bawah kepentingan umum
7.Imbalan
8.Sentralisasi
9.Hierarki
10.Susunan

Max Webber
Organisasi apapun mempunyai orientasi pada berbagai sasaran memerlukan pengendalian peraturan dari semua aktivitasnya dengan hati-hati.  
³Mengembangkan sebuah teori mengenai manajemen birokrasi yang menekankan pada kebutuhan akan hierarki yang ditetapkan dengan ketat untuk mengatur peraturan dan wewenang denga jelas.
³Organisasi ideal pastilah sebuah birokrasi yang aktivitas dan tujuan dipikirkan secara rasional dan pembagian tugas dari para karyawan dinyatakan secara jelas.
³Evaluasi prestasi kerja harus didasarkan pada keunggulan.
 
Marry Parker Follett
Manajemen adalah seni melaksanakan pekerjaan lewat orang lain.
³Memperkenalkan bagaiman hubungan manusia dan struktur organisasi.
³Kelompok merupakan tempat individual dapat menggabungkan bakat yang berbeda-beda menjadi sesuatu yang lebih besar.
³Fungsi control (pengendalian)yang “utuh” memperhitungkan bukan hanya individual dan kelompok, tetapi juga pengaruh dari faktor-faktor lingkungan seperti, politik, ekonomi dan biologi.
Follet membuka jalan bagi teori manajemen untuk mengikutsertakan hubungan yang lebih luas, baik dari dalam organisasi maupun dari luar batas organisasi.  
Chester I. Barnard
Mengidentifikasi organisasi informal, dan mempromosikan efektivitas mengenali dan menggunakan kelompok informal di tempat kerja,
³Orang berkumpul bersama dalam organisasi formal tidak dapat mencapai  tujuan jika bekerja sendiri-sendiri. Tetapi, dalam mengejar sasaran organisasi mereka juga harus memuaskan kebutuhan individual masing-masing.
³Zone of indifference (area of acceptane) ; kecenderungan yang mengkondisikan individual dapat menerima perintah yang berada dalam rentang tanggung jawab atau aktivitas yang sudah dikenal.
³Semakin banyak aktivitas yang termasuk di dalam zona tidak penting , semakin lancar dan semakin kooperatif sebuah organisasi.

Evolusi Teori Manajemen (3)
³Aliran Tingkah Laku : Organisasi adalah Manusia
Tokoh : (behavioral scientist)
Elton Mayo (1880-1949)
Abraham Maslow
Douglas McGregor
Aliran tingkah laku muncul sebagai akibat dari pendekatan klasik tidak berhasil mencapai produksi efisien dan harmoni di tempat kerja yang memadai. Pada Aliran ini, digolongkan 2 pendekatan yaitu : Gerakan hubungan manusia dan Pendekatan ilmiah Tingkah laku 

Elton Mayo
Gerakan hubungan manusia

Penelitian manusia dalam lingkungan kerja :
³Pekerja yang mendapatkan perhatian khusus akan berkerja lebih baik dan dapat meningkatkan produktivitas.
³Pekerja akan bekerja lebih keras jika mereka percaya pihak manajemen memperhatikan kesejahteraan dan perhatian khusus.
³Kelompok informal (lingk. Sosial dari karyawan) memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas. 

Abraham Maslow & Doglas McGregor
Pendekatan Ilmiah tingkah laku
³Maslow : kebutuhan yang memotivasi manusia untuk mendapatkan kepuasan dapat dibuat hierarki. Kebutuhan peringkat bawah harus dipuaskan terlebih dahulu sebelum kebutuhan peringkat yang lebih tinggi dapat dipenuhi.
³McGregor : membedakan 2 asumsi dasar alternatif mengenai manusia dan pendekatan mereka terhadap pekerjaan. 2 asumsi tersebut memunculkan teori X dan teori Y.
Teori X : pandangan tradisional tentang motivasi --> pekerjaan yang dibenci oleh karyawan yang harus diberi motivasi dengan paksaan uang dan pujian.  
Teori Y : pekerja/orang sudah memiliki motivasi untuk bekerja melakukan pekerjaan dengan baik.
 
Evolusi Teori Manajemen (4)
³Aliran ilmu Manajemen
pendekatan masalah manajemen dengan penggunaan teknik matematik untuk membuat model, menganalisis dan menyelesaikan. (Management science school)
³Riset Operasi (Operational research) : teknik matematik untuk membuat model, menganalisis dan menyelesaikan masalah manajemen.

Evolusi Teori Manajemen (5)
Perkembangan Muthakir Teori Manajemen
³Pendekatan Sistem :
Pandangan organisasi sebagai sistem yang dipersatukan dan diarahkan dari bagian-bagian yang saling berkaitan.
Kata kunci : Subsistem, sinergi, open system & close system, System boundary, flows, feedback(umpan balik).
³Pendekatan kontigensi
Pandangan bahwa teknik manajemen yang paling baik memberikan kontribusi untuk mencapai sasaran organisasi mungkin bervariasi dalam situasi atau lingkungan yang berbeda.
Pandangan ini sering juga disebut pendekatan situasional.
³Pendekatan Keterlibatan Dinamik (dinamik engagement)
Pandangan bahwa waktu dan hubungan manusia mendesak manajemen untuk memikirkan ulang pendekatan tradisional dalam menghadapi perubahan yang terus menerus berlangsung dan cepat.
 
Simpulan :
³Manajemen dan Organisasi merupakan produk dari sejarah, keadaan sosial dan tempat kejadian. Belajar teori manajemen membantu kita untuk membantu kita memahami manajemen dan organisasi yang semakin kompleks.


Sumber: rudylatu.googlepages.com/EvolusiTeoriManajemen.ppt



Tanggung Jawab Sosial manajer Perusahaan(PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

 

Senin, 23 Juli 2007
Jakarta, Sesuai dengan program pemerintah yang mengharuskan setiap perusahaan untuk menyisihkan sebagian keuntungan perusahaan untuk Pengembangan Pengusaha Kecil dan Bina Lingkungan (PKBL), Jiwasraya juga berupaya merealisasikan hal tersebut melalui beberapa kegiatan yang bersifat rutin dalam bentuk bantuan modal bagi pengembangan usaha kecil maupun beberapa kegiatan yang terkait dengan pengembangan bina lingkungan.

Sepanjang tahun 2006 pengembangan bina lingkungan dilakukan dalam bentuk bantuan perusahaan untuk pembangunan rumah ibadah (mesjid) di wilayah Bandung Timur sebesar Rp. 23 juta. Adapun penyaluran bantuan tersebut disampaikan melalui kantor cabang Jiwasraya di Bandung Regional Office. Bantuan lain yang juga diberikan perusahaan bagi pengembangan lingkungan adalah sumbangan bencana gempa bumi di Yogyakarta pada bulan Mei 2006 sebesar Rp. 20 juta yang penyalurannya dilakukan melalui Kementerian BUMN serta Rp.150 juta yang penyalurannya secara langsung melalui koordininasi dengan kantor cabang di Yogyakarta. Adapun bentuk bantuan yang disampaikan secara langsung kepada masyarakat setempat tersebut beraneka ragam, mulai dari sembako, material bangunan sampai dengan modal usaha.

Selain hal tersebut setiap tahun perusahaan juga mengadakan aksi donor darah dalam rangka memperingati HUT perusahaan yang jatuh pada tanggal 31 Desember. Aksi donor darah ini dilakukan bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Jakarta, dan pada tahun 2006 tercatat lebih dari 120 orang karyawan & agen Jiwasraya yang berada di wilayah Jakarta mendonorkan darahnya demi kemanusiaan.
Sumber: www.jiwasraya.co.id/detailberita.php?id=142&lang=id