Sistem Informasi Pemasaran
Sistem Informasi Pemasaran [Implementasi]
Jika didefinisakan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran adalah kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yg berkaitan dengan:
Produk
Tempat
Promosi
Harga produk
Strategi pemasaran
Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsur-unsur yang dinamakan bauran pemasaran semua itu dikenal
dengan 4P yaitu:
Produk apa yang dibeli pelanggan untuk memuaskan kebutuhannya
Promosi berhubungan dengan semua cara yang mendorong penjualan
Place berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan melalui slauran distribusi
Price terdiri dari semua element yang berhubungan dengan apa yang dibayar oleh pelanggan
Komponen Sistem Informasi pemasaran
Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum, yaitu
komponen-komponen input, model, output, basis data, teknologi dan kontrol. Perbedaan komponen-komponen ini antar sistem-sistem informasi lainnya adalah konteks letak dari sistem informasinya. Misalnya untuk Sistem informasi pemasaran ini, maka komponen inputnya adalah input tentang data pemasaran dan outputnya adalah laporan-laporan berisi informasi pemasaran.
Komponen Input Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan.
Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan
operasi pemasaran. Subsistem peneliti pemasaran menlakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran.
Komponen Model Pemasaran
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama,penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.
Komponen Basis Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal dari data base. Beberapa data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.
Komponen Output Pemasaran
Tiap Subsistem out put menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai bagian dari bauran
Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklana perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga membantu manajer untuk membuat keputusan harga.
Subsistem Sistem Informasi Pemasaran
Subsistem Penelitian Pemasaran (Riset Pemasaran)
Subsistem penelitian pemasaran merupakan sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan dan calon pelanggan. Manajer pemasaran dapat mengunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan segala jenis informasi tetapi sebagian besar kegiatan ditujukan pada pelanggan dan calon pelanggan :
Data primer dan sekunder
Data primer adalah data yang dikumpulkan perusahaan. Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data primer adalah wawancara mendalam, pengamatan dan pengujian terkendali. Beberapa data skunder harus dibeli dan sering tersedia dalam bentuk pita magnetik atau disket untuk memudahkan pemasukan kedalam CBIS data sekunder yang lain seperti tersedia diperpustakan.
Subsistem Intelijen Pemasaran Tiap area fungsional bertanggung jawab untuk menghubungkan perusahaan dengan elemen-elemen tertentu dilingkungan pemsaran yang memliki tanggung jawab utama pada pelanggan dan pesaing. Seperti area fungsional lainnya, pemasran juga memiliki tanggung jawab pada pemerintah dan komunitas global.
Sistem Informasi Manufaktur
Pengertian Sistem Informasi Manufaktur
Manufaktur adalah suatu kegiatan manusia yang mencangkup semua fase dalam kehidupan. Produk – produk manufaktur adalah semua yang ada di sekitar kita, yakni: apa yang kita kenakan, tempati, lewati, bahkan sebagian besar yang kita makan, semuanya mengalami sejumlah proses manufaktur. Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin (manus = tangan, factus = terbuat), dan di tetapkan di kamus – kamus sebagai “membuat barang-barang dan benda-benda dengan tangan atau khususnya dengan mesin, sering kali pada skalar besar serta dengan pembagian kerja.”Kita dapat melihat bahwa definisi ini tidak benar-benar lengka, namun kita dapat menggunakannya untuk memahami peran manufaktur dalam perkembangan manusia.
Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) bertujuan menghasilkan informasi manufaktur yang berguna untuk perusahaan. Kegiatan manufaktur mendukung proses bisnis sebuah perusahaan. Kegiatan ini perlu diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan sistem informasi manufaktur haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadi di lantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan. Sumber daya manusia adan teknologi merupakan komponen yang terintegrasi untuk menjalnkan sistem informasi manufaktur ini. Komponen ini merupakan komponen pendukung sekaligus komponen utama untuk melaksanakan SIMa. SIMa dalam sebuah industri perlu mendokumentasikan semua data mulai dari input, proses, hingga output produksi agar didapatkan hasil (informasi) yang sesuai dengan keinginan perusahaan. Setiap komponen data dapat menunjang proses pengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi departemen persediaan, departemen produksi dan juga departemen kualitas yang dimana proses tersebut akan didapatkan secara lebih efektif dan efisien.
Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) termasuk dalam kerangka kerja Sistem
Informasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIMa lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
Proses realisasi produk (product realization) melibatkan sejumlah kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. Realisasi produk melibatkan sejumlah besar kegiatan, banyak di antaranya menjadi bidang keahlian. Lebih tepatnya, manufaktur di anggap sebagai suatu sistem dengan kegiatan – kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. Interaksi dapat di perkuat dengan cara mempertahankan suatu database umum terkomputerisasi.
sistem informasi keuangan
Pengertian Sistem Informasi Keuangan
18:14 |
Sudah disebutkan diatas bahwa sistem informasi manajemen merupakan sistem informasi yang dibutuhkan oleh manajer untuk mengatur segala sesuatu yang ada dalam perusahaan, baik itu dalam bidang logistik, sumber daya manusia, keuangan, data gudang, hingga nilai jual saham perusahaan. Informasi ini digunakan oleh manajer untuk
terdapat kata keuangan yang menjadi pokok yang dibahas, diolah dan disajikan datanya dari sistem ini, namun apa sebenarnya pengertian dari Keuangan itu sendiri.
Menurut Ridwan.S Sunjaja dan Inge Berlian, keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan seorang dan setiap organisasi. Keuangan berhubungan dengan proses, lembaga, pasar dan instrument yang terlibat dalam transfer uang diantara individu maupun antara bisnis dan pemerintah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa segala hal yang berhubungan dengan prosedur mengelola uang dari kehidupan seseorang dan suatu organisasi, disebut sebagai Keuangan. Ditambahkan lagi, bahwa kegiatan yang tercakup di dalam keuangan diantaranya ialah mengidentifikasikan kebutuhan uang yang akan datang, membantu pengelolaan dana yang ada, hingga mengontrol penggunaan dana tersebut.
Setelah mengetahui dan memahami makna kata keuangan itu sendiri sekarang kita akan masuk pada Sistem Informasi Keuangan. Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi kepada orang atau kelompok (user)baik di dalam maupun di luar perusahaan mengenai arus keuangan serta permasalahannya di perusahaan tersebut. Informasi yang diberikan dalam sistem ini disajikan berupa laporan khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi komputasi, saran dari sistem, dan komunikasi elektronik.
Sistem informasi keuangan merupakan sistem informasi yang digunakan guna mengatur keuangan yang ada dalam organisasi, sistem ini digunakan oleh manajer untuk mengatur setiap bentuk keuangan yang ada dalam organisasi, baik itu hasil laba atau kerugian yang ada didalamnya sampai pembagian gaji karyawan, dll.
pengertian sistem informasi sumber daya manusia
suatu bentuk sistem yang dalam menjalankan fungsinya terdiri dari beberapa orang yaitu berupa sekelompok tim kecil yang saling berkolaborasi dalam proyek atau aplikasi yang sama, memiliki aturan yang mengatur fungsi grup dan anggotanya serta standarisasi peran untuk setiap anggota dalam organisasi tersebut, Workgroup Information Systems dirancang untuk memenuhi kebutuhan dari sebuah kelompok kerja. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas dari suatu kelompok kerja. Dalam divisi sumber daya manusia, terdapat beberapa workgroup yang bertugas untuk meningkatkan kemampuan dan produktivitas personalia guna menunjang kelancaran suatu produk. Workgroup tersebut akan mengatur dan mengembangkan kemampuan sikap mental SDM yang memiliki potensi serta motivasi yang kuat untuk berprestasi dalam bidangnya di suatu usaha produk.
Setiap organisasi khususnya perusahaan memerlukan data yang bersifat riil dari setiap tingkatan manajemennya. Data tersebut disusun dan dikelola dalam sebuah sistem informasi. Salah satu sistem informasi terpenting pada perusahaan adalah mengenai Sistem Informasi Sumber Daya Manusia/Human Resourches Information System (SISDM/HRIS). Human Resources Information System (HRIS) adalah program aplikasi komputer yang mengorganisir tatakelola dan tatalaksana manajemen SDM di perusahaan guna mendukung proses pengambilan keputusan atau biasa disebut dengan Decision Support System dengan menyediakandberbagaidinformasivyangvdiperlukan.
HRIS adalah sebuah bentuk interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi informasi. sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktivitas-aktivitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource planning (ERP). Secara keseluruhan sistem ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat universal. Keterkaitan dari modul kalkulasi finansial dan modul MSDM melalui satu basisdata yang sama merupakan hal yang sangat penting yang membedakannya dengan bentuk aplikasi lain yang pernah dibuat sebelumnya, menjadikan aplikasi ini lebih fleksibel.namungjugaflebihfkakuddengandaturan-aturannya.
Rabu, 26 Oktober 2011
TUGAS 2
TUGAS 2
PT konfeksi ,mencakup produksi jaket,pakaian,celana dll,
dalam PT ini diterapkan juga sistem ERP yang berfungsi sebagai alat untuk mempermudah dalam bidang komunikasi,misalnya dalam hal pemesanan,pengantaran,transfer data dsb.
produksi yang dilakukan oleh PT konfeksi ini sangat tersusun dengan rapi,sehingga para konsumen dapat mudah dalam melakukan pemesanan atau pentransferan barang.
oleh karena itu ERP sangat bermanfaat dalam PT ini,karena selain untuk mempermudah pekerjaan,dapat berfungsi juga sebagai media penghubung dengan para konsumen.
PT konfeksi ,mencakup produksi jaket,pakaian,celana dll,
dalam PT ini diterapkan juga sistem ERP yang berfungsi sebagai alat untuk mempermudah dalam bidang komunikasi,misalnya dalam hal pemesanan,pengantaran,transfer data dsb.
produksi yang dilakukan oleh PT konfeksi ini sangat tersusun dengan rapi,sehingga para konsumen dapat mudah dalam melakukan pemesanan atau pentransferan barang.
oleh karena itu ERP sangat bermanfaat dalam PT ini,karena selain untuk mempermudah pekerjaan,dapat berfungsi juga sebagai media penghubung dengan para konsumen.
Rabu, 12 Oktober 2011
ERP di PT Telkomsel
TUGAS 1
PT telkomsel adalah salah satu perusahaan yang sudah menerapkan ERP ke dalam fungsi bisnisnya.Enterprice Resource Planning (ERP) adalah suatu alat bantu berupa perangkat lunak yang terdiri dari modul-modul yang merupakan fungsi standar dari proses bisnis, diantarnya produksi, penjualan, sumber daya manusia, finansial dan lain-lain yang terintegrasi dengan satu arsitektur teknogi informasi. Diterapkannya alat bantu ERP ini dikarenakan tuntutan suatu perusahaan untuk mengikuti standar internasional, legacy information system, bagaimana peran penjualan, analisis terhadap biaya, dan bagaimana penulisan best practice, best process dan best functionality ke dalam suatu perangkat lunak.
Tahun 2001 pada era pemetintaha Gus Dur, pemerintah membuka peluang investasi untuk bidang telekomunikasi dengan hak 100 % kepemilikan atas equitas pada bisnis telekomunikasi.
Pada era sebelumnya pertelekomunikasian di Indonesia dikuasai oleh duopoly BUMN yaitu PT Telkom dan PT Indosat. Dibukanya peluang bagi pemodal asing untuk masuk dalam percaturan bisnis pertelekomunikasian di Indonesia , membuat PT Telkom memasuki era persaingan yang lebih terbuka dan kompetitif dari sebelumnya.
Seperti industri telekomunikasi pada umumnya Telkom menghadapi tekanan dari pesaing lainnya yaitu Indosat dan Excelcomindo, terutama setelah kehilangan hak monopolinya. Dihantam oleh semakin meningkatnya kompetisi dan margin keuntungan yang semakin mengecil, memaksa Telkom untuk segera menerapkan sistem akuntabilitas yang lebih baik, bersamaan dengan praktek – praktek bisnis terbaik dari para pelaku bisnis telekomunikasi internasional.
Misi dari Telkom saat ini adalah memberikan “one-stop infocom service” dengan kualitas yang tinggi, harga dan teknologi yang kompetitif, bersamaan dengan staf yang berkualitas dan menciptakan sinergi yang baik dengan para rekan bisnis.
Latar belakang penerapan ERP :
Sejak tahun 2002 , Telkomsel IT Enterprise Team yang berlokasi di Bandung, telah menyiapkan pola dan bibit terbaik teknologi yang dapat mengakomodasi semua permintaan pasar telekomunikasi di Indonesia yang tumbuh dengan luarbiasa cepat.
System yang tersedia diharapkan mampu mengimbangi pertumbuhan pelanggan baik fixed maupun selular. System juga harus mampu menjalankan CRM ( customer relationship management ) sama baiknya dengan humanresource dan aplikasi finansial.
Maka PT Telkom memutuskan untuk melakukan Upgread pada system yang sudah dimiliki saat ini. System yang baru harus scalable, intuitive ( mudah penggunaannya ) dan mampu menangani sekumpulan data – data penting dengan aman, dan yang terpenting adalah mudah untuk diatur dan digunakan.
Sistem yang dipilih :
Pilihan jatuh pada penggunaan SAP R/3 Enterprise. Alasan – alasan yang mendasari pemilihan system SAP R/3 Enterprise adalah :
• SAP R/3 Enterprise menawarkan “best price” , kemampuan yang handal, dan memiliki catatan prestasi pada bisnis telekomunikasi.
• Kebutuhan untuk mentransformasi PT Telkom menjadi operator kelas dunia dengan sistem “benchmark” kelas dunia juga yang menawarkan peningkatan kualitas pada infrastruktur IT yang sudah ada sebelumnya dengan “zero defect process”.
Penerapan sistem :
• Komite IT memilih Magnus Consulting dan Anderson Consulting sebagai Patner dalam imlementasi system.
• Project team dibentuk pada awal 2002 dan time line dibuat.
• Total waktu pengembangan dan peralihan adalah 2 tahun dan project mulai dapat berjalan pada pertengahan 2004
• Untuk meningkatkan bandwith perasional perusahaan , pada bagian pengendalian jarak jauh area – area di Indonesia Telkom menambahkan 1Giga Byte fiber-optic Wide Area Network ( WAN ) backbone ( jaringan utama ) pada kantor – kantor cabang yang lebih kecil.
Kendala yang dihadapi pada saat tansisi sampai pada penerapan sistem :
• Proses belajar yang berbeda – beda dari tiap cabang menuntut dibentuknya team pendampingan khusus yang bertugas mendampingi cabang yang lambat perkembangannya.
• Tenggat waktu untuk running system yang sangat pendek .
Keuntungan yang diperoleh PT Telkom :
• Keuntungan yang utama adalah saat ini PT Telkom dapat membuat forecasting dan estimasi dalam rangka analisa konsumen dengan lebih akurat.
• Integrasi yang lebih baik dengan pelanggan dan vendor.
• Penerapan modul tambahan dari SAP yaitu SAP HR dan SAP Project System , Telkom mampu membuat organisasi bisnisnya menjadi ebih efisien dan dapat mengurangi jumlah karyawannnya yang diatas 3500 menjadi 2700 orang .
Review :
Sebenarnya apa itu ERP ? Berikut ini merupakan beberapa definisi yang akan kita peroleh bila kita merujuk pada Wikipedia.org
• Enterprise resource planning (ERP) is the planning of how business resources (materials, employees, customers etc.) are acquired and moved from one state to another.
• An ERP system is a business support system that maintains in a single database the data needed for a variety of business functions such as Manufacturing, Supply Chain Management, Financials, Projects, Human Resources and Customer Relationship Management.
• An ERP system is based on a common database and a modular software design. The common database can allow every department of a business to store and retrieve information in real-time. The information should be reliable, accessible, and easily shared. The modular software design should mean a business can select the modules they need, mix and match modules from different vendors, and add new modules of their own to improve business performance.
Bagi perusahaan sendiri , manfaat utama yang didapat adalah integrasi dari komponen – komponen yang ada di dalam perusahaan.
Bisnis telekomunikasi merupakan bisnis dengan tingkat perubahan yang cukup tinggi. Lingkungan ini menuntut perusahaan untuk dapat bergerak cepat dan responsif terhadap perubahan.
Untuk bergerak dengan cepat perusahaan memrlukan sebuah struktur yang ramping, akses dan distribusi informasi yang cepat serta integrasi yang baik antar divis dan bagian yang ada di dalam lingkungan mikro perusahaan ( marketing, human resource, operation dan finance ), karena tanpa integrasi yang baik , perusahaan akan lambat dalam mengambil keputusan dan tidak dapat bergerak dengan cepat.
PT Telkom menerapkan sistem ERP berbasi SAP dengan tujua yang sama yaitu meningkatkan integrasi antar unit – unit bisnis yang ada di dalam nya ( HR finance, marketing dan finance )
ERP juga memungkinkan Telkom untuk melakukan pengheatan dan perampingan jumlah karyawan sehingga menghasilkan keuntungan berupa struktur yang lebih ramping , terintegrasi dan responsif terhadap perubahan.
Kesimpulan :
• ERP memberikan manfaat utama berupa sinkronisasi dan integrasi didalam perusahaan.
• Integrasi memberikan peluang bagi perusahaan untuk lebih cepat dan efisien dalam menjalankan proses bisnisnya.
• ERP juga memungkinkan perusahaan untuk melakukan penghematan coast dan meningkatkan perolehan profitnya.
• Forcasting juga dpat dilakukan dengan lebih akurat, karea data yang diperoleh masih segar dan tingkat akurasinya juga cukup baik.
TUGAS 2
PT konfeksi ,mencakup produksi jaket,pakaian,celana dll,
dalam PT ini diterapkan juga sistem ERP yang berfungsi sebagai alat untuk mempermudah dalam bidang komunikasi,misalnya dalam hal pemesanan,pengantaran,transfer data dsb.
produksi yang dilakukan oleh PT konfeksi ini sangat tersusun dengan rapi,sehingga para konsumen dapat mudah dalam melakukan pemesanan atau pentransferan barang.
oleh karena itu ERP sangat bermanfaat dalam PT ini,karena selain untuk mempermudah pekerjaan,dapat berfungsi juga sebagai media penghubung dengan para konsumen.
PT telkomsel adalah salah satu perusahaan yang sudah menerapkan ERP ke dalam fungsi bisnisnya.Enterprice Resource Planning (ERP) adalah suatu alat bantu berupa perangkat lunak yang terdiri dari modul-modul yang merupakan fungsi standar dari proses bisnis, diantarnya produksi, penjualan, sumber daya manusia, finansial dan lain-lain yang terintegrasi dengan satu arsitektur teknogi informasi. Diterapkannya alat bantu ERP ini dikarenakan tuntutan suatu perusahaan untuk mengikuti standar internasional, legacy information system, bagaimana peran penjualan, analisis terhadap biaya, dan bagaimana penulisan best practice, best process dan best functionality ke dalam suatu perangkat lunak.
Tahun 2001 pada era pemetintaha Gus Dur, pemerintah membuka peluang investasi untuk bidang telekomunikasi dengan hak 100 % kepemilikan atas equitas pada bisnis telekomunikasi.
Pada era sebelumnya pertelekomunikasian di Indonesia dikuasai oleh duopoly BUMN yaitu PT Telkom dan PT Indosat. Dibukanya peluang bagi pemodal asing untuk masuk dalam percaturan bisnis pertelekomunikasian di Indonesia , membuat PT Telkom memasuki era persaingan yang lebih terbuka dan kompetitif dari sebelumnya.
Seperti industri telekomunikasi pada umumnya Telkom menghadapi tekanan dari pesaing lainnya yaitu Indosat dan Excelcomindo, terutama setelah kehilangan hak monopolinya. Dihantam oleh semakin meningkatnya kompetisi dan margin keuntungan yang semakin mengecil, memaksa Telkom untuk segera menerapkan sistem akuntabilitas yang lebih baik, bersamaan dengan praktek – praktek bisnis terbaik dari para pelaku bisnis telekomunikasi internasional.
Misi dari Telkom saat ini adalah memberikan “one-stop infocom service” dengan kualitas yang tinggi, harga dan teknologi yang kompetitif, bersamaan dengan staf yang berkualitas dan menciptakan sinergi yang baik dengan para rekan bisnis.
Latar belakang penerapan ERP :
Sejak tahun 2002 , Telkomsel IT Enterprise Team yang berlokasi di Bandung, telah menyiapkan pola dan bibit terbaik teknologi yang dapat mengakomodasi semua permintaan pasar telekomunikasi di Indonesia yang tumbuh dengan luarbiasa cepat.
System yang tersedia diharapkan mampu mengimbangi pertumbuhan pelanggan baik fixed maupun selular. System juga harus mampu menjalankan CRM ( customer relationship management ) sama baiknya dengan humanresource dan aplikasi finansial.
Maka PT Telkom memutuskan untuk melakukan Upgread pada system yang sudah dimiliki saat ini. System yang baru harus scalable, intuitive ( mudah penggunaannya ) dan mampu menangani sekumpulan data – data penting dengan aman, dan yang terpenting adalah mudah untuk diatur dan digunakan.
Sistem yang dipilih :
Pilihan jatuh pada penggunaan SAP R/3 Enterprise. Alasan – alasan yang mendasari pemilihan system SAP R/3 Enterprise adalah :
• SAP R/3 Enterprise menawarkan “best price” , kemampuan yang handal, dan memiliki catatan prestasi pada bisnis telekomunikasi.
• Kebutuhan untuk mentransformasi PT Telkom menjadi operator kelas dunia dengan sistem “benchmark” kelas dunia juga yang menawarkan peningkatan kualitas pada infrastruktur IT yang sudah ada sebelumnya dengan “zero defect process”.
Penerapan sistem :
• Komite IT memilih Magnus Consulting dan Anderson Consulting sebagai Patner dalam imlementasi system.
• Project team dibentuk pada awal 2002 dan time line dibuat.
• Total waktu pengembangan dan peralihan adalah 2 tahun dan project mulai dapat berjalan pada pertengahan 2004
• Untuk meningkatkan bandwith perasional perusahaan , pada bagian pengendalian jarak jauh area – area di Indonesia Telkom menambahkan 1Giga Byte fiber-optic Wide Area Network ( WAN ) backbone ( jaringan utama ) pada kantor – kantor cabang yang lebih kecil.
Kendala yang dihadapi pada saat tansisi sampai pada penerapan sistem :
• Proses belajar yang berbeda – beda dari tiap cabang menuntut dibentuknya team pendampingan khusus yang bertugas mendampingi cabang yang lambat perkembangannya.
• Tenggat waktu untuk running system yang sangat pendek .
Keuntungan yang diperoleh PT Telkom :
• Keuntungan yang utama adalah saat ini PT Telkom dapat membuat forecasting dan estimasi dalam rangka analisa konsumen dengan lebih akurat.
• Integrasi yang lebih baik dengan pelanggan dan vendor.
• Penerapan modul tambahan dari SAP yaitu SAP HR dan SAP Project System , Telkom mampu membuat organisasi bisnisnya menjadi ebih efisien dan dapat mengurangi jumlah karyawannnya yang diatas 3500 menjadi 2700 orang .
Review :
Sebenarnya apa itu ERP ? Berikut ini merupakan beberapa definisi yang akan kita peroleh bila kita merujuk pada Wikipedia.org
• Enterprise resource planning (ERP) is the planning of how business resources (materials, employees, customers etc.) are acquired and moved from one state to another.
• An ERP system is a business support system that maintains in a single database the data needed for a variety of business functions such as Manufacturing, Supply Chain Management, Financials, Projects, Human Resources and Customer Relationship Management.
• An ERP system is based on a common database and a modular software design. The common database can allow every department of a business to store and retrieve information in real-time. The information should be reliable, accessible, and easily shared. The modular software design should mean a business can select the modules they need, mix and match modules from different vendors, and add new modules of their own to improve business performance.
Bagi perusahaan sendiri , manfaat utama yang didapat adalah integrasi dari komponen – komponen yang ada di dalam perusahaan.
Bisnis telekomunikasi merupakan bisnis dengan tingkat perubahan yang cukup tinggi. Lingkungan ini menuntut perusahaan untuk dapat bergerak cepat dan responsif terhadap perubahan.
Untuk bergerak dengan cepat perusahaan memrlukan sebuah struktur yang ramping, akses dan distribusi informasi yang cepat serta integrasi yang baik antar divis dan bagian yang ada di dalam lingkungan mikro perusahaan ( marketing, human resource, operation dan finance ), karena tanpa integrasi yang baik , perusahaan akan lambat dalam mengambil keputusan dan tidak dapat bergerak dengan cepat.
PT Telkom menerapkan sistem ERP berbasi SAP dengan tujua yang sama yaitu meningkatkan integrasi antar unit – unit bisnis yang ada di dalam nya ( HR finance, marketing dan finance )
ERP juga memungkinkan Telkom untuk melakukan pengheatan dan perampingan jumlah karyawan sehingga menghasilkan keuntungan berupa struktur yang lebih ramping , terintegrasi dan responsif terhadap perubahan.
Kesimpulan :
• ERP memberikan manfaat utama berupa sinkronisasi dan integrasi didalam perusahaan.
• Integrasi memberikan peluang bagi perusahaan untuk lebih cepat dan efisien dalam menjalankan proses bisnisnya.
• ERP juga memungkinkan perusahaan untuk melakukan penghematan coast dan meningkatkan perolehan profitnya.
• Forcasting juga dpat dilakukan dengan lebih akurat, karea data yang diperoleh masih segar dan tingkat akurasinya juga cukup baik.
TUGAS 2
PT konfeksi ,mencakup produksi jaket,pakaian,celana dll,
dalam PT ini diterapkan juga sistem ERP yang berfungsi sebagai alat untuk mempermudah dalam bidang komunikasi,misalnya dalam hal pemesanan,pengantaran,transfer data dsb.
produksi yang dilakukan oleh PT konfeksi ini sangat tersusun dengan rapi,sehingga para konsumen dapat mudah dalam melakukan pemesanan atau pentransferan barang.
oleh karena itu ERP sangat bermanfaat dalam PT ini,karena selain untuk mempermudah pekerjaan,dapat berfungsi juga sebagai media penghubung dengan para konsumen.
Selasa, 07 Juni 2011
Senin, 06 Juni 2011
bab 5 desain dan struktur organisasi formal
bab 5 desain dan struktur organisasi formal
Organisasi formal dapat diibaratkan sebagai sebuah “kendaraan”untuk mencapai tujuan secara bersama. Lebih jelasnya organisasi format (menurut teori organisasi klasik) adalah system kegiatan yang terkoordinasi dari kelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dibawah kekuasaan dan kepemimpinan.organisasi format ini merupakan organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas disusun.
DESAIN STRUKTUR AL ORGANISASI FORMAL
Struktur organisasi format disusun adalah untuk membantu pencapaian tujuan organisasi dengan lebih efektif.organisasi format harus memiliki tujuan atau sasaran supaya tahu bagaimana menjalankan organisasi untuk mencapai tujuannya.tanpa tujuan organisasi tidak mungki membuat perencanaan, dan bila organisasi tidak memiliki perencanaan maka tidak ada ketentuan tentang jalan nya organisasi tersebut.
Struktur organisasi format mempunyai dua muka yaitu:
A. Model struktur (mempergunakan prinsip-prinsip teori organisasi.
B. Dimensi-dimensi dasar struktur ( ini menentukan kegiatan –kegiatan dan hubungan –hubungan yang harus dilakukan dantingkat spesialisasi yang dapat di berikan.
Variabel-variabel kunci yang menentukan desain structural organisasi
A. Strategi dan struktur organisasi
Dalam pemilihan suatu strategi dan struktur untuk mengimplementasikan para menajer harus mempertimbangkan pengaruh lingkungan eksternal terhadap organisasi.
Strategi akan mempengaruhi struktur suatu organisasi dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Strategi menentukan kegiatan-kegiatan organisasional,yang merukan basis pokok bagi desain organisasi.
b. Strategi mempengaruhi pemilihan teknologi dan orang – orang yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan – kegiatan tersebut.
c. Strategi menentukan lingkungan spesifik di mana organisasi akan dioperasikan.
B. Lingkungan eksternal dan struktur
Dalam pembahasan pengaruh lingkungan pada desain organisasi secara terperinci kita perlu membedakan tipe-tipe lingkungan sebagai berikut:
1. Lingkungan stabil
Yaitu lingkungan dengan sedikit atau tanpa perubahan yang tidak diperkirakanatau tiba-tiba.
Ciri –ciri lingkungan ini antara lain : a. Perubahan produk tidak sering terjadi
b. Modifikasi dapat direncanakan dengan baik.
c. Permintaan pasar tidak begitu berfluktuasi
d. Perubahan hokum organisasi atau produk tidak sering terjadi dan
e. Perkembangan teknologi baru dapat diramalkan.
2. Lingkungan berubah
Yaitu lingkungan dimana inovasi mungkin terjadi dalam setiap atau semua bidang yang telah disebut di atas produk,pasar,hokum atau teknologi.
3. Lingkungan bergejolak
Terjadi apabila para pesaing melempar produk baru dan tak terduga ke pasaran,hokum sering terganti,kemajuan teknologi berubah secara drastic desain produk dan metode – metode produksi,organisasi ada dalam lingkungan bergejolak.
Organisasi dalam lingkungan berubah mungkin dapat menggunakan kombinasi dua system yaitu:
a. System mekanistik berarti bahwa kegiatan-kegiatan organisasi terperinci menjadi tugas-tugas yang terpisah dan terspesialisasi.
b. System organic berarti individu-individu lebih cenderung berkerja dalam suatu kelompok dari pada berkerja sendiri.
C. Teknologi dan struktur ( teknologi yang digunakan )
Menurut Woodward ada sejumlah hubungan antara proses teknologi dan struktur organisasi,yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Semakin kompleks teknologi semakin besar jumlah manajer dan tingkatan manajemen.
2. Rentang manajemen para manajer lini pertama meningkat dari produksi unit ke massa dan kemudian turun dari produksi massa ke proses.
3. Semakin tinggi kompleksitas teknologi perusahaan, semakin besar jumlah staf adminisratif dan klerikal.
Artinya ini adalah bahwa setiap tipe teknologiada aspek-aspek struktur organisasionalspesifik yang berkaitan dengan pelaksanaan kerja yang lebih berhasil.
D. Orang dan struktur (orang yang terlibat dalam organisasi)
Antara lain:
a. Manajer dan struktur ini mempengaruhi pemilihan strategi secara langsung melalui preferensi mereka.
Struktur organisasi
Dipengaruhi secara langsung oleh preferensi pribadi manajer terhadap berbagai tipe organisasi tertentu.
b. Karyawan dan struktur
Factor-faktor seperti tingkat pendidikan, latar belekang, derajat minat pada pekerjaan para karyawan,dan ketersediaan berbagai arternatif di luar organisasi merupakan penentu-penentu penting struktur organisasa.
MODEL-MODEL STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi merupakan perwujudan yang menunjukan hubungan diantara fungsi-fungsi dalam suatu organisasi serta wewenang dan tanggungjawabsetiap anggota organisasi yang menjalankan masing-masing tugasnya.
Berikut ini tiga model struktur organisasi yang di kenal sebagai berikut:
1. Model tradisional
struktur tradisional dirancang terutama untuk linhkungan yang stabil dan perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya dapat diperkirakan.
Organisasi seperti ini efesien atau tidaknya tergantung pada 2 faktor yaitu:
a. Jumlah energy organisasional total yang diperlukan untuk menjaga struktur dalam menghadapi,tekanan-tekanan internal dan eksternal
b. Derajat penggunaan kemampuan berbagai sumber daya oleh struktur yang mencakup kemampuan semua anggotanya.
2. Model hubungan manusiawi
Model ini lebih mengusulkan bermacam-macam penyesuaian,teknik-teknik dan perilaku-perilaku struktur “off line”
A. Model hubungan manusiawi mempersilahkan para manajer untuk mempergunakan kemampuan kepemimpinannya untuk mengurangi friksi-friksi diantara orang-orang dan jabatan-jabatan mereka dalamorganisasi,serta mengembangankan hubungan-hubungan kerja sama yang baik antar para anggota organisasiyang bertanggungjawab kepadanya.
B. Pendekatan hubungan manusiawi menyarankan manajer memanfaatkan organisasi informal dalam departemennya yang
C. menunjukan bahwa ia member tanggapan kooperatif dan bukannya malah menentang.
Pendekatan hubungan manusiawi diyunjukkan dengan sejumlah teknik atauprogram yang biasanya di bawah yurisdiksi atau kewenangan departemen personalia,yang dirancang untuk melayani kebutuhan-kebutuhan seluruh anggota organisasi.
Intinya konsep hubungan manusiawi tidak berurusan langsung dengan struktur organisasi.struktur diterima sebagai sesuatu pemberian yang sudah tertentu suatu lingkungan dimanadi dalamnya tampak sikap dan perilaku antar pribadi.
3. Model sumber daya manusia
Konsep model sumber daya manusia ini mencoba memaksimumkan fleksibilitas baik di dalam maupun di antara posisi-posisi yang berinteraksi.
Hal ini mengharuskan anggota-anggota organisasi mempunyai:
A. Suatu tujuan tingkat operasional yang telah disetujuin bersama
B. Jalur yang memperoleh sumber informasi vertical dan horizontal yang relevan.
C. Kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap informasi dengan keputusan dan perilaku yang mengarahkan pencapaian tujuan dengan efesien.
DIMENSI-DIMENSI DASAR STRUKTUR ORGANISASI A. Pembagian kerja.
Para anggota organisasi dihadapkan pada 2 perhatian pokok:
1. Pembagian kerja yang dilaksanakan
2. Penentuan basis yang tepat untuk pengelompokan kegiatan-kegiatan agar menghasilkan satuan-satuan kerja yang efesien dan menguntungkan bagi organisasisecara keseluruhan.
B. Berbagai fungsi yang melekat pada struktur organisasi
Kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan serta fungsi-fungsi structural yang terjadi secara garis besar dapat di perinci sebagai berikut:
1. Wewenang
Wewenang adalah hak melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untukmelakukan sesuatu.
2. Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan wewenang tersebut.
3. Tanggungjawab
Tanggungjawab adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu.
4. Akuntabilitas
Adalah factor diluar individu dan perasaan pribadinya.
5. Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi ini seperti pemberian perintah,permintaan akan suatu informasi,dan penerangan tentang keputusan manajemen sering mengalir dari atas ke bawah melalui struktur tingkatan organisasi.
6. Hubungan lini dan staf
Merupakan pendekatan yang berbeda untuk menentukan deskripsi wewenang dalam organisasi.
Wewenang lini adalah memberikan perintah-perintah atau melaksanakan kegiatan .
Wewenang staf adalah memberi bantuan dan nasehat,tetapi tidak memberikan perintah.
7. Rentang kendali
Adalah beberapa orang jumlah bawahan yang dapat di kendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau atasan.
8. Struktur flat dan tall
Flat (dasar), tall (tinggi) digunakan untuk menggambarkan pola menyeluruh rentang kendali dan tingkatan manajemen.
9. Sentralisasi dan desentralisasi.
10. Rantai wewenang kalar.
Ini bersangkutan dengan jumlah tingkatan dalam suatu organisasi dan secara otomatis pada kapan sajaseorang individu dijadikan bawahan pada seorang atasan.
11. Kesatuan perintah.
Kesatuan perintah terutama dimaksudkan untuk memudahkan koordinasi.
C. Departementasi
Ini bersangkutan dengan proses penentuan cara pengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi.
Departementasi yang lebih khusus,secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Waktu
2. Pelayanan ( service )
3. Langganan
4. Peralatan
5. Urutan angka(digunakan untuk pelayanan telepon).
Ada tiga tipe Departementasi yaitu antara lain:
I. Departementasi fungsional: pendekatan ini untuk pengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi ini mungkin merupakan tipe departementasi yang palingumum dan luas digunakan dalm rancangan struktur organisasi.
Kebaikan utama departementasi fungsional yaitu berkaitan dengan aspek-aspek positif spesialisasi karena akan meningkatkan efesiensi dan memungkinkan pemamfaatan karyawan dan peralatan yang ekonomis.
Kekurangan departementasi fungsional yaitu
1. Mempersulit koordinasi
2. Dapat menciptakan konflik antar fungsi
3. Kurangnya kontak antar fungsi yang mengakibatkan para anggota berpandangan lebih sempit dan kurang inovatif
4. Kurang tanggap terhadap perubahan lingkungan.
II. Departementasi wilayah: organisasi beroperasi diwilayah-wilayah tersebar maka Departementasi atas dasar wilayah akan diperlukan.
Departementasi wilayah jika dihubungkan dengan tipe organisasi divisional memiliki kebaikan dan kelemahanantara lain:
A. Kebaikan:
1. Pengambilan keputusan lebih cepat dan dengan kemungkitan kualitas lebih baik
2. Koordinasi tugas lebih mudah dilaksanakan,karena ada pemusatan kegiatan.
3. Beban manajemen pusat menjadi lebih ringan ,karena ada pendelegasian.
B. Kelemahan:
1. Kepentingn seluruh organisasi kurang diperhatikan,karena kepentingan terpusat pada ukuran prestasi devisi
2. Meningkatnya biaya operasional organisasi,karena cenderung terjadinya kelebihan staf,duplikasi sumber daya dan peralatan.
3. Mempersulit alokasi sumber daya dan konsistensi kebijaksanaan.
III. Departementasi produk ( berhubungan dengan suatu produk apa dalam organisasi tersebut )
DESAIN STRUKTURAL MODERN Berikut ini akan di uraikan dan di analisa berbagai model structural lebih baru yang telah di rancang dan diimplementasikan untuk menghadapi tantangan-tantangan kedepannya.
1. Organisasi proyek
Bentuk organisasi proyek umumnya dipakai dalam industry ruang angkasa dan juga menjadi semakin luas dipergunakan dalam organisasi-organisasibisnis,pemerintah dan militer lainnya.
2. Berbagai tipe struktur proyek
Ada beberapa macam bentuk struktur proyek antara lain :
a. Organisasi proyek individual
Hanya terdiri dari manajer proyek,yang tidak mempunyai kegiatan-kegiatan atau personalia yang secara langsung melapor kepadanya.
b. Organisasi proyek staf
manajer proyek sudah mempunyai staf pendukung yang disediakan untuk setiap kegiatan-kegiatan proyek.
c. Organisasi proyek “intermix”
Didalamnya manajer proyek mempunyai personalia staf dan dipilih kepala-kepala fungsional utama yang melapor secara langsung kepadanya.
d. Organisasi proyek agregat
Manajer mempunyai semua personalia yang diperlukan untuk proyek staf dan lini fungsional yang melaporkan secara langsung kepadanya.
Ket: peranan manajer proyek adalah mengatur waktu, kualitas, dan standar biaya proyek agar sesuai dengan rencana.
3. Organisasi matriks
Organisasi matriks sangat terkenal dalam industry ruang angkasa dan organisasi-organisasi yang memerluhkan koordinasi karena banyaknya hubungan-hubungan yang terjadi atau yang memerluhkan prestasi teknis tinggi,seperti perusahaan-perusahaan kontraktor,lembaga-lembaga konsultasi,serta penelitian dan pengembangan
Bentuk Organisasi matriks ini akan sangat bermamfaat bila:
a. Kegiatan mempunyai waktu penyelesaian yang terbatas dan skedul waktu harus ditepati.
b. Pengendalian biaya merupakan factor kritis
c. Banyak ketrampilan atau keahlian khusus yang membutuhkan koordinasi bagi penyelesaian proyek.
d. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan banyak yang baru dan belum dikenal para anggota tim proyek.
4. Organisasi bentuk bebas
Dengan konsep bentuk bebas ini tidak ada satu cara pengorganisasian, tetapi struktur dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan tertentu pada suatu waktu tertentu.
Ada 2 karakteristik umum tipe organisasi ini yaitu:
1. Organisasi bentuk bebas menggunakan secara ektensif system informasi yang dikomputerisasikan,terutama untuk mengevaluasi satuan-satuan kerja organisasional.
2. Organisasi bentuk bebas biasanya beranggotakan dan dikelolah para manajer muda dan dinamis yang berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan.
Organisasi formal dapat diibaratkan sebagai sebuah “kendaraan”untuk mencapai tujuan secara bersama. Lebih jelasnya organisasi format (menurut teori organisasi klasik) adalah system kegiatan yang terkoordinasi dari kelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dibawah kekuasaan dan kepemimpinan.organisasi format ini merupakan organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas disusun.
DESAIN STRUKTUR AL ORGANISASI FORMAL
Struktur organisasi format disusun adalah untuk membantu pencapaian tujuan organisasi dengan lebih efektif.organisasi format harus memiliki tujuan atau sasaran supaya tahu bagaimana menjalankan organisasi untuk mencapai tujuannya.tanpa tujuan organisasi tidak mungki membuat perencanaan, dan bila organisasi tidak memiliki perencanaan maka tidak ada ketentuan tentang jalan nya organisasi tersebut.
Struktur organisasi format mempunyai dua muka yaitu:
A. Model struktur (mempergunakan prinsip-prinsip teori organisasi.
B. Dimensi-dimensi dasar struktur ( ini menentukan kegiatan –kegiatan dan hubungan –hubungan yang harus dilakukan dantingkat spesialisasi yang dapat di berikan.
Variabel-variabel kunci yang menentukan desain structural organisasi
A. Strategi dan struktur organisasi
Dalam pemilihan suatu strategi dan struktur untuk mengimplementasikan para menajer harus mempertimbangkan pengaruh lingkungan eksternal terhadap organisasi.
Strategi akan mempengaruhi struktur suatu organisasi dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Strategi menentukan kegiatan-kegiatan organisasional,yang merukan basis pokok bagi desain organisasi.
b. Strategi mempengaruhi pemilihan teknologi dan orang – orang yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan – kegiatan tersebut.
c. Strategi menentukan lingkungan spesifik di mana organisasi akan dioperasikan.
B. Lingkungan eksternal dan struktur
Dalam pembahasan pengaruh lingkungan pada desain organisasi secara terperinci kita perlu membedakan tipe-tipe lingkungan sebagai berikut:
1. Lingkungan stabil
Yaitu lingkungan dengan sedikit atau tanpa perubahan yang tidak diperkirakanatau tiba-tiba.
Ciri –ciri lingkungan ini antara lain : a. Perubahan produk tidak sering terjadi
b. Modifikasi dapat direncanakan dengan baik.
c. Permintaan pasar tidak begitu berfluktuasi
d. Perubahan hokum organisasi atau produk tidak sering terjadi dan
e. Perkembangan teknologi baru dapat diramalkan.
2. Lingkungan berubah
Yaitu lingkungan dimana inovasi mungkin terjadi dalam setiap atau semua bidang yang telah disebut di atas produk,pasar,hokum atau teknologi.
3. Lingkungan bergejolak
Terjadi apabila para pesaing melempar produk baru dan tak terduga ke pasaran,hokum sering terganti,kemajuan teknologi berubah secara drastic desain produk dan metode – metode produksi,organisasi ada dalam lingkungan bergejolak.
Organisasi dalam lingkungan berubah mungkin dapat menggunakan kombinasi dua system yaitu:
a. System mekanistik berarti bahwa kegiatan-kegiatan organisasi terperinci menjadi tugas-tugas yang terpisah dan terspesialisasi.
b. System organic berarti individu-individu lebih cenderung berkerja dalam suatu kelompok dari pada berkerja sendiri.
C. Teknologi dan struktur ( teknologi yang digunakan )
Menurut Woodward ada sejumlah hubungan antara proses teknologi dan struktur organisasi,yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Semakin kompleks teknologi semakin besar jumlah manajer dan tingkatan manajemen.
2. Rentang manajemen para manajer lini pertama meningkat dari produksi unit ke massa dan kemudian turun dari produksi massa ke proses.
3. Semakin tinggi kompleksitas teknologi perusahaan, semakin besar jumlah staf adminisratif dan klerikal.
Artinya ini adalah bahwa setiap tipe teknologiada aspek-aspek struktur organisasionalspesifik yang berkaitan dengan pelaksanaan kerja yang lebih berhasil.
D. Orang dan struktur (orang yang terlibat dalam organisasi)
Antara lain:
a. Manajer dan struktur ini mempengaruhi pemilihan strategi secara langsung melalui preferensi mereka.
Struktur organisasi
Dipengaruhi secara langsung oleh preferensi pribadi manajer terhadap berbagai tipe organisasi tertentu.
b. Karyawan dan struktur
Factor-faktor seperti tingkat pendidikan, latar belekang, derajat minat pada pekerjaan para karyawan,dan ketersediaan berbagai arternatif di luar organisasi merupakan penentu-penentu penting struktur organisasa.
MODEL-MODEL STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi merupakan perwujudan yang menunjukan hubungan diantara fungsi-fungsi dalam suatu organisasi serta wewenang dan tanggungjawabsetiap anggota organisasi yang menjalankan masing-masing tugasnya.
Berikut ini tiga model struktur organisasi yang di kenal sebagai berikut:
1. Model tradisional
struktur tradisional dirancang terutama untuk linhkungan yang stabil dan perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya dapat diperkirakan.
Organisasi seperti ini efesien atau tidaknya tergantung pada 2 faktor yaitu:
a. Jumlah energy organisasional total yang diperlukan untuk menjaga struktur dalam menghadapi,tekanan-tekanan internal dan eksternal
b. Derajat penggunaan kemampuan berbagai sumber daya oleh struktur yang mencakup kemampuan semua anggotanya.
2. Model hubungan manusiawi
Model ini lebih mengusulkan bermacam-macam penyesuaian,teknik-teknik dan perilaku-perilaku struktur “off line”
A. Model hubungan manusiawi mempersilahkan para manajer untuk mempergunakan kemampuan kepemimpinannya untuk mengurangi friksi-friksi diantara orang-orang dan jabatan-jabatan mereka dalamorganisasi,serta mengembangankan hubungan-hubungan kerja sama yang baik antar para anggota organisasiyang bertanggungjawab kepadanya.
B. Pendekatan hubungan manusiawi menyarankan manajer memanfaatkan organisasi informal dalam departemennya yang
C. menunjukan bahwa ia member tanggapan kooperatif dan bukannya malah menentang.
Pendekatan hubungan manusiawi diyunjukkan dengan sejumlah teknik atauprogram yang biasanya di bawah yurisdiksi atau kewenangan departemen personalia,yang dirancang untuk melayani kebutuhan-kebutuhan seluruh anggota organisasi.
Intinya konsep hubungan manusiawi tidak berurusan langsung dengan struktur organisasi.struktur diterima sebagai sesuatu pemberian yang sudah tertentu suatu lingkungan dimanadi dalamnya tampak sikap dan perilaku antar pribadi.
3. Model sumber daya manusia
Konsep model sumber daya manusia ini mencoba memaksimumkan fleksibilitas baik di dalam maupun di antara posisi-posisi yang berinteraksi.
Hal ini mengharuskan anggota-anggota organisasi mempunyai:
A. Suatu tujuan tingkat operasional yang telah disetujuin bersama
B. Jalur yang memperoleh sumber informasi vertical dan horizontal yang relevan.
C. Kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap informasi dengan keputusan dan perilaku yang mengarahkan pencapaian tujuan dengan efesien.
DIMENSI-DIMENSI DASAR STRUKTUR ORGANISASI A. Pembagian kerja.
Para anggota organisasi dihadapkan pada 2 perhatian pokok:
1. Pembagian kerja yang dilaksanakan
2. Penentuan basis yang tepat untuk pengelompokan kegiatan-kegiatan agar menghasilkan satuan-satuan kerja yang efesien dan menguntungkan bagi organisasisecara keseluruhan.
B. Berbagai fungsi yang melekat pada struktur organisasi
Kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan serta fungsi-fungsi structural yang terjadi secara garis besar dapat di perinci sebagai berikut:
1. Wewenang
Wewenang adalah hak melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untukmelakukan sesuatu.
2. Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan wewenang tersebut.
3. Tanggungjawab
Tanggungjawab adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu.
4. Akuntabilitas
Adalah factor diluar individu dan perasaan pribadinya.
5. Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi ini seperti pemberian perintah,permintaan akan suatu informasi,dan penerangan tentang keputusan manajemen sering mengalir dari atas ke bawah melalui struktur tingkatan organisasi.
6. Hubungan lini dan staf
Merupakan pendekatan yang berbeda untuk menentukan deskripsi wewenang dalam organisasi.
Wewenang lini adalah memberikan perintah-perintah atau melaksanakan kegiatan .
Wewenang staf adalah memberi bantuan dan nasehat,tetapi tidak memberikan perintah.
7. Rentang kendali
Adalah beberapa orang jumlah bawahan yang dapat di kendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau atasan.
8. Struktur flat dan tall
Flat (dasar), tall (tinggi) digunakan untuk menggambarkan pola menyeluruh rentang kendali dan tingkatan manajemen.
9. Sentralisasi dan desentralisasi.
10. Rantai wewenang kalar.
Ini bersangkutan dengan jumlah tingkatan dalam suatu organisasi dan secara otomatis pada kapan sajaseorang individu dijadikan bawahan pada seorang atasan.
11. Kesatuan perintah.
Kesatuan perintah terutama dimaksudkan untuk memudahkan koordinasi.
C. Departementasi
Ini bersangkutan dengan proses penentuan cara pengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi.
Departementasi yang lebih khusus,secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Waktu
2. Pelayanan ( service )
3. Langganan
4. Peralatan
5. Urutan angka(digunakan untuk pelayanan telepon).
Ada tiga tipe Departementasi yaitu antara lain:
I. Departementasi fungsional: pendekatan ini untuk pengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi ini mungkin merupakan tipe departementasi yang palingumum dan luas digunakan dalm rancangan struktur organisasi.
Kebaikan utama departementasi fungsional yaitu berkaitan dengan aspek-aspek positif spesialisasi karena akan meningkatkan efesiensi dan memungkinkan pemamfaatan karyawan dan peralatan yang ekonomis.
Kekurangan departementasi fungsional yaitu
1. Mempersulit koordinasi
2. Dapat menciptakan konflik antar fungsi
3. Kurangnya kontak antar fungsi yang mengakibatkan para anggota berpandangan lebih sempit dan kurang inovatif
4. Kurang tanggap terhadap perubahan lingkungan.
II. Departementasi wilayah: organisasi beroperasi diwilayah-wilayah tersebar maka Departementasi atas dasar wilayah akan diperlukan.
Departementasi wilayah jika dihubungkan dengan tipe organisasi divisional memiliki kebaikan dan kelemahanantara lain:
A. Kebaikan:
1. Pengambilan keputusan lebih cepat dan dengan kemungkitan kualitas lebih baik
2. Koordinasi tugas lebih mudah dilaksanakan,karena ada pemusatan kegiatan.
3. Beban manajemen pusat menjadi lebih ringan ,karena ada pendelegasian.
B. Kelemahan:
1. Kepentingn seluruh organisasi kurang diperhatikan,karena kepentingan terpusat pada ukuran prestasi devisi
2. Meningkatnya biaya operasional organisasi,karena cenderung terjadinya kelebihan staf,duplikasi sumber daya dan peralatan.
3. Mempersulit alokasi sumber daya dan konsistensi kebijaksanaan.
III. Departementasi produk ( berhubungan dengan suatu produk apa dalam organisasi tersebut )
DESAIN STRUKTURAL MODERN Berikut ini akan di uraikan dan di analisa berbagai model structural lebih baru yang telah di rancang dan diimplementasikan untuk menghadapi tantangan-tantangan kedepannya.
1. Organisasi proyek
Bentuk organisasi proyek umumnya dipakai dalam industry ruang angkasa dan juga menjadi semakin luas dipergunakan dalam organisasi-organisasibisnis,pemerintah dan militer lainnya.
2. Berbagai tipe struktur proyek
Ada beberapa macam bentuk struktur proyek antara lain :
a. Organisasi proyek individual
Hanya terdiri dari manajer proyek,yang tidak mempunyai kegiatan-kegiatan atau personalia yang secara langsung melapor kepadanya.
b. Organisasi proyek staf
manajer proyek sudah mempunyai staf pendukung yang disediakan untuk setiap kegiatan-kegiatan proyek.
c. Organisasi proyek “intermix”
Didalamnya manajer proyek mempunyai personalia staf dan dipilih kepala-kepala fungsional utama yang melapor secara langsung kepadanya.
d. Organisasi proyek agregat
Manajer mempunyai semua personalia yang diperlukan untuk proyek staf dan lini fungsional yang melaporkan secara langsung kepadanya.
Ket: peranan manajer proyek adalah mengatur waktu, kualitas, dan standar biaya proyek agar sesuai dengan rencana.
3. Organisasi matriks
Organisasi matriks sangat terkenal dalam industry ruang angkasa dan organisasi-organisasi yang memerluhkan koordinasi karena banyaknya hubungan-hubungan yang terjadi atau yang memerluhkan prestasi teknis tinggi,seperti perusahaan-perusahaan kontraktor,lembaga-lembaga konsultasi,serta penelitian dan pengembangan
Bentuk Organisasi matriks ini akan sangat bermamfaat bila:
a. Kegiatan mempunyai waktu penyelesaian yang terbatas dan skedul waktu harus ditepati.
b. Pengendalian biaya merupakan factor kritis
c. Banyak ketrampilan atau keahlian khusus yang membutuhkan koordinasi bagi penyelesaian proyek.
d. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan banyak yang baru dan belum dikenal para anggota tim proyek.
4. Organisasi bentuk bebas
Dengan konsep bentuk bebas ini tidak ada satu cara pengorganisasian, tetapi struktur dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan tertentu pada suatu waktu tertentu.
Ada 2 karakteristik umum tipe organisasi ini yaitu:
1. Organisasi bentuk bebas menggunakan secara ektensif system informasi yang dikomputerisasikan,terutama untuk mengevaluasi satuan-satuan kerja organisasional.
2. Organisasi bentuk bebas biasanya beranggotakan dan dikelolah para manajer muda dan dinamis yang berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan.
rangkuman bab 5 dinamika konflik dalam organisasi
rangkuman bab 5 dinamika konflik dalam organisasi
Konflik biasanya timbul sebagai hasil adanya masalah-masalah hubungan pribadi(ketidaksesuaian tujuan atau nilai-nilai pribadi karyawan dengan perilaku yang harus diperankan pada jebatannya,atau perbedaan persepsi) dan struktur organisasi (perebutan sumber daya-sumber daya yang terbatas,pertarungan antar departemen dan sebagainya.
Pada hekaktnya konflik merupakan suatu pertarungan menang kalah antara kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingannya satu sama lain dalam organisasi.
Dalam bab ini,pembahasan akan dimulai dengan membicarakan tentang pengertian berbagai jenis konflik.kemudian konflik antar pribadi diuraikan dengan kerangka jendela johari dan strategi-strategi penyelesaiannya.
JENIS-JENIS KONFLIK
Orang mengelompokkan konflik ke dalam :
1. Konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang ( personrole conflict ).dimana peraturan yang berlaku tak dapat diterima oleh seseorang sehingga orang itu memilih untuk tidak melaksanakan sesuatu sesuai dengan peraturan yang berlaku tersebut.
Konflik ini pada hakekatnya meminta kesadaran orang untuk menaati peraturan yang ada atau memerlukan kesetiaan orang pada organisasi.
2. Konflik antar peranan (inter-role conflict),dimana orang menghadapi persoalan karena dia menjabat dua atau lebih fungsi yang saling bertentangan.
Konflik ini dapat dihindari dengan mendefinisikan kembali tugas yang terlebih dahulu telah dispesialisasikan dan dialokasikan pada seorang tertentu sehingga akibat negative dwi fungsi diminimumkan.
3. Konflik yang timbul karena seseorang,harus memenuhi harapan beberapa orang ( intersender conflict ).
Ini dapat dihindari denagn memperlakukan sama bagi semua pihak-pihak yang berkepentingan.
4. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan ( intrasender conflict ).
Ini dapat dihindari dengan system informasi yang lebih baik serta adanya buku pedoman atau tujuan perusahaan.
Lima jenis konflik (menurut pihak-pihak yang saling bertentangan)
A. Konflik dalam diri individu
Yang terjadi bila seseorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya.
B. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama,
Dimana hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian.
C. Konflik antar individu dan kelompok.
Yang berhubungan dengan individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka.
D. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
Karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok.
E. Konflik antar organisasi
Yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam system perekonomian suatu Negara.
BERBAGAI SEGI POSITIF DARI KONFLIK SEBAGAI BERIKUT :
1. Konflik dalam:
• Perggantian pimpinan yang lebih berwibawa,penuh ide baru dan semangat baru.
• Perubahan tujuan organisasi yang lebih mencerminkan nilai-nilai yang disesuaikan dengan perubahan situasi dan kondisi.
• Pelembagaan konflik itu sendiri artinya konflik disalurkan tidak merusak susunan atau struktur organisasi.
2. Konflik dengan organisasi lain mungkin dapat :
• Lebih mempersatukan para anggota organisasi.
• Mendatangkan kehidupan baru di dalam hal tujuan serta nilai organisasi
• Lebih menyadarkan para anggota terhadap strategi serta taktik lawan.
• Sebagai suatu lembaga pengawasan masyarakat.
Bagaimanapun juga, konflik merupakan suatu hal yang memakan pikiran,waktu,tenaga,dan lain-lain untuk menyelesaikannya.kalau ini sering terjadi dan penyelesainnya berlarut-larut akan memperlemah kedudukan pihak-pihak yang saling konflik dan organisasi sebagai keseluruhan.
SUMBER-SUMBER KONFLIK ORGANISASIONAL
Berbagai sumber utama konflik organisasional dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Kebutuhan untuk membagi sumber daya – sumber daya yang terbatas.
Konflik ini dapat timbul karena kelompok-kelompok organisasi bersaing untuk memperebutkan bagian terbesar sumber daya – sumber daya yang tersedia.
2. Perbedaan – perbedaan dalam berbagai tujuan.
Kelompok-kelompok organisasi cenderung menjadikan terspesialisasi atau dibedakan karena mereka mengembangkan berbagai tujuan,tugas dan personalia yang tidak sama.perbedaan-perbedaan ini sering menyakibatkan konflik kepentingan atau prioritas,meskipun tujuan organisasi sebagai keseluruhan telah disetujuin.
3. Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja.
Konflik potensial adalah terbesar apabila suatu unit tidak dapat mulai pekerjaannya karena harus menunggu penyelesaian pekerjaan unit lain.
4. Perbedaan nilai-nilai atau persepsi.
Perbedaan-perbedaan tujuan diantara anggota berbagai satuan dalam organisasi sering berkaitan dengan berbagai perbedaan sikap,nilai-nilai dan persepsi yang dapat menimbulkan konflik.
5. Kemenduaan organisasional
Konflik antar kelompok dapat juga berasal dari tanggungjawab kerja yang dirumuskan secara mendua (ambiguous) dan tujuan-tujuan yang tidak jelas.
6. Gaya-gaya individual.
Pada umumnya konflik ini terjadi apabila para anggota kelompok sangat berbeda dalam hal ciri-ciri seperti sifat kerja,umur dan pendidikan.
KONFLIK ANTAR PRIBADI
Salah satu penanganan analitis konflik antar pribadi dapat diperoleh dengan mempelajari berbagai cara berbeda yang dipergunakan seorang “pribadi” untuk berinteraksi dengan pribadi-pribadi lain.
Menurut JENDELA JOHARI pribadi seseorang terbagi menjadi 4 yaitu :
1. Pribadi terbuka (open self),bentuk interaksi ini orang mengenal dirinya sendiri dan orang lain.
2. Pribadi tersembunyi (hidden self),bentuk ini orang mengenal dirinya sendiri tetapi tidak mengenal pribadi orang lain.
3. Pribadi buta (blind self),bentuk ini orang mengenal pribadi orang lain tetapi tidak mengenal dirinya sendiri.
4. Pribadi tak dikenal (undiscovered self),bentuk ini orang tidak mengenal baik dirinya sendiri maupun orang lain.
Jendela johari hanya mengemukakan berbagai kemungkinan pola antar pribadi,tetapi tidak menggambarkan situasi-situasi konflik antar pribadi yang mungkin terjadi.meskipun demikian jendela johari sangat berguna untuk menganalisa situasi-situasi konflik tersebut.
Terdapat tujuh pedoman bagi pengadaan umpan balik untuk hubungan-hubungan antara pribadi yang efektif dapat diperinci sebagai berikut:
A. Menjadi lebih deskriptif daripada bersifat pertimbangan
B. Menjadi lebih spesifik daripada umum
C. Menangani hal-hal yang dapat diubah
D. Bemberi umpan balik apabila diinginkan
E. Memperhatikan motif-motif pemberian dan penerimaan umpan balik
F. Memberikan umpan balik pada saat perilaku berlangsung
G. Memberikan umpan balik bila akurasinya dapat dicek dengan orang-orang lain.
KONFLIK ORGANISASIONAL
Dalm hal ini litterer mengemukakan empat penyebab konflik organisasional yaitu antara lain:
1. Suatu situasi dimana tujuan – tujuan tidak sesuai
2. Keberadaan peralatan-peralatan yang tidak cocok atau alokasi-lalokasi sumber daya yang tidak sesuai
3. Suatu masalah ketidaktepatan status
4. Perbedaan presepsi
KONFLIK STRUKTURAL
Dalam organisasi klasik ada empat bidang structural dimana konflik sering terjadi:
A. Konflik hirarkis,yaitu konflik antara berbagai tingkatan organisasi
B. Konflik fungsional,yaitu konflik antara berbagai departemen fungsional organisasi.
C. Konflik lini-staf,yaitu konflik antar lini dan staf.
D. Konflik formal – informal,yaitu konflik antara organisasi formal dan informal.
PERANANN KONFLIK DALAM ORGANISASI
Secara tradisional,pendekatan terhadap konflik organisasional adalah sangat sederhana dan optimistic.pendekatan tersebut didasarkan atas tiga anggapan sebagai berikut:
1. Konflik menurut definisinya dapat dihindarkan
2. Konflik diakibatkan oleh para pembuat masalah, pengacau, dan primadona.
3. Bentuk-bentuk wewenang legalistic seperrti ‘ berjalan melalui sluran-saluran ‘ atau ‘berpegang pada aturan ‘
Dan hasilnya berupa serangkaian anggapan baru tentang konflik yang hamper persis berlawana dengan anggapan-anggapan tradisional:
1. konflik tidak dapat dihindarkan
2. konflik ditentukan oleh factor-faktor structural seperti bentuk phisik suatu bangunan,desain struktur karier,atau sifat sistem kelas.
3. Konflik adalah bagian integral sifat perubahan.
4. Konflik dapat membantu atau menghambat pelaksanaan kegiatan organisasi dalam berbagai derajat.
5. Tingkat konflik minimal adalah optimis.
Atas dasar anggapan-anggapan diatas,manajemen konflik organisasional telah menggunakan suatu pendekatan baru.pendekatan yang cukup representative adalah tiga strategi dasar untuk mengurangi konflik organisasional yang dikemukan litterer yaitu:
1. Penyangga atau penengah dapat diletakkan diantara pihak-pihak yang sedang berkonflik.
2. Membantu pihak-pihak yang sedang konflik untuk menggembangan pandangan yang lebih baik tentang diri mereka dan cara mereka yang saling mempengaruhi.
3. Merancang kembali struktur organisasi agar konflik berkurang.
MENGINDARI KONFLIK ORGANISASI
Ada beberapa cara untuk menghinadari konflik dalam suatu organisasi antara lain sebagai berikut :
A. Pemimpin organisasi harus memperhatikan sikap dan pendapat para anggoata organisasi agar kegiatan yang terorganisasi secara efektif dalam pelaksanaannya.
B. Pemimpin harus member contoh yang baik dalam tindakan-tindakannya.
C. Dapat mempraktekkan evaluasi jabatan dapatlah dicapai pembenahan fungsi,kekuasaan, tanggungjawab serta pelaporannya.
D. Cara lain dengan :
a. Prosedur kelah
b. Kotak saran
c. Kebijaksanaan pintu terbuka
d. Pertemuan kelompok
e. Rapat anggota, dan lain sebagainya.
MENYELESAIKAN SUATU KONFLIK DIDALAM ORGANISASI
Bila keadaan tidak saling mengerti serta situasi penilaian terdapat perbedaan antar anggota organisasi itu makin parah sehingga konsesus sulit dicapai,maka konflikpun tak dapat terelakkan.cara penyelesaiannya bisa dengan cara-cara dibawah ini:
1. Menggunakan kekuasaan ( dalam hal yang baik dan lebih bijaksana)
2. Konfrontasi (dengan meminta persetujuan semua pihak organisasi
3. Kompromi (pihak yang satu mengorbankan sesuatu agar memuaskan pihak yang lain)
4. Menghaluskan situasi
5. Pengunduran diri dari organisasi.
Berbagai keadaan yang menguntungkan suatu organisasi dalam menghadapi konflik adalah bila:
• Strukturnya dapat memperlancar proses saling tidak anggota dan kelompok
• Anggotanya mampu melaksanakan proses saling tidak yang efektif dan saling mempengaruhi
• Anggota yang satu mempercayai anggota yang lain,setia dan lain-lain.
Penyelesaian konflik dalam organisasi seperti itu sifatnya akan kreatif dan konstruktif dan inilah yang kita inginkan semua,yaitu tercapainya kesesuaian (conformity ) antar anggota dimana para anggota memperagakan sikap,perilaku dan tindakan yang harmonis.
Konflik biasanya timbul sebagai hasil adanya masalah-masalah hubungan pribadi(ketidaksesuaian tujuan atau nilai-nilai pribadi karyawan dengan perilaku yang harus diperankan pada jebatannya,atau perbedaan persepsi) dan struktur organisasi (perebutan sumber daya-sumber daya yang terbatas,pertarungan antar departemen dan sebagainya.
Pada hekaktnya konflik merupakan suatu pertarungan menang kalah antara kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingannya satu sama lain dalam organisasi.
Dalam bab ini,pembahasan akan dimulai dengan membicarakan tentang pengertian berbagai jenis konflik.kemudian konflik antar pribadi diuraikan dengan kerangka jendela johari dan strategi-strategi penyelesaiannya.
JENIS-JENIS KONFLIK
Orang mengelompokkan konflik ke dalam :
1. Konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang ( personrole conflict ).dimana peraturan yang berlaku tak dapat diterima oleh seseorang sehingga orang itu memilih untuk tidak melaksanakan sesuatu sesuai dengan peraturan yang berlaku tersebut.
Konflik ini pada hakekatnya meminta kesadaran orang untuk menaati peraturan yang ada atau memerlukan kesetiaan orang pada organisasi.
2. Konflik antar peranan (inter-role conflict),dimana orang menghadapi persoalan karena dia menjabat dua atau lebih fungsi yang saling bertentangan.
Konflik ini dapat dihindari dengan mendefinisikan kembali tugas yang terlebih dahulu telah dispesialisasikan dan dialokasikan pada seorang tertentu sehingga akibat negative dwi fungsi diminimumkan.
3. Konflik yang timbul karena seseorang,harus memenuhi harapan beberapa orang ( intersender conflict ).
Ini dapat dihindari denagn memperlakukan sama bagi semua pihak-pihak yang berkepentingan.
4. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan ( intrasender conflict ).
Ini dapat dihindari dengan system informasi yang lebih baik serta adanya buku pedoman atau tujuan perusahaan.
Lima jenis konflik (menurut pihak-pihak yang saling bertentangan)
A. Konflik dalam diri individu
Yang terjadi bila seseorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya.
B. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama,
Dimana hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian.
C. Konflik antar individu dan kelompok.
Yang berhubungan dengan individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka.
D. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
Karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok.
E. Konflik antar organisasi
Yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam system perekonomian suatu Negara.
BERBAGAI SEGI POSITIF DARI KONFLIK SEBAGAI BERIKUT :
1. Konflik dalam:
• Perggantian pimpinan yang lebih berwibawa,penuh ide baru dan semangat baru.
• Perubahan tujuan organisasi yang lebih mencerminkan nilai-nilai yang disesuaikan dengan perubahan situasi dan kondisi.
• Pelembagaan konflik itu sendiri artinya konflik disalurkan tidak merusak susunan atau struktur organisasi.
2. Konflik dengan organisasi lain mungkin dapat :
• Lebih mempersatukan para anggota organisasi.
• Mendatangkan kehidupan baru di dalam hal tujuan serta nilai organisasi
• Lebih menyadarkan para anggota terhadap strategi serta taktik lawan.
• Sebagai suatu lembaga pengawasan masyarakat.
Bagaimanapun juga, konflik merupakan suatu hal yang memakan pikiran,waktu,tenaga,dan lain-lain untuk menyelesaikannya.kalau ini sering terjadi dan penyelesainnya berlarut-larut akan memperlemah kedudukan pihak-pihak yang saling konflik dan organisasi sebagai keseluruhan.
SUMBER-SUMBER KONFLIK ORGANISASIONAL
Berbagai sumber utama konflik organisasional dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Kebutuhan untuk membagi sumber daya – sumber daya yang terbatas.
Konflik ini dapat timbul karena kelompok-kelompok organisasi bersaing untuk memperebutkan bagian terbesar sumber daya – sumber daya yang tersedia.
2. Perbedaan – perbedaan dalam berbagai tujuan.
Kelompok-kelompok organisasi cenderung menjadikan terspesialisasi atau dibedakan karena mereka mengembangkan berbagai tujuan,tugas dan personalia yang tidak sama.perbedaan-perbedaan ini sering menyakibatkan konflik kepentingan atau prioritas,meskipun tujuan organisasi sebagai keseluruhan telah disetujuin.
3. Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja.
Konflik potensial adalah terbesar apabila suatu unit tidak dapat mulai pekerjaannya karena harus menunggu penyelesaian pekerjaan unit lain.
4. Perbedaan nilai-nilai atau persepsi.
Perbedaan-perbedaan tujuan diantara anggota berbagai satuan dalam organisasi sering berkaitan dengan berbagai perbedaan sikap,nilai-nilai dan persepsi yang dapat menimbulkan konflik.
5. Kemenduaan organisasional
Konflik antar kelompok dapat juga berasal dari tanggungjawab kerja yang dirumuskan secara mendua (ambiguous) dan tujuan-tujuan yang tidak jelas.
6. Gaya-gaya individual.
Pada umumnya konflik ini terjadi apabila para anggota kelompok sangat berbeda dalam hal ciri-ciri seperti sifat kerja,umur dan pendidikan.
KONFLIK ANTAR PRIBADI
Salah satu penanganan analitis konflik antar pribadi dapat diperoleh dengan mempelajari berbagai cara berbeda yang dipergunakan seorang “pribadi” untuk berinteraksi dengan pribadi-pribadi lain.
Menurut JENDELA JOHARI pribadi seseorang terbagi menjadi 4 yaitu :
1. Pribadi terbuka (open self),bentuk interaksi ini orang mengenal dirinya sendiri dan orang lain.
2. Pribadi tersembunyi (hidden self),bentuk ini orang mengenal dirinya sendiri tetapi tidak mengenal pribadi orang lain.
3. Pribadi buta (blind self),bentuk ini orang mengenal pribadi orang lain tetapi tidak mengenal dirinya sendiri.
4. Pribadi tak dikenal (undiscovered self),bentuk ini orang tidak mengenal baik dirinya sendiri maupun orang lain.
Jendela johari hanya mengemukakan berbagai kemungkinan pola antar pribadi,tetapi tidak menggambarkan situasi-situasi konflik antar pribadi yang mungkin terjadi.meskipun demikian jendela johari sangat berguna untuk menganalisa situasi-situasi konflik tersebut.
Terdapat tujuh pedoman bagi pengadaan umpan balik untuk hubungan-hubungan antara pribadi yang efektif dapat diperinci sebagai berikut:
A. Menjadi lebih deskriptif daripada bersifat pertimbangan
B. Menjadi lebih spesifik daripada umum
C. Menangani hal-hal yang dapat diubah
D. Bemberi umpan balik apabila diinginkan
E. Memperhatikan motif-motif pemberian dan penerimaan umpan balik
F. Memberikan umpan balik pada saat perilaku berlangsung
G. Memberikan umpan balik bila akurasinya dapat dicek dengan orang-orang lain.
KONFLIK ORGANISASIONAL
Dalm hal ini litterer mengemukakan empat penyebab konflik organisasional yaitu antara lain:
1. Suatu situasi dimana tujuan – tujuan tidak sesuai
2. Keberadaan peralatan-peralatan yang tidak cocok atau alokasi-lalokasi sumber daya yang tidak sesuai
3. Suatu masalah ketidaktepatan status
4. Perbedaan presepsi
KONFLIK STRUKTURAL
Dalam organisasi klasik ada empat bidang structural dimana konflik sering terjadi:
A. Konflik hirarkis,yaitu konflik antara berbagai tingkatan organisasi
B. Konflik fungsional,yaitu konflik antara berbagai departemen fungsional organisasi.
C. Konflik lini-staf,yaitu konflik antar lini dan staf.
D. Konflik formal – informal,yaitu konflik antara organisasi formal dan informal.
PERANANN KONFLIK DALAM ORGANISASI
Secara tradisional,pendekatan terhadap konflik organisasional adalah sangat sederhana dan optimistic.pendekatan tersebut didasarkan atas tiga anggapan sebagai berikut:
1. Konflik menurut definisinya dapat dihindarkan
2. Konflik diakibatkan oleh para pembuat masalah, pengacau, dan primadona.
3. Bentuk-bentuk wewenang legalistic seperrti ‘ berjalan melalui sluran-saluran ‘ atau ‘berpegang pada aturan ‘
Dan hasilnya berupa serangkaian anggapan baru tentang konflik yang hamper persis berlawana dengan anggapan-anggapan tradisional:
1. konflik tidak dapat dihindarkan
2. konflik ditentukan oleh factor-faktor structural seperti bentuk phisik suatu bangunan,desain struktur karier,atau sifat sistem kelas.
3. Konflik adalah bagian integral sifat perubahan.
4. Konflik dapat membantu atau menghambat pelaksanaan kegiatan organisasi dalam berbagai derajat.
5. Tingkat konflik minimal adalah optimis.
Atas dasar anggapan-anggapan diatas,manajemen konflik organisasional telah menggunakan suatu pendekatan baru.pendekatan yang cukup representative adalah tiga strategi dasar untuk mengurangi konflik organisasional yang dikemukan litterer yaitu:
1. Penyangga atau penengah dapat diletakkan diantara pihak-pihak yang sedang berkonflik.
2. Membantu pihak-pihak yang sedang konflik untuk menggembangan pandangan yang lebih baik tentang diri mereka dan cara mereka yang saling mempengaruhi.
3. Merancang kembali struktur organisasi agar konflik berkurang.
MENGINDARI KONFLIK ORGANISASI
Ada beberapa cara untuk menghinadari konflik dalam suatu organisasi antara lain sebagai berikut :
A. Pemimpin organisasi harus memperhatikan sikap dan pendapat para anggoata organisasi agar kegiatan yang terorganisasi secara efektif dalam pelaksanaannya.
B. Pemimpin harus member contoh yang baik dalam tindakan-tindakannya.
C. Dapat mempraktekkan evaluasi jabatan dapatlah dicapai pembenahan fungsi,kekuasaan, tanggungjawab serta pelaporannya.
D. Cara lain dengan :
a. Prosedur kelah
b. Kotak saran
c. Kebijaksanaan pintu terbuka
d. Pertemuan kelompok
e. Rapat anggota, dan lain sebagainya.
MENYELESAIKAN SUATU KONFLIK DIDALAM ORGANISASI
Bila keadaan tidak saling mengerti serta situasi penilaian terdapat perbedaan antar anggota organisasi itu makin parah sehingga konsesus sulit dicapai,maka konflikpun tak dapat terelakkan.cara penyelesaiannya bisa dengan cara-cara dibawah ini:
1. Menggunakan kekuasaan ( dalam hal yang baik dan lebih bijaksana)
2. Konfrontasi (dengan meminta persetujuan semua pihak organisasi
3. Kompromi (pihak yang satu mengorbankan sesuatu agar memuaskan pihak yang lain)
4. Menghaluskan situasi
5. Pengunduran diri dari organisasi.
Berbagai keadaan yang menguntungkan suatu organisasi dalam menghadapi konflik adalah bila:
• Strukturnya dapat memperlancar proses saling tidak anggota dan kelompok
• Anggotanya mampu melaksanakan proses saling tidak yang efektif dan saling mempengaruhi
• Anggota yang satu mempercayai anggota yang lain,setia dan lain-lain.
Penyelesaian konflik dalam organisasi seperti itu sifatnya akan kreatif dan konstruktif dan inilah yang kita inginkan semua,yaitu tercapainya kesesuaian (conformity ) antar anggota dimana para anggota memperagakan sikap,perilaku dan tindakan yang harmonis.
Peran mahasiswa terhadap masyarakat
Peran mahasiswa terhadap masyarakat.
Sebagai mahasiswa kita di tuntut bukan hanya untuk menuntut ilmu dan mempelajari ilmu itu sebaik baiknya, tapi kita juga di haruskan dapat bersosialisai terhadap masyarakat dan juga berperan penting terhadap masyarakat nantinya. Disini saya akan menjelaskan dalam tulisan saya yang akan mengangkat tema peran mahasiswa terhadap masyarakat. Tentunya kita sebagai mahasiswa harus sangat pintar dalam berperan terhadapa masyarakat, apapun caranya yang di lakukan dan sedikit apaun cara yang di lakukan itu sangat penting bagi masyarakat nantinya.
Tentunya kita tidak asal memberikan atau menyalurkan fikiran bahkan tenaga kita demi berguna kepada masyarakat semua harus di fikirkan secara baik dan matang apakah hal yang akan di lakukan untuk masyarakat itu berguna atau tidak, jika sudah berguna nantinya masyarakat akan merasa diri anda adalah sebagai mahasiswa yang berhasil berperan kepada masyarakat. Banyak hal yang di lakukan untuk dianggap berguna peran anda kepada masyarakat, banyak juga jenisnya untuk anda akan melakukan hal atau peran apa demi bergunanya nanti di masyarakat luas.
Diantaranya adalah secara umum jika memang anda ingin berperan penting kepada masyarakat anda bisa terjun langsung mendatangkan desa desa yang terpencil dimanapun, disana anda bisa mempelajari bagaimana kehidupan masyarakat disana dan bagaimana peran yang akan anda lakukan jika sudah mempelajari secara spesifik keadan desa serta masyarakat sana. Disana anda bisa langsung membantu pembangunan desa ataupun membantu hal lainnya seperti mendirikan pos kesehatan demi lancar berjalannya kemakmuran di desa tersebut.
Hal lainnya adalah yang bisa anda lakukan untuk berperan kepada masyarakat dengan menerapkan ilmu yang anda dapatkan di bangku kuliah, misalkan seperti penerapan ilmu ilmu sosial seperti bersosialisasi yang baik dan benar untuk masyarakat dan dapat dianggap penting bagi masyarakat, misal seperti penyuluhan penyakit penyakit dan juga cara hidup sehat dalam hidup sehari sehari. Memang bagi kita itu adalah hal kecil atau juga hal yang sama sekali tidak selalu kita anggap penting, namun hal itu adalah penting bagi masyarkat walaupun kita anggap itu adalah hal kecil yang tidak penting. Itulah tulisan saya mengenai peran mahasiswa bagi masyarakat, semoga bermanfaat terima kasih.
Sebagai mahasiswa kita di tuntut bukan hanya untuk menuntut ilmu dan mempelajari ilmu itu sebaik baiknya, tapi kita juga di haruskan dapat bersosialisai terhadap masyarakat dan juga berperan penting terhadap masyarakat nantinya. Disini saya akan menjelaskan dalam tulisan saya yang akan mengangkat tema peran mahasiswa terhadap masyarakat. Tentunya kita sebagai mahasiswa harus sangat pintar dalam berperan terhadapa masyarakat, apapun caranya yang di lakukan dan sedikit apaun cara yang di lakukan itu sangat penting bagi masyarakat nantinya.
Tentunya kita tidak asal memberikan atau menyalurkan fikiran bahkan tenaga kita demi berguna kepada masyarakat semua harus di fikirkan secara baik dan matang apakah hal yang akan di lakukan untuk masyarakat itu berguna atau tidak, jika sudah berguna nantinya masyarakat akan merasa diri anda adalah sebagai mahasiswa yang berhasil berperan kepada masyarakat. Banyak hal yang di lakukan untuk dianggap berguna peran anda kepada masyarakat, banyak juga jenisnya untuk anda akan melakukan hal atau peran apa demi bergunanya nanti di masyarakat luas.
Diantaranya adalah secara umum jika memang anda ingin berperan penting kepada masyarakat anda bisa terjun langsung mendatangkan desa desa yang terpencil dimanapun, disana anda bisa mempelajari bagaimana kehidupan masyarakat disana dan bagaimana peran yang akan anda lakukan jika sudah mempelajari secara spesifik keadan desa serta masyarakat sana. Disana anda bisa langsung membantu pembangunan desa ataupun membantu hal lainnya seperti mendirikan pos kesehatan demi lancar berjalannya kemakmuran di desa tersebut.
Hal lainnya adalah yang bisa anda lakukan untuk berperan kepada masyarakat dengan menerapkan ilmu yang anda dapatkan di bangku kuliah, misalkan seperti penerapan ilmu ilmu sosial seperti bersosialisasi yang baik dan benar untuk masyarakat dan dapat dianggap penting bagi masyarakat, misal seperti penyuluhan penyakit penyakit dan juga cara hidup sehat dalam hidup sehari sehari. Memang bagi kita itu adalah hal kecil atau juga hal yang sama sekali tidak selalu kita anggap penting, namun hal itu adalah penting bagi masyarkat walaupun kita anggap itu adalah hal kecil yang tidak penting. Itulah tulisan saya mengenai peran mahasiswa bagi masyarakat, semoga bermanfaat terima kasih.
Peran mahasiswa terhadap masyarakat
Peran mahasiswa terhadap masyarakat.
Sebagai mahasiswa kita di tuntut bukan hanya untuk menuntut ilmu dan mempelajari ilmu itu sebaik baiknya, tapi kita juga di haruskan dapat bersosialisai terhadap masyarakat dan juga berperan penting terhadap masyarakat nantinya. Disini saya akan menjelaskan dalam tulisan saya yang akan mengangkat tema peran mahasiswa terhadap masyarakat. Tentunya kita sebagai mahasiswa harus sangat pintar dalam berperan terhadapa masyarakat, apapun caranya yang di lakukan dan sedikit apaun cara yang di lakukan itu sangat penting bagi masyarakat nantinya.
Tentunya kita tidak asal memberikan atau menyalurkan fikiran bahkan tenaga kita demi berguna kepada masyarakat semua harus di fikirkan secara baik dan matang apakah hal yang akan di lakukan untuk masyarakat itu berguna atau tidak, jika sudah berguna nantinya masyarakat akan merasa diri anda adalah sebagai mahasiswa yang berhasil berperan kepada masyarakat. Banyak hal yang di lakukan untuk dianggap berguna peran anda kepada masyarakat, banyak juga jenisnya untuk anda akan melakukan hal atau peran apa demi bergunanya nanti di masyarakat luas.
Diantaranya adalah secara umum jika memang anda ingin berperan penting kepada masyarakat anda bisa terjun langsung mendatangkan desa desa yang terpencil dimanapun, disana anda bisa mempelajari bagaimana kehidupan masyarakat disana dan bagaimana peran yang akan anda lakukan jika sudah mempelajari secara spesifik keadan desa serta masyarakat sana. Disana anda bisa langsung membantu pembangunan desa ataupun membantu hal lainnya seperti mendirikan pos kesehatan demi lancar berjalannya kemakmuran di desa tersebut.
Hal lainnya adalah yang bisa anda lakukan untuk berperan kepada masyarakat dengan menerapkan ilmu yang anda dapatkan di bangku kuliah, misalkan seperti penerapan ilmu ilmu sosial seperti bersosialisasi yang baik dan benar untuk masyarakat dan dapat dianggap penting bagi masyarakat, misal seperti penyuluhan penyakit penyakit dan juga cara hidup sehat dalam hidup sehari sehari. Memang bagi kita itu adalah hal kecil atau juga hal yang sama sekali tidak selalu kita anggap penting, namun hal itu adalah penting bagi masyarkat walaupun kita anggap itu adalah hal kecil yang tidak penting. Itulah tulisan saya mengenai peran mahasiswa bagi masyarakat, semoga bermanfaat terima kasih.
Sebagai mahasiswa kita di tuntut bukan hanya untuk menuntut ilmu dan mempelajari ilmu itu sebaik baiknya, tapi kita juga di haruskan dapat bersosialisai terhadap masyarakat dan juga berperan penting terhadap masyarakat nantinya. Disini saya akan menjelaskan dalam tulisan saya yang akan mengangkat tema peran mahasiswa terhadap masyarakat. Tentunya kita sebagai mahasiswa harus sangat pintar dalam berperan terhadapa masyarakat, apapun caranya yang di lakukan dan sedikit apaun cara yang di lakukan itu sangat penting bagi masyarakat nantinya.
Tentunya kita tidak asal memberikan atau menyalurkan fikiran bahkan tenaga kita demi berguna kepada masyarakat semua harus di fikirkan secara baik dan matang apakah hal yang akan di lakukan untuk masyarakat itu berguna atau tidak, jika sudah berguna nantinya masyarakat akan merasa diri anda adalah sebagai mahasiswa yang berhasil berperan kepada masyarakat. Banyak hal yang di lakukan untuk dianggap berguna peran anda kepada masyarakat, banyak juga jenisnya untuk anda akan melakukan hal atau peran apa demi bergunanya nanti di masyarakat luas.
Diantaranya adalah secara umum jika memang anda ingin berperan penting kepada masyarakat anda bisa terjun langsung mendatangkan desa desa yang terpencil dimanapun, disana anda bisa mempelajari bagaimana kehidupan masyarakat disana dan bagaimana peran yang akan anda lakukan jika sudah mempelajari secara spesifik keadan desa serta masyarakat sana. Disana anda bisa langsung membantu pembangunan desa ataupun membantu hal lainnya seperti mendirikan pos kesehatan demi lancar berjalannya kemakmuran di desa tersebut.
Hal lainnya adalah yang bisa anda lakukan untuk berperan kepada masyarakat dengan menerapkan ilmu yang anda dapatkan di bangku kuliah, misalkan seperti penerapan ilmu ilmu sosial seperti bersosialisasi yang baik dan benar untuk masyarakat dan dapat dianggap penting bagi masyarakat, misal seperti penyuluhan penyakit penyakit dan juga cara hidup sehat dalam hidup sehari sehari. Memang bagi kita itu adalah hal kecil atau juga hal yang sama sekali tidak selalu kita anggap penting, namun hal itu adalah penting bagi masyarkat walaupun kita anggap itu adalah hal kecil yang tidak penting. Itulah tulisan saya mengenai peran mahasiswa bagi masyarakat, semoga bermanfaat terima kasih.
Peran mahasiswa terhadap masyarakat.
Sebagai mahasiswa kita di tuntut bukan hanya untuk menuntut ilmu dan mempelajari ilmu itu sebaik baiknya, tapi kita juga di haruskan dapat bersosialisai terhadap masyarakat dan juga berperan penting terhadap masyarakat nantinya. Disini saya akan menjelaskan dalam tulisan saya yang akan mengangkat tema peran mahasiswa terhadap masyarakat. Tentunya kita sebagai mahasiswa harus sangat pintar dalam berperan terhadapa masyarakat, apapun caranya yang di lakukan dan sedikit apaun cara yang di lakukan itu sangat penting bagi masyarakat nantinya.
Tentunya kita tidak asal memberikan atau menyalurkan fikiran bahkan tenaga kita demi berguna kepada masyarakat semua harus di fikirkan secara baik dan matang apakah hal yang akan di lakukan untuk masyarakat itu berguna atau tidak, jika sudah berguna nantinya masyarakat akan merasa diri anda adalah sebagai mahasiswa yang berhasil berperan kepada masyarakat. Banyak hal yang di lakukan untuk dianggap berguna peran anda kepada masyarakat, banyak juga jenisnya untuk anda akan melakukan hal atau peran apa demi bergunanya nanti di masyarakat luas.
Diantaranya adalah secara umum jika memang anda ingin berperan penting kepada masyarakat anda bisa terjun langsung mendatangkan desa desa yang terpencil dimanapun, disana anda bisa mempelajari bagaimana kehidupan masyarakat disana dan bagaimana peran yang akan anda lakukan jika sudah mempelajari secara spesifik keadan desa serta masyarakat sana. Disana anda bisa langsung membantu pembangunan desa ataupun membantu hal lainnya seperti mendirikan pos kesehatan demi lancar berjalannya kemakmuran di desa tersebut.
Hal lainnya adalah yang bisa anda lakukan untuk berperan kepada masyarakat dengan menerapkan ilmu yang anda dapatkan di bangku kuliah, misalkan seperti penerapan ilmu ilmu sosial seperti bersosialisasi yang baik dan benar untuk masyarakat dan dapat dianggap penting bagi masyarakat, misal seperti penyuluhan penyakit penyakit dan juga cara hidup sehat dalam hidup sehari sehari. Memang bagi kita itu adalah hal kecil atau juga hal yang sama sekali tidak selalu kita anggap penting, namun hal itu adalah penting bagi masyarkat walaupun kita anggap itu adalah hal kecil yang tidak penting. Itulah tulisan saya mengenai peran mahasiswa bagi masyarakat, semoga bermanfaat terima kasih.
Sebagai mahasiswa kita di tuntut bukan hanya untuk menuntut ilmu dan mempelajari ilmu itu sebaik baiknya, tapi kita juga di haruskan dapat bersosialisai terhadap masyarakat dan juga berperan penting terhadap masyarakat nantinya. Disini saya akan menjelaskan dalam tulisan saya yang akan mengangkat tema peran mahasiswa terhadap masyarakat. Tentunya kita sebagai mahasiswa harus sangat pintar dalam berperan terhadapa masyarakat, apapun caranya yang di lakukan dan sedikit apaun cara yang di lakukan itu sangat penting bagi masyarakat nantinya.
Tentunya kita tidak asal memberikan atau menyalurkan fikiran bahkan tenaga kita demi berguna kepada masyarakat semua harus di fikirkan secara baik dan matang apakah hal yang akan di lakukan untuk masyarakat itu berguna atau tidak, jika sudah berguna nantinya masyarakat akan merasa diri anda adalah sebagai mahasiswa yang berhasil berperan kepada masyarakat. Banyak hal yang di lakukan untuk dianggap berguna peran anda kepada masyarakat, banyak juga jenisnya untuk anda akan melakukan hal atau peran apa demi bergunanya nanti di masyarakat luas.
Diantaranya adalah secara umum jika memang anda ingin berperan penting kepada masyarakat anda bisa terjun langsung mendatangkan desa desa yang terpencil dimanapun, disana anda bisa mempelajari bagaimana kehidupan masyarakat disana dan bagaimana peran yang akan anda lakukan jika sudah mempelajari secara spesifik keadan desa serta masyarakat sana. Disana anda bisa langsung membantu pembangunan desa ataupun membantu hal lainnya seperti mendirikan pos kesehatan demi lancar berjalannya kemakmuran di desa tersebut.
Hal lainnya adalah yang bisa anda lakukan untuk berperan kepada masyarakat dengan menerapkan ilmu yang anda dapatkan di bangku kuliah, misalkan seperti penerapan ilmu ilmu sosial seperti bersosialisasi yang baik dan benar untuk masyarakat dan dapat dianggap penting bagi masyarakat, misal seperti penyuluhan penyakit penyakit dan juga cara hidup sehat dalam hidup sehari sehari. Memang bagi kita itu adalah hal kecil atau juga hal yang sama sekali tidak selalu kita anggap penting, namun hal itu adalah penting bagi masyarkat walaupun kita anggap itu adalah hal kecil yang tidak penting. Itulah tulisan saya mengenai peran mahasiswa bagi masyarakat, semoga bermanfaat terima kasih.
Menghindari bahaya narkoba
Menghindari bahaya narkoba.
Dalam kehidupan sekarang sekarang ini menurut saya sudah serba aneh dalam mendapatakan kesenangan untuk diri sendiri. Ada yang melakukan dengan cara positif dan adapula yang melakukan dengan cara negatif. Mungkin kita akan merasa baik baik saja selama kegiatan untuk mencari kesenangan dengan melakukan hal hal yang positif dan bermanfaat. Namun apabila ternyata itu hal negatif yang kita lakukan dalam mencari kesenangan hendaklah kita buru buru sadar bahwa dengan cara itu adalah bukan membuat kita senang dalam mencari kesenangan melainkan dapat membahayakan diri kita sendiri nantinya.
Disini saya akan membahas sebuah tulisan dengan judul cara menghindari narkoba. Jika kita membicarakan tentang narkoba mungkin kita tidak akan pernah mendapatkan jalan keluar untuk bagaimana cara menghentikan hal itu terjadi, negara saja sangat sulit memberantas bersih tentang masalah narkoba apalagi diri kita yang belum menjadi apa apa tapi ingin menghentikan hal itu. Namun kita memiliki hak menjauh dari hal itu, oleh karena itu dari diri kita sendiri lah terlebih dahuli menjauh dari hal itu.
Narkoba adalah sebuah zat berbahaya yang apabila dikonsumsi oleh tubuh kita akan mengalami ketergantungan dan menyebabkan kematian. Dalam efeknya saja sudah mengakibatkan kematian namun masih saja manusia di dunia ini yang tidak bisa lepas dari narkoba itu sendiri. Hal pertama yang harus dilakukan jika kita ingin terhindar dari narkoba kita harus pintar bergaul pada teman teman kita di dalam pergaulan, karena pada jaman sekarang kita tidak boleh beranggapan bahwa orang berpenampilan baik memiliki kepribadian yang baik, kita harus pintar pintar dalam memilih teman dalam bergaul karena dari hal kecil itu kita bisa lebih jauh dari hal yang namanya narkoba.
Yang berikutnya adalah jika kita dalam sebuah perjalanan jauh ataupun dekat dalam angkutan umum hendaklah kita lebih berhati hati kepada orang di sekeliling kita itu, karena pada kejadian yang sudah terjadi adalah ada seseorang yang menawarkan semacam makanan ataupun minuman dalam angkutan umum itu ternyata itu adalah sejenis narkoba yang akan membuat kita ketergantugan dan tidak bisa lepas dari barang itu. Maka pesan saya adalah berhati hatilah apabila dalam perjalanan di dalam sebuah angkutan umum.
Secara garis besarnya adalah apabila kita ingin menghindari hal yang namanya narkoba kita harus selalu berhati hati dalam menjalani hal apapun demi menghindari hal yang bernama narkoba. Karena hanya diri kita sendiri yang bisa menghindari hal hal negatif yang kita tidak akan pernah tau itu akan terjadi atau tidak kepada diri kita, maka dari itu dimulai dari sekarang lah kita lebih berhati hati pada hal apaun yang berhubungan dengan narkoba. Sekian tulisan saya yang berjudul menghindari bahaya narkoba, semoga bermanfaat terimakasih.
Dalam kehidupan sekarang sekarang ini menurut saya sudah serba aneh dalam mendapatakan kesenangan untuk diri sendiri. Ada yang melakukan dengan cara positif dan adapula yang melakukan dengan cara negatif. Mungkin kita akan merasa baik baik saja selama kegiatan untuk mencari kesenangan dengan melakukan hal hal yang positif dan bermanfaat. Namun apabila ternyata itu hal negatif yang kita lakukan dalam mencari kesenangan hendaklah kita buru buru sadar bahwa dengan cara itu adalah bukan membuat kita senang dalam mencari kesenangan melainkan dapat membahayakan diri kita sendiri nantinya.
Disini saya akan membahas sebuah tulisan dengan judul cara menghindari narkoba. Jika kita membicarakan tentang narkoba mungkin kita tidak akan pernah mendapatkan jalan keluar untuk bagaimana cara menghentikan hal itu terjadi, negara saja sangat sulit memberantas bersih tentang masalah narkoba apalagi diri kita yang belum menjadi apa apa tapi ingin menghentikan hal itu. Namun kita memiliki hak menjauh dari hal itu, oleh karena itu dari diri kita sendiri lah terlebih dahuli menjauh dari hal itu.
Narkoba adalah sebuah zat berbahaya yang apabila dikonsumsi oleh tubuh kita akan mengalami ketergantungan dan menyebabkan kematian. Dalam efeknya saja sudah mengakibatkan kematian namun masih saja manusia di dunia ini yang tidak bisa lepas dari narkoba itu sendiri. Hal pertama yang harus dilakukan jika kita ingin terhindar dari narkoba kita harus pintar bergaul pada teman teman kita di dalam pergaulan, karena pada jaman sekarang kita tidak boleh beranggapan bahwa orang berpenampilan baik memiliki kepribadian yang baik, kita harus pintar pintar dalam memilih teman dalam bergaul karena dari hal kecil itu kita bisa lebih jauh dari hal yang namanya narkoba.
Yang berikutnya adalah jika kita dalam sebuah perjalanan jauh ataupun dekat dalam angkutan umum hendaklah kita lebih berhati hati kepada orang di sekeliling kita itu, karena pada kejadian yang sudah terjadi adalah ada seseorang yang menawarkan semacam makanan ataupun minuman dalam angkutan umum itu ternyata itu adalah sejenis narkoba yang akan membuat kita ketergantugan dan tidak bisa lepas dari barang itu. Maka pesan saya adalah berhati hatilah apabila dalam perjalanan di dalam sebuah angkutan umum.
Secara garis besarnya adalah apabila kita ingin menghindari hal yang namanya narkoba kita harus selalu berhati hati dalam menjalani hal apapun demi menghindari hal yang bernama narkoba. Karena hanya diri kita sendiri yang bisa menghindari hal hal negatif yang kita tidak akan pernah tau itu akan terjadi atau tidak kepada diri kita, maka dari itu dimulai dari sekarang lah kita lebih berhati hati pada hal apaun yang berhubungan dengan narkoba. Sekian tulisan saya yang berjudul menghindari bahaya narkoba, semoga bermanfaat terimakasih.
Bila saya jadi pemimpin
Bila saya jadi pemimpin bagaimana
A. Menyikapi konflik yang terjadi.
Didalam sebuah kehidupan kita tidak pernah lepas dari sebuah masalah yang akan kita dapatkan dan akan kita hadapi dan knita selesaikan dengan kemampuan yang kita punya, kita tidak akan pernah bisa lari dari masalah karena solusinya adalah kita harus menyelesaikan masalah yang kita hadapi dengan kemampuan yang kita punya dan apabila kita dapat menyelesaikan masalah yang kita hadapi artinya kita sudah memiliki kedewasaan yang belum tentu orang lain punya dalam menyelesaikan masalahnya. Disini saya akan menjelaskan apabila saya menjadi seorang pemimpin bagaimana menyikapi konflik atau sebuah masalah yang nantinya akan saya hadapi.
Hal pertama yang akan saya lakukan apabila mendapat sebuah masalah ketika saya menjadi pemimpin adalah saya harus berfikir tenang dan tidak boleh memikirkan diri sendiri, karena dalam sebuah kepemimpinan saya tidak mungkin kita bekerja sendiri, saya memiliki rekan yang tentu saja dapat membantu menyelesaikan masalah yang saya dapatkan dalam sebuah kepemimpinan. Kemudian saya akan mengajak beberapa rekan saya untuk merundingkan masalah yang sedang dihadapi,. Karena menurut saya cara itu adalah dapat menerima beberapa masukkan yang positif dari rekan rekan kita dan juga dapat membantu dengan penuh menemukan jalan keluar masalah yang sedang dihadapi.
Dan hal yang berikutnya yang akan saya lakukan apabila saya menghadapi masalah dalam sebuah kepemimpinan saya akan menyikapinya dengan sabar dan bijaksana, bagaimanapun anggapan sebuah pemimpin adalah sebuah orang yang terpercaya dan sudah lebih hebat dari orang orang lainnya dalam hal apapun. Jadi sebagai pemimpin yang baik adalah apabila kita menghadapi sebuah masalah kita harus bisa benar benar sabar dan bijksana dalam menghadapinya, karena apabila kita tidak seperti itu kita akan selalu egois dalam menghadapi masalah dan jika kita egois, masalah atau konflik yang sedang kita hadapi tidak akan selesai hingga kita sadar bahwa kita harus sabar dalam menghadapi sebuah konflik yang kita hadapi.
B. Cara memotivasi bawahan agar giat bekerja.
Di dalam sebuah kepemimpinan pasti kita akan menghadapi masalah yang satu ini, yaitu kita akan selalu melihat anak buah kita yang berbeda beda tentunya dalam menghadapi pekerjaan yang mereka kerjakan. Dalam hal yang kita sadari saja sering mendengar bahwa tiap orang memiliki cara tersendiri demi menyelesaikan apa yang mereka kerjakan. Jadi apabila kita menghadapi hal ini harusnya kita sudah tidak usah aneh ataupun bingung bagaimana menyikapinya. Yang akan saya lakukan kepada rekan rekan saya agar lebih giat bekerja adalah saya akan lebih mengajarkan tentang kedisiplinan , karena dari disipilin lah kita akan merasa sadar bahwa sesuatu yang kecil ternyata juga berharga dari sesuatu yang tidak kalah besar yang lebih penting.
Selain mengajarkan kedisplinan saya akan mengajarkan apa itu tekun dalam bekerja, yang di maksud dalam tekun dalam bekerja adalah kita benar benar fokus dalam bekerja walaupun ada hal kecil yang mengganggu kita harus tetap fokus pada pekerjaan yang kita sedang kerjakan, karena dari situ kita akan menanamkan juga bagaimana cara bertanggung jawab dalam sesuatu apapun. Dengan hal hal yang saya jelaskan apabila itu semua kita tanamkan kepada rekan rekan di bawah kita saya yakin semua orang orang yang bekerja kepada anda akan sesusai dengan kemuan anda.
C.Gaya kepemimpinan yang efektif yang di terapkan.
Dalam hal ini saya akan menjelaskan bagaimanakah cara kepemimpinan yang efektif yang akan saya terapkan apabila saya menjadi seorang pemimpin. Hal yang saya ingin saya lakukan adalah sebelum menjelaskan hal itu saya ingin membentuk sebuah program kerja yang menurut saya akan membawa sebuah perusahaan yang saya pimpin menuju kesuksesan. Banyak faktor yang akan membuat sebuah perusahaan menuju kesuksesan, hal yang palin utama adalah memiliki sumber daya manusia yang bertanggung jawab atas pekerjaannya sehingga secara tidak disadari itulah hal kecil yang akan membuah sebuah perusahaan menuju kesuksesan.
Disini saya akan menjelaskan bagaimanakah cara kepemimpinan yang efektif apabila saya menjadi seorang pemimpin dalam sebuah perusahaan. Hal yang akan saya lakukan adalah saya akan selalu memantau kinerja karyawan saya apaabila sedang bekerja dan juga akan selalui mendukung atau juga selalu memberi masukan yang positif agar memacu semangat kerja karyawan saya. Saya akan selalu menjaga wibawa saya sebagai seorang pemimpin bukan menjaga gengsi dalam menghadapi bawahan saya. Karena yang harus kita fikirkan adalah kita menjadi pemimpin karena ada orang yang mendukung dan kita tidak boleh lupa kepada orang orang yang mendukung kita termasuk kepada bawahan kita sendiri.
Saya akan selalu mengajarkan kepada bawahan saya bagaimanakah cara bekerja yang baik dan benar dalam pekerjaan. Saya akan selalu memperhatikan karyawan saya dalam hal apapun, dalam hal positif ataupu negativ. Karena menurut saya dengan cara kita bisa langsung mengahadapi lapangan seperti itu kita akan tau bagaimana dan dimana kesalahan ataupun hal yang kurang dari perusahaan dari karyawan kita. Karena sekali lagi kita tidaklah boleh menganggap remeh seorang yang berada jauh di bawah kita karena mereka sesungguhnya orang yang telah berperan penting dalam menjadikan kita seorang pemimpin yang sukses dan berhasil kedepan nanti. Itulah sebuah tulisan dari saya mengenai hal apabila saya menjadi pemimpin bagaimanakah yang akan saya lakukan, terimakasih.
A. Menyikapi konflik yang terjadi.
Didalam sebuah kehidupan kita tidak pernah lepas dari sebuah masalah yang akan kita dapatkan dan akan kita hadapi dan knita selesaikan dengan kemampuan yang kita punya, kita tidak akan pernah bisa lari dari masalah karena solusinya adalah kita harus menyelesaikan masalah yang kita hadapi dengan kemampuan yang kita punya dan apabila kita dapat menyelesaikan masalah yang kita hadapi artinya kita sudah memiliki kedewasaan yang belum tentu orang lain punya dalam menyelesaikan masalahnya. Disini saya akan menjelaskan apabila saya menjadi seorang pemimpin bagaimana menyikapi konflik atau sebuah masalah yang nantinya akan saya hadapi.
Hal pertama yang akan saya lakukan apabila mendapat sebuah masalah ketika saya menjadi pemimpin adalah saya harus berfikir tenang dan tidak boleh memikirkan diri sendiri, karena dalam sebuah kepemimpinan saya tidak mungkin kita bekerja sendiri, saya memiliki rekan yang tentu saja dapat membantu menyelesaikan masalah yang saya dapatkan dalam sebuah kepemimpinan. Kemudian saya akan mengajak beberapa rekan saya untuk merundingkan masalah yang sedang dihadapi,. Karena menurut saya cara itu adalah dapat menerima beberapa masukkan yang positif dari rekan rekan kita dan juga dapat membantu dengan penuh menemukan jalan keluar masalah yang sedang dihadapi.
Dan hal yang berikutnya yang akan saya lakukan apabila saya menghadapi masalah dalam sebuah kepemimpinan saya akan menyikapinya dengan sabar dan bijaksana, bagaimanapun anggapan sebuah pemimpin adalah sebuah orang yang terpercaya dan sudah lebih hebat dari orang orang lainnya dalam hal apapun. Jadi sebagai pemimpin yang baik adalah apabila kita menghadapi sebuah masalah kita harus bisa benar benar sabar dan bijksana dalam menghadapinya, karena apabila kita tidak seperti itu kita akan selalu egois dalam menghadapi masalah dan jika kita egois, masalah atau konflik yang sedang kita hadapi tidak akan selesai hingga kita sadar bahwa kita harus sabar dalam menghadapi sebuah konflik yang kita hadapi.
B. Cara memotivasi bawahan agar giat bekerja.
Di dalam sebuah kepemimpinan pasti kita akan menghadapi masalah yang satu ini, yaitu kita akan selalu melihat anak buah kita yang berbeda beda tentunya dalam menghadapi pekerjaan yang mereka kerjakan. Dalam hal yang kita sadari saja sering mendengar bahwa tiap orang memiliki cara tersendiri demi menyelesaikan apa yang mereka kerjakan. Jadi apabila kita menghadapi hal ini harusnya kita sudah tidak usah aneh ataupun bingung bagaimana menyikapinya. Yang akan saya lakukan kepada rekan rekan saya agar lebih giat bekerja adalah saya akan lebih mengajarkan tentang kedisiplinan , karena dari disipilin lah kita akan merasa sadar bahwa sesuatu yang kecil ternyata juga berharga dari sesuatu yang tidak kalah besar yang lebih penting.
Selain mengajarkan kedisplinan saya akan mengajarkan apa itu tekun dalam bekerja, yang di maksud dalam tekun dalam bekerja adalah kita benar benar fokus dalam bekerja walaupun ada hal kecil yang mengganggu kita harus tetap fokus pada pekerjaan yang kita sedang kerjakan, karena dari situ kita akan menanamkan juga bagaimana cara bertanggung jawab dalam sesuatu apapun. Dengan hal hal yang saya jelaskan apabila itu semua kita tanamkan kepada rekan rekan di bawah kita saya yakin semua orang orang yang bekerja kepada anda akan sesusai dengan kemuan anda.
C.Gaya kepemimpinan yang efektif yang di terapkan.
Dalam hal ini saya akan menjelaskan bagaimanakah cara kepemimpinan yang efektif yang akan saya terapkan apabila saya menjadi seorang pemimpin. Hal yang saya ingin saya lakukan adalah sebelum menjelaskan hal itu saya ingin membentuk sebuah program kerja yang menurut saya akan membawa sebuah perusahaan yang saya pimpin menuju kesuksesan. Banyak faktor yang akan membuat sebuah perusahaan menuju kesuksesan, hal yang palin utama adalah memiliki sumber daya manusia yang bertanggung jawab atas pekerjaannya sehingga secara tidak disadari itulah hal kecil yang akan membuah sebuah perusahaan menuju kesuksesan.
Disini saya akan menjelaskan bagaimanakah cara kepemimpinan yang efektif apabila saya menjadi seorang pemimpin dalam sebuah perusahaan. Hal yang akan saya lakukan adalah saya akan selalu memantau kinerja karyawan saya apaabila sedang bekerja dan juga akan selalui mendukung atau juga selalu memberi masukan yang positif agar memacu semangat kerja karyawan saya. Saya akan selalu menjaga wibawa saya sebagai seorang pemimpin bukan menjaga gengsi dalam menghadapi bawahan saya. Karena yang harus kita fikirkan adalah kita menjadi pemimpin karena ada orang yang mendukung dan kita tidak boleh lupa kepada orang orang yang mendukung kita termasuk kepada bawahan kita sendiri.
Saya akan selalu mengajarkan kepada bawahan saya bagaimanakah cara bekerja yang baik dan benar dalam pekerjaan. Saya akan selalu memperhatikan karyawan saya dalam hal apapun, dalam hal positif ataupu negativ. Karena menurut saya dengan cara kita bisa langsung mengahadapi lapangan seperti itu kita akan tau bagaimana dan dimana kesalahan ataupun hal yang kurang dari perusahaan dari karyawan kita. Karena sekali lagi kita tidaklah boleh menganggap remeh seorang yang berada jauh di bawah kita karena mereka sesungguhnya orang yang telah berperan penting dalam menjadikan kita seorang pemimpin yang sukses dan berhasil kedepan nanti. Itulah sebuah tulisan dari saya mengenai hal apabila saya menjadi pemimpin bagaimanakah yang akan saya lakukan, terimakasih.
Rabu, 25 Mei 2011
RANGKUMAN XI-XII
Motivasi Untuk Bekerja dan Kepemimpinan dalam Organisasi
MOTIVASI UNTUK BEKERJA
Perilaku manusia sebenarnya hanyalah cerminan yang paling sederhana motivasi dasar mereka. Agar perilaku manusia sesuai dengan tujuan organisasi, maka harus ada perpaduan antara motivasi akan pemenuhan kebutuhan mereka sendiri dan permintaan organisasi.
PENGERTIAN MOTIVASI
Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motivasi. Motivasi adalahh keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Jadi, motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak. Tiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang tersebut; kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi. Rasa lapar, kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motivasi.
Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda. Manajer organisasi perusahaan penting untuk mengetahui apa yang menjadi motivasi para karyawan atau bawahannya, sebab faktor ini akan menentukan jalannya organisasi dalam pencapaian tujuan.
Motivasi bisa ditimbulkan oleh faktor internal atau eksternal tergantung darimana suatu kegiatan dimulai. Motivasi internal berasal dari diri pribadi seseorang dan akan dijelaskan oleh hirarki kebutuhan Maslow dan motif berprestasi McCelland. Sedangkan motivasi eksternal sebenarnya dibangun di atas motivasi internal dan adanya dalam organisasi sangat tergantung pada anggapan-anggapan dan teknik-teknik yang dipakai oleh pimpinan organisasi atau para manajer dalam memotivasi bawahannya.
Motivasi Internal
Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internalnya. Kekuatan ini akan memperngaruhi pikirannya, yang selanjutnya akan mengarahkan perilaku orang tersebut.
Penggolongan motivasi internal yang diterima secara umum belum mendapat kesepakatan para ahli. Namun demikian, psikolog-psikolog menyetujui bahwa motivasi dapat dikelompokkan ke dalam 2 kelompok, yaitu :
• Motivasi fisiologis, yang merupakan motivasi alamiah (biologis) seperti lapar dan haus.
• Motivasi psikologis, yang dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori dasar, yaitu :
§ Motivasi kasih sayang (affectional motivation); motivasi untuk menciptakan dan memelihara kehangatan, keharmonisan dan kepuasan batiniah (emosional) dalam berhubungan dengan orang lain.
§ Motivasi mempertahnakan diri (ego-defensive motivation); motivasi untuk melindungi kepribadian, menghindari luka fisik dan psikologis, menghindari untuk tidak ditertawakan dan kehilangan muka, mempertahankan prestise dan mandapatkan kebanggaan diri.
§ Motivasi memperkuat diri (ego-bolstering motivation); motivasi untuk mengembangkan kepribadian, berprestasi, menaikkan prestasi dan mendapatkan pengakuan orang lain, memuaskan diri dengan penguasaannya terhadapa orang lain.
Motivasi Eksternal
Teori motivasi eksternal tidak mengabaikan teori motivasi internal, tetapi justru mengembangkannya.Teori motivasi menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada di dalam individu yang dipengaruhi faktor-faktor intern yang dikendalikan oleh manajer, yaitu meliputi suasana kerja seperti gaji, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan dan hubungan kerja, seperti penghargaan, kenaikan pangkat dan tanggung jawab.
Manajer perlu mengenal motivasi eksternal untuk mendapatkan tanggapan positif dari karyawannya. Seorang manajer dapat mempergunakan motivasi eksternal yang positif ataupun negatif. Motivasi positif memberikan penghargaan untuk pelaksanaan kerja yang baik. Motivasi negatif memperlakukan hukuman bila pelaksanaan kerja jelek.
Teori X dan Teori Y Mc Gregor
Teori motivasi yang menggabungkan motivasi internal dan eksternal dikembangkan oleh douglas McGregor. Ia merumuskan perbedaan 2 teori dasar mengenai perilaku manusia yang disebut dengan teori X dan teori Y.
Teori tradisional mengenai kehidupan organisasi banyak diarahkan dan dikendalikan atas dasar teori X. Anggapan-anggapan yang mendasari teori X adalah :
1. Rata-rata para pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan akan menghindarinya bila dapat.
2. Karena pada dasarnya pekerja tidak suka bekerja, maka harus dipaksa, dikendalikan, diperlakukan dengan hukuman dan diarahkan untuk pencapaian tujuan organisasi.
3. Rata-rata para pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggungjawab. memnpunyai ambisi yang kecil, keamanan dirinya di atas segala-galanya.
Teori X ini masih banyak digunakan dalam organisasi-organisasi karena para manajer percaya bahwa anggapan-anggapan itu benar dan banyak sifat-sifat yang dapat diamati dari perilaku manusia sesuai dengan anggapan-anggapan tersebut. Karena teori X tidak dapat menjawab semua fakta yang ada dalam organisasi, McGregor menjawabnya dengan teori Y yang lebih realistik. Anggapan-anggapan teori Y adalah :
1. Usaha fisik dan mental yang dilakukan manusia dalam bekerja adalah kodrat manusia, sama halnya dengan bermain atau beristirahat.
2. Rata-rata manusia bersedia belajar, dalam kondisi yang layak, tidak hanya menerima tetapi mencari tanggungjawab.
3. Ada kemampuan yang besar dalam kecerdikan, kreativitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
4. Pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organisasi.
5. Keterikatan pada tujuan organisasi adalah fungsi peghargaan yang diterima karena prestasinya dalam pencapaian tujuan itu.
6. Organisasi seharusnya memberikan orang kemungkinan untuk mewujudakn potensinya, dan tidak hanya digunakan sebagian.
Dasar utama teori Y adalah integrasi dan kerja sama. Dengan integrasi, para karyawan dapat mencapai tujuan mereka sendiri melalui sumbangannya dalam pencapaian tujuan organisasi dimana dia mengikatkan diri.
PENDEKATAN-PENDEKATAN TERHADAP MOTIVASI
Pendekatan Hubungan Manusiawi Tradisional
Motivasi dapat dipandang sebagai proses psikologis dasar yang terdiri atas berbagai kebutuhan, dorongan dan tujuan. Pendekatan hubungan manusiawi tradisional pada umumnya tidak menyadari pentingnya proses psikologis ini. pandangan tersebut terutama didasarkan atas 3 asumsi berikut ini :
1. Personalia terutama dimotivasi secara ekonomis dan perasaan aman serta kondisi kerja yang baik.
2. Pemenuhan ketiga hal itu akan mempunyai pengaruh positif pada semangat kerja mereka.
3. Ada korelasi positif antara semangat kerja dan produktivitas.
Dalam kenyataanya, pendekatan hubungan manusiawi tradisional tidak sepenuhnya berjalan dalam praktek. Telah terbukti bahwa pendekatan ini terlalu sederhana untuk dapat memecahkan masalah-masalah motivasional kompleks yang dihadapi manajemen. Ketiga asumsi menjadi tidak valid atas dasar pembuktian melalui pengalaman dan penelitian.Pendekatan tradisional hanya mengungkap permukaan masalah motivasi yang sangat kompleks.
Pendekatan Modern
Sejalan dengan perkembangan masalah-masalah manusiawi yang mulai meningkat, keterbatasan-keterbatasan hubungan manusiawi tradisional mulai tampak. Pertama kali disadari bahwa ada korelasi antara kepuasan dan prestasi kerja, kemudian muncul teori Y McGregor yang disebut sebagai transisi ke pendekatan modern, dan selanjutnya dikemukakan konsep-konsep motivasi lainnya.
TEORI-TEORI ISI MOTIVASI KERJA
Teori-teori isi motivasi bermaksud untuk menetukan apa yang memotivasi orang-orang dalam pekerjaan mereka. Pada permulannya banyak ahli berpendapat hanya uang yang memotivasi mereka (manajemen ilmiah), dan kemudian dirasa juga kondisi kerja, keamanan dan barangkali gaya supervisi demokratis (hubungan manusiawi).
Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
Konsep teorinya menjelaskan suatu hirarki kebutuhan (hierarchy of needs) yang menunjukkan adanya 5 tingkatan keinginan dan kebutuhan manusiawi. Secara lebih terinci kelima kebutuhan dasar manusia yang membentuk hirarki kebutuhan adalah :
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan keamanan
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Teori Maslow ini telah banyak digunakan sebagai dasar penelitian untuk menetukan bagaimana masing-masing tingkat kebutuhan itu berkaitan dengan perilaku seseorang.Tetapi, teori ini hanya dapat diterapkan secara umum, secara khusus, mungkin teori ini tidak berlaku. Walaupun demikian, teori Maslow ini banyak berguna bagi manajer suatu organisasi perusahaan untuk dapat memotivasi para karyawannya atas dasar tingkat kenbutuhan yang menjadi motivasi utama mereka.
Teori Motivasi Berprestasi McClelland
Konsep penting teori motivasi lainnya yang didasarkan pada kekuatan yang ada di dalam diri manusia adalah motivasi prestasi. Menurut McClelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik daripada yang lain dalam banyak situasi. McClelland memusatkan perhatiannya pada 3 kebutuhan manusia, yaitu :
1. Kebutuhan prestasi
2. Kebutuhan afiliasi
3. Kebutuhan kekuasaan
Teori McClelland ini sangat penting dalam mempelajari motivasi, karena motivasi prestasi dapat diajarkan untuk mencapai sukses kelompok atau organisasi.
Teori Motivasi Dua-Faktor Herzberg
Teori Herzberg berhubungan erat dengan hirarki kebutuhan Maslow. Faktor-faktor higienis, seperti istilah medis, adalah bersifat preventif dan merupakan faktor lingkungan, dan secara kasar ekuivalen dengan kebutuhan-kebutuhan tingkat bawah Maslow.
Kelompok faktor lainnya, motivators, dibuktikan sebagai faktor-faktor sumber kepuasan kerja yang dapat memotivasi pekerjaan mereka. Faktor-faktor ini secara kasar ekuivalen dengan kebutuhan-kebutuhan tingkat Maslow. Menurut teori Herzberg, seorang karyawan harus mempunyai pekerjaan yang lebih menantang, lebih banyak tuntutan kesempatan untuk menjadi ahli dan mengembangkan kemampuan agar dia dapat termotivasi. Sebagai faktor-faktor sumber kepuasan kerja, motivators dapat berbentuk prestasi, promosi atau kenaikan pangkat, penghargaan, pekerjaan itu sendiri dan tanggungjawab.
Jadi secara ringkas, penemuan paling penting penelitian Herzberg dan kawan-kawannya adalah faktor higienis (atau sering juga disebut faktor ekstrinsik) mempengaruhi kedakpuasan kerja. Faktor higienis membantu individu untuk menghilangkan ketidaksenangan, sedangkan motivasi membuat individu senang dengan pekerjaanya.
Hubungan Antara Teori-teori Maslow, Herzberg dan McGregor
Teori-teori Maslow, McGregor dan Herzberg tampaknya memang mempergunakan pendekatan dengan pandangan yang berbeda dalam meneliti motivasi. Maslow menyebut tingkat kebutuhan yang lebih tinggi sebagai kekuatan yang memotivasi pekerja. Herzberg melihat "pemuas" atau motivator sebagai faktor yang memotivasi pekerja setelah faktor higienis menghilangkan ketidakpuasan kerja. McGregor memandang motivasi melalui teori Y-nya yang didasarkan atas anggapan-anggapan yang ada sebagai motif-motif pekerja. Bagaimanapun juga, ketiga teori ini adalah relevan untuk mempelajari motivasi.
TEORI-TEORI PROSES MOTIVASI KERJA
Model-model isi bermaksud untuk mengidentifikasikan apa yang memotivasi orang-orang pada pekerjaan. Model-model tersebut mencoba untuk menjelaskan hubungan-hubungan perilaku yang termotivasi. teori-terori proses di lain pihak, lebih bersangkut paut dengan pengidentifikasian variabel-variabel yang menjadi motivasi dan bagaimana mereka berhubungan satu dengan yang lain.
Teori Pengharapan Vroom
Teori pengharapan berakar pada konsep-konsep kognitif yang dikemukakan oleh para psikolog, terutama Kurt Lewin dan Edward Tolmani. Vroom mengemukakan teori pengharapannya sebagai suatu alternatif terhadap model-model isi, yang dia rasa tidak memberikan penjelasan yang memadai tentang kekompleksan proses motivasi kerja. Konsep dorongan Vroom secara mendasar adalah ekuivalen dengan motivasi dan ditunjukkan dalam bentuk penjumlahan aljabar hasil perkalian nilai-nilai dan pengharapan-pengharapan.
Vroom mengartikan "nilai' sebagai kekuatan preferensi individual untuk suatu hasil tertentu. Istilah-istilah lain yang dapat menggantikan adalah insentif, sikap dan kegunaan yang diharapkan. Variabel pokok lain di samping nilai dalam model proses motivasional vroom adalah pengharapan. Pengharapan merupakan probabilitas (dari 0 sampai 1) bahwa suatu kegiatan atau usaha tertentu akan mengarahkan ke hasil tingkatan pertama tertentu. Jadi, secara ringkas, kekuatan (dorongan) motivasi untuk melaksanakan kegiatan tertentu akan tergantung pada penjumlahan aljabar hasil kali antara nilai-nilai untuk berbagai hasil dengan pengharapan-pengharapan.
Teori Vroom hanya menunjukkan penentu-penentu (determinants) konsepsual motivasi dan bagaimana hal-hal tersebut berhubungan satu dengan yang lain; tetapi seperti model-model Maslow dan Herzberg, tidak memberikan saran-saran khusus tentang apa yang memotivasi manusia dalam organisasi.
Model Porter dan Lawler
Model Porter dan Lawler merupakan model pengharapan yang mulai dengan perngertian bahwa motivasi (usaha atau dorongan) tidak sama dnengan kepuasan dan/atau prestasi kerja. Motivasi kepuasan dan prestasi kerja adalah variabel-variabel terpisah dan berhubungan dengan cara yang lain, bukan secara apa yang tradisional diasumsikan. Satu hal penting dalam model Porter dan Lawler adalah apa yang terjadi setelah prestasi kerja. Penghargaan-penghargaan yang mengikuti dan bagaiman hal ini diterima akan menentukan kepuasan. Jadi, model Poter dan Lawler menunjukkan bahwa - berlawanan dengan pemikiran tradisional - prestasi kerja menyebabkan kepuasan.
Secara teoritik, model pengharapan Porter Lawler berjalan sebagai berikut :
1. Nilai penghargaan yang diharapkan orang dikombinasikan dengan
2. persepsi orang tersebut tentang usaha yang mencakup - dan probabilitas - pencapaian penghargaan untuk menimbulkan
3. suatu tingkat usaha tertentu yang dikombinasikan dengan
4. kemampuan dan sifat-sifat dan
5. persepsinya mengenai kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai
6. tingkat prestasi yang disyaratkan untuk memperoleh penghargaan-penghargaan intrinsik yang melekat pada penyelesaian tugas
7. dan penghargaan-penghargaan ekstrinsik-ekstrinsik dari manajemen bagi pencapaian prestasi yang diinginkan
8. persepsi individu mengenai 'keadilan" atas penghargaan-penghargaan ekstrinsik yang diterima, ditambah perasaan yang dihasilkan dari prestasinya, menghasilkan
9. tingkat kepuasan yang dialami orang tersebut.
Teori Keadilan Motivasi Kerja
Teori keadilan merupakan suatu konsep tentang motivasi yang dihasilkan dari berbagai penelitian. Teori ini menyatakan bahwa masukkan utama ke dalam prestasi dan kepuasan kerja adalah derajat keadilan (atau ketidakadilan) yang diterima orang (karyawan) dalam situasi kerjanya. Dengan menggunakan terminologi "orang" (setiap individu untuk siapa keadilan dan ketidakadilan ada) dan "orang lain' (setiap individu dengan siapa orang berad dalam suatu hubungan pertukaran yang relevan atau dengan siapa orang membandingkan dirinya), Adam mengatakan bahwa, "ketidakadilan menimpa seseorang kapan saja dia menerima rasio hasilnya terhadap masukan dan rasio hasil orang lain dengan masukan orang lain adalah tidak sama.
Kepemimpinan Dalam Organisasi
Motivasi internal ditentukan oleh orang itu sendiri dan didasarkan atas kebutuhan dan keinginannya. Motivasi eksternal dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti gaji, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan, penghargaan, kenaikan pangkat dan sebagainya. Bagaimana seorang manajer mengendalikan faktor-faktor tersebut dan memotivasi pekerja-pekerjanya menentukan seberapa jauh efektif tidaknya dia sebagai seorang pemimpin.
PENTINGNYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi mungkin menjadi renggang (lemah). Keadaan ini menimbulkan situasi dimana perseorangan bekerja untuk mencapai tujan pribadinya, sementaa itu keselruhan organisasi menjadi tidak efisien, dalam pencapaian sasaran-sasarannya.
Oleh karena itu, kepemimpinan sangat diperlukakan bila suat organisasi ingin sukses. Jadi, organisasi perusahaan yang berhasil memiliki satu sifat umum yang menyebabkan organisasi tersebut dapat dibedakan dengan organisasi yang tidak berhasil. Sifat dan ciri umum tersebut adalah kepemimpinan yang efektif.
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
Latar Belakang dan Studi-Studi Klasik Kepemimpinan
Kesuksesan dan kegagalan suatu organisasi selalu dihubungkan dengan kepemimpinan, namun sebenarnya kepemimpinan itu sendiri masih merupakan suatu konsep yang sulit diterangkan atau sebuah "kotak hitam" yang sangat indah. Banyak penelitian dan studi yang telah dilakukan untuk mengungkapkannya, 3 terpenting diantaranya adalah :
1. Studi Lippit dan White
2. Studi Ohio State
3. Studi Early Michigan
Ketiga studi tersebut merupakan studi terpenting tentang kepemimpinan dalam mempelajari perilaku organisasi.
Teori Sifat Kepemimpinan
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan mulai dengan memusatkan perhatian para pemimpin itu sendiri. Teori-teori sifat (trait theories) mengemukakan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dibuat. Teori ini sering disebut juga "great-man", lebuh lanjut dinyatakan bahwa seseorang itu dilahirkan dengan membawa atau tidak membawa ciri-ciri atau sifat-sifat yang diperlukan bagi seorang pemimpin, atau dengan kata lain, individu yang telah lahir telah membawa ciri-ciri tertentu yang memungkinkan dia dapat menjadi seorang pemimpin.
Kepemimpinan adalah suatu fungsi kualitas seorang individu, bukan fungsi situasi, teknologi, atau dukungan masyarakat. Hal ini mengandung pengertiaan dasar bahwa peneltitian-penelitian dasar kepemimpinan selalu condong menyatakan bahwa individu merupakan sumber kegiatan-kegiatannya.
Keith Davis mengikhtisarkan ada 4 ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi :
1. Kecerdasan (intellegence)
2. Kedewasaan sosial dan hubungan sosial yang luas (social maturitu and breadth)
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4. Sikap-sikap hubungan manusiawi
Teori Kelompok
Teori kelompok dalam kepemimpinan (group theory of leadership) dikembangkan atas dasar ilmu psikologi sosial. Teori ini menyatakan bahwa untuk pencapaian tujuan-tujuan kelompok harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan bawahannya. Kepemimpinan itu merupakan suatu proses pertukaran antara pemimpin dan pengikutnya, yang juga melibatkan konsep sosiologi tentang peranan yang diharapkan kedua belah pihak.
Teori Situsional (Contingency)
Pendekatan sifat dan maupun kelompok terbukti tidak memadai untuk mengungkap teori kepemimpinan yang menyeluruh, perhatian dialihkan pada aspek-aspek situasional kemungkinan. Fred Fiedler telah mengajukan sebuah model dasar situasional bagi efektifitas kepemimpinan, yang dikenal sebagai contingency model of leadership effectiveness. Model ini menjelaskan hubungan antara gaya kepemimpinan dan situasi yang menyenangkan dan menguntungkan. Situasi-situasi tersebut digambarkan oleh Fiedler dalam 3 dimensi empirik, yaitu :
1. Hubungan pimpinan anggota
2. tingkat dalam struktur tugas
3. posisi kekuasaan pemimpin yang didapatkan melalui wewenang formal
Penemuan Fiedler menunjukkan bahwa dalam situasi yang sangat menguntungkan atau sangat tidak menguntungkan, tipe pemimpin yang berorientasi pada tugas atau pekerjaan adalah sangat efektif. Tetapi bila situasi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan hanya moderat (terletak pada range tengah), tipe pemimpin hubungan manusiawi atau yang toleran dan lunak akan sangat efektif.
Teori Path-Goal
Telah diakui secara luas bahwa teori kepemimpinan dikembangkan dengan mempergunakan kerangka dasar teori motivasi. Teori Path-Goal ini menganalisa pengaruh (dampak) kepemimpinan (terutama perilaku pemimpin) terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan pelaksanaan kerja. Teori ini memasukkan 4 tipe atau gaya pokok perilaku pemimpin, yaitu :
1. Kepemimpinan direktif. Di sini tidak ada partisipasi oleh bawahan (pemimpin yang otokratis).
2. Kepemimpinan suportif. Pemimpin yang selalu bersedia menjelaskan, sebagai teman, mudah didekati dan menunjukkan diri sebagai orang sejati bagi bawahan.
3. Kepemimpinan partisipatif. Pemimpin meminta dan menggunakan saran-saran bawahan, tetapi masih membuat keputusan.
4. Kepemimpinan orientasi-prestasi. Pemimpin mengajukan tantangan-tantangan dengan tujuan yang menarik bagi bawahan dan merangsang bawahan untuk mencapai tujuan tersebut serta melaksanakannya dengan baik.
Jadi, gaya-gaya kepemimpian ini dapat dipergunakan oleh pemimpin yang sama dalam berbagai situasi yang berbeda. Baik model Fiedler maupun teori Path-Goal memasukkan 3 variabel penting dalam kepemimpinan, yaitu : pemimpin, kelompok dan situasi.
Kepemimpinan sebagai Sistem Pengaruh
Model sistem pengaruh ini dapat memperjelas betapa kompleksnya teori kepemimpinan modern. Pemimpin mempengaruhi kelompok dan situasi. Kelompok mempengaruhi pemimpin dan situasi. Situasi mempengaruhi pemimpin dan kelompok. Jadi, tiap-tiap subsistem mempengaruhi dan dipengaruhi oleh subsistem yang lain.
GAYA-GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya. Secara relatif ada 3 macam gaya kepemimpinan yang berbeda, yaitu otokratis, demokratis atau partisipatif, dan laissez-faire, yang semuanya pasti mempunyai kelemahan-kelemahan dan keuntungan.
Perbedaan gaya kepemimpina dalam organisasi akan mempunyai pemgaruh yang berbeda pula pada partisipasi individu dan perilaku kelompok. Kepemimpinan otokratis lebih banyak menghadapi masalah pemberian perintah kepada bawahan. kepemimpinan demokratis cenderung mengikuti pertukaran pendapat antara orang-orang yang terlibat. Dalam kepemimpinan laissez-faire, pemimpin memberikan kepemimpinannya jika diminta.
Implikasi-implikasi Gaya dari Berbagai Studi Klasik dan Teori-teori Modern
Studi Hawthorne diinteprestasikan dalam istilah-istilah gaya pengawasan, dan Teori X dari Douglas McGregor mencerminkan gaya otokratis dan Teori Y nya menunjukkan gaya kepemimpinan humanistik. Studi Ohio State mengidentifikasikan perhatian (tipe gaya suportif) dan struktur pengambilan inisiatif (tipe gaya direktif) yang menjadi fungsi-fungsi kepemimpinan utama.
Gaya-gaya Managerial Grid
Salah satu pendekatan yang sangat populer untuk mengidentifikasikan berbagai gaya kepemimpinan para manajer praktisi adalah penggunaan "managerial grid" yang dikemukakan oleh Robert R. Blake dan Jane S. Mouton.
Model Tiga Dimensional Reddin
Jaringan Blake dam Mouton mengidentifikasikan gaya seorang manajer, tetapi tidak secara langsung berkaitan dengan efektifitas. William J. Reddin, telah menambahkan dimensi ketiga atau efektifitas pada modelnya. Di samping memasukkan dimensi efektifitasnya, dia juga mempertimbangkan damapak situasional pada gaya yangs sesuai. Hal penting yang dikemukakan Reddin adalah bahwa setiap gaya tersebut dapat efektif atau tidak efektif tergantung pada situasi.
Gaya-gaya Efektif
1. Eksekutif (execuitive). Gaya ini memberikan perhatian besar baik terhadap tugas maupun karyawan.
2. Pembangun (developer). Gaya ini memberikan perhatian maksimum terhadap karyawan dan minimum terhadap tugas.
3. Otokrat penuh kebajikan (benevolent autokrat). Gaya ini memberikan perhatian maksimum pada tugas dan minimum pada karyawan.
4. Birokrat (bureaucrat). Gaya ini memberikan perhatian minimun baik pada tugas maupun karyawan.
Gaya-gaya Tidak Efektif
1. Kompromis (compromiser). Gaya ini memberikan prhatian besar baik tehadap tugas maupun karyawan dalam suatu situasi yang hanya memerlukan penekanan pada salah satunya.
2. Misionaris (missionary). Gaya ini memberikan perhatian maksimum terhadap karyawan dan perhatian minimum terhadap tugas dimana perilaku tersebut tidak cocok.
3. Otokrat (autocrat). Gaya ini memberikan perhatian maksimum terhadap tugas dan perhatian minimum terhadap karyawan dimana perilaku seperti itu tidak tepat.
4. Pelarian (deserter). Gaya ini memberikan perhatian minimum terhadap tugas dan karyawan dalam suatu situasi dimana perilaku seperti itu tidak sesuai.
Empat Sistem Manajemen Likert
1. Sistem 1 : Otokratik Eksploatif. Manajer mengambil semua keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan dan memrintahkan dan biasanya mengeksploitasi bawahan untuk melaksanakannya.
2. Sistem 2 : Otokratik penuh kebajikan. Manajer tetap menentukan perintah-perintah kerja, tetapi bawahan diberi keleluasaan (fleksibiltas dalam pelaksanaannya dengan suatu cara paternalistik.
3. Sistem 3 : Partisipatif. Manajer menggunakan gaya konsultatif. Manajer ini meminta dan menerima partisipatif dari bawahan tetapi menahan hak untuk membuat keputusan final.
4. Sistem 4 : Demokratik. Manajer memberikan berbagai pengarahan kepada bawahan tetapi memberikan kesempatan partisipasi total dan keputusan dibuat atas dasar konsesus dan prinsip mayoritas.
Kebutuhan Fleksibilitas Gaya Kepemimpinan
Manajer dapat mulai dengan memperkirakan sistem nilai dirinya dan menentukan gaya kepemimpinan umum yang dirasa cocok. Kemudian, dia menentukan dimana gaya kepemimpinan yang paling sesuai dan dimana hal ini akan membutuhakn perubahan agar lebih efektif. Setelah dia mencapai hal ini, dia membutuhkan praktek untuk melengkapi proses pendekatam fleksibel ini.
Organisasi Perusahaan, Teori Struktur dan Perilaku oleh: T.Hani Handoko, Bab XI dan XII.
MOTIVASI UNTUK BEKERJA
Perilaku manusia sebenarnya hanyalah cerminan yang paling sederhana motivasi dasar mereka. Agar perilaku manusia sesuai dengan tujuan organisasi, maka harus ada perpaduan antara motivasi akan pemenuhan kebutuhan mereka sendiri dan permintaan organisasi.
PENGERTIAN MOTIVASI
Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motivasi. Motivasi adalahh keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Jadi, motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak. Tiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang tersebut; kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi. Rasa lapar, kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motivasi.
Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda. Manajer organisasi perusahaan penting untuk mengetahui apa yang menjadi motivasi para karyawan atau bawahannya, sebab faktor ini akan menentukan jalannya organisasi dalam pencapaian tujuan.
Motivasi bisa ditimbulkan oleh faktor internal atau eksternal tergantung darimana suatu kegiatan dimulai. Motivasi internal berasal dari diri pribadi seseorang dan akan dijelaskan oleh hirarki kebutuhan Maslow dan motif berprestasi McCelland. Sedangkan motivasi eksternal sebenarnya dibangun di atas motivasi internal dan adanya dalam organisasi sangat tergantung pada anggapan-anggapan dan teknik-teknik yang dipakai oleh pimpinan organisasi atau para manajer dalam memotivasi bawahannya.
Motivasi Internal
Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internalnya. Kekuatan ini akan memperngaruhi pikirannya, yang selanjutnya akan mengarahkan perilaku orang tersebut.
Penggolongan motivasi internal yang diterima secara umum belum mendapat kesepakatan para ahli. Namun demikian, psikolog-psikolog menyetujui bahwa motivasi dapat dikelompokkan ke dalam 2 kelompok, yaitu :
• Motivasi fisiologis, yang merupakan motivasi alamiah (biologis) seperti lapar dan haus.
• Motivasi psikologis, yang dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori dasar, yaitu :
§ Motivasi kasih sayang (affectional motivation); motivasi untuk menciptakan dan memelihara kehangatan, keharmonisan dan kepuasan batiniah (emosional) dalam berhubungan dengan orang lain.
§ Motivasi mempertahnakan diri (ego-defensive motivation); motivasi untuk melindungi kepribadian, menghindari luka fisik dan psikologis, menghindari untuk tidak ditertawakan dan kehilangan muka, mempertahankan prestise dan mandapatkan kebanggaan diri.
§ Motivasi memperkuat diri (ego-bolstering motivation); motivasi untuk mengembangkan kepribadian, berprestasi, menaikkan prestasi dan mendapatkan pengakuan orang lain, memuaskan diri dengan penguasaannya terhadapa orang lain.
Motivasi Eksternal
Teori motivasi eksternal tidak mengabaikan teori motivasi internal, tetapi justru mengembangkannya.Teori motivasi menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada di dalam individu yang dipengaruhi faktor-faktor intern yang dikendalikan oleh manajer, yaitu meliputi suasana kerja seperti gaji, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan dan hubungan kerja, seperti penghargaan, kenaikan pangkat dan tanggung jawab.
Manajer perlu mengenal motivasi eksternal untuk mendapatkan tanggapan positif dari karyawannya. Seorang manajer dapat mempergunakan motivasi eksternal yang positif ataupun negatif. Motivasi positif memberikan penghargaan untuk pelaksanaan kerja yang baik. Motivasi negatif memperlakukan hukuman bila pelaksanaan kerja jelek.
Teori X dan Teori Y Mc Gregor
Teori motivasi yang menggabungkan motivasi internal dan eksternal dikembangkan oleh douglas McGregor. Ia merumuskan perbedaan 2 teori dasar mengenai perilaku manusia yang disebut dengan teori X dan teori Y.
Teori tradisional mengenai kehidupan organisasi banyak diarahkan dan dikendalikan atas dasar teori X. Anggapan-anggapan yang mendasari teori X adalah :
1. Rata-rata para pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan akan menghindarinya bila dapat.
2. Karena pada dasarnya pekerja tidak suka bekerja, maka harus dipaksa, dikendalikan, diperlakukan dengan hukuman dan diarahkan untuk pencapaian tujuan organisasi.
3. Rata-rata para pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggungjawab. memnpunyai ambisi yang kecil, keamanan dirinya di atas segala-galanya.
Teori X ini masih banyak digunakan dalam organisasi-organisasi karena para manajer percaya bahwa anggapan-anggapan itu benar dan banyak sifat-sifat yang dapat diamati dari perilaku manusia sesuai dengan anggapan-anggapan tersebut. Karena teori X tidak dapat menjawab semua fakta yang ada dalam organisasi, McGregor menjawabnya dengan teori Y yang lebih realistik. Anggapan-anggapan teori Y adalah :
1. Usaha fisik dan mental yang dilakukan manusia dalam bekerja adalah kodrat manusia, sama halnya dengan bermain atau beristirahat.
2. Rata-rata manusia bersedia belajar, dalam kondisi yang layak, tidak hanya menerima tetapi mencari tanggungjawab.
3. Ada kemampuan yang besar dalam kecerdikan, kreativitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
4. Pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organisasi.
5. Keterikatan pada tujuan organisasi adalah fungsi peghargaan yang diterima karena prestasinya dalam pencapaian tujuan itu.
6. Organisasi seharusnya memberikan orang kemungkinan untuk mewujudakn potensinya, dan tidak hanya digunakan sebagian.
Dasar utama teori Y adalah integrasi dan kerja sama. Dengan integrasi, para karyawan dapat mencapai tujuan mereka sendiri melalui sumbangannya dalam pencapaian tujuan organisasi dimana dia mengikatkan diri.
PENDEKATAN-PENDEKATAN TERHADAP MOTIVASI
Pendekatan Hubungan Manusiawi Tradisional
Motivasi dapat dipandang sebagai proses psikologis dasar yang terdiri atas berbagai kebutuhan, dorongan dan tujuan. Pendekatan hubungan manusiawi tradisional pada umumnya tidak menyadari pentingnya proses psikologis ini. pandangan tersebut terutama didasarkan atas 3 asumsi berikut ini :
1. Personalia terutama dimotivasi secara ekonomis dan perasaan aman serta kondisi kerja yang baik.
2. Pemenuhan ketiga hal itu akan mempunyai pengaruh positif pada semangat kerja mereka.
3. Ada korelasi positif antara semangat kerja dan produktivitas.
Dalam kenyataanya, pendekatan hubungan manusiawi tradisional tidak sepenuhnya berjalan dalam praktek. Telah terbukti bahwa pendekatan ini terlalu sederhana untuk dapat memecahkan masalah-masalah motivasional kompleks yang dihadapi manajemen. Ketiga asumsi menjadi tidak valid atas dasar pembuktian melalui pengalaman dan penelitian.Pendekatan tradisional hanya mengungkap permukaan masalah motivasi yang sangat kompleks.
Pendekatan Modern
Sejalan dengan perkembangan masalah-masalah manusiawi yang mulai meningkat, keterbatasan-keterbatasan hubungan manusiawi tradisional mulai tampak. Pertama kali disadari bahwa ada korelasi antara kepuasan dan prestasi kerja, kemudian muncul teori Y McGregor yang disebut sebagai transisi ke pendekatan modern, dan selanjutnya dikemukakan konsep-konsep motivasi lainnya.
TEORI-TEORI ISI MOTIVASI KERJA
Teori-teori isi motivasi bermaksud untuk menetukan apa yang memotivasi orang-orang dalam pekerjaan mereka. Pada permulannya banyak ahli berpendapat hanya uang yang memotivasi mereka (manajemen ilmiah), dan kemudian dirasa juga kondisi kerja, keamanan dan barangkali gaya supervisi demokratis (hubungan manusiawi).
Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
Konsep teorinya menjelaskan suatu hirarki kebutuhan (hierarchy of needs) yang menunjukkan adanya 5 tingkatan keinginan dan kebutuhan manusiawi. Secara lebih terinci kelima kebutuhan dasar manusia yang membentuk hirarki kebutuhan adalah :
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan keamanan
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Teori Maslow ini telah banyak digunakan sebagai dasar penelitian untuk menetukan bagaimana masing-masing tingkat kebutuhan itu berkaitan dengan perilaku seseorang.Tetapi, teori ini hanya dapat diterapkan secara umum, secara khusus, mungkin teori ini tidak berlaku. Walaupun demikian, teori Maslow ini banyak berguna bagi manajer suatu organisasi perusahaan untuk dapat memotivasi para karyawannya atas dasar tingkat kenbutuhan yang menjadi motivasi utama mereka.
Teori Motivasi Berprestasi McClelland
Konsep penting teori motivasi lainnya yang didasarkan pada kekuatan yang ada di dalam diri manusia adalah motivasi prestasi. Menurut McClelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik daripada yang lain dalam banyak situasi. McClelland memusatkan perhatiannya pada 3 kebutuhan manusia, yaitu :
1. Kebutuhan prestasi
2. Kebutuhan afiliasi
3. Kebutuhan kekuasaan
Teori McClelland ini sangat penting dalam mempelajari motivasi, karena motivasi prestasi dapat diajarkan untuk mencapai sukses kelompok atau organisasi.
Teori Motivasi Dua-Faktor Herzberg
Teori Herzberg berhubungan erat dengan hirarki kebutuhan Maslow. Faktor-faktor higienis, seperti istilah medis, adalah bersifat preventif dan merupakan faktor lingkungan, dan secara kasar ekuivalen dengan kebutuhan-kebutuhan tingkat bawah Maslow.
Kelompok faktor lainnya, motivators, dibuktikan sebagai faktor-faktor sumber kepuasan kerja yang dapat memotivasi pekerjaan mereka. Faktor-faktor ini secara kasar ekuivalen dengan kebutuhan-kebutuhan tingkat Maslow. Menurut teori Herzberg, seorang karyawan harus mempunyai pekerjaan yang lebih menantang, lebih banyak tuntutan kesempatan untuk menjadi ahli dan mengembangkan kemampuan agar dia dapat termotivasi. Sebagai faktor-faktor sumber kepuasan kerja, motivators dapat berbentuk prestasi, promosi atau kenaikan pangkat, penghargaan, pekerjaan itu sendiri dan tanggungjawab.
Jadi secara ringkas, penemuan paling penting penelitian Herzberg dan kawan-kawannya adalah faktor higienis (atau sering juga disebut faktor ekstrinsik) mempengaruhi kedakpuasan kerja. Faktor higienis membantu individu untuk menghilangkan ketidaksenangan, sedangkan motivasi membuat individu senang dengan pekerjaanya.
Hubungan Antara Teori-teori Maslow, Herzberg dan McGregor
Teori-teori Maslow, McGregor dan Herzberg tampaknya memang mempergunakan pendekatan dengan pandangan yang berbeda dalam meneliti motivasi. Maslow menyebut tingkat kebutuhan yang lebih tinggi sebagai kekuatan yang memotivasi pekerja. Herzberg melihat "pemuas" atau motivator sebagai faktor yang memotivasi pekerja setelah faktor higienis menghilangkan ketidakpuasan kerja. McGregor memandang motivasi melalui teori Y-nya yang didasarkan atas anggapan-anggapan yang ada sebagai motif-motif pekerja. Bagaimanapun juga, ketiga teori ini adalah relevan untuk mempelajari motivasi.
TEORI-TEORI PROSES MOTIVASI KERJA
Model-model isi bermaksud untuk mengidentifikasikan apa yang memotivasi orang-orang pada pekerjaan. Model-model tersebut mencoba untuk menjelaskan hubungan-hubungan perilaku yang termotivasi. teori-terori proses di lain pihak, lebih bersangkut paut dengan pengidentifikasian variabel-variabel yang menjadi motivasi dan bagaimana mereka berhubungan satu dengan yang lain.
Teori Pengharapan Vroom
Teori pengharapan berakar pada konsep-konsep kognitif yang dikemukakan oleh para psikolog, terutama Kurt Lewin dan Edward Tolmani. Vroom mengemukakan teori pengharapannya sebagai suatu alternatif terhadap model-model isi, yang dia rasa tidak memberikan penjelasan yang memadai tentang kekompleksan proses motivasi kerja. Konsep dorongan Vroom secara mendasar adalah ekuivalen dengan motivasi dan ditunjukkan dalam bentuk penjumlahan aljabar hasil perkalian nilai-nilai dan pengharapan-pengharapan.
Vroom mengartikan "nilai' sebagai kekuatan preferensi individual untuk suatu hasil tertentu. Istilah-istilah lain yang dapat menggantikan adalah insentif, sikap dan kegunaan yang diharapkan. Variabel pokok lain di samping nilai dalam model proses motivasional vroom adalah pengharapan. Pengharapan merupakan probabilitas (dari 0 sampai 1) bahwa suatu kegiatan atau usaha tertentu akan mengarahkan ke hasil tingkatan pertama tertentu. Jadi, secara ringkas, kekuatan (dorongan) motivasi untuk melaksanakan kegiatan tertentu akan tergantung pada penjumlahan aljabar hasil kali antara nilai-nilai untuk berbagai hasil dengan pengharapan-pengharapan.
Teori Vroom hanya menunjukkan penentu-penentu (determinants) konsepsual motivasi dan bagaimana hal-hal tersebut berhubungan satu dengan yang lain; tetapi seperti model-model Maslow dan Herzberg, tidak memberikan saran-saran khusus tentang apa yang memotivasi manusia dalam organisasi.
Model Porter dan Lawler
Model Porter dan Lawler merupakan model pengharapan yang mulai dengan perngertian bahwa motivasi (usaha atau dorongan) tidak sama dnengan kepuasan dan/atau prestasi kerja. Motivasi kepuasan dan prestasi kerja adalah variabel-variabel terpisah dan berhubungan dengan cara yang lain, bukan secara apa yang tradisional diasumsikan. Satu hal penting dalam model Porter dan Lawler adalah apa yang terjadi setelah prestasi kerja. Penghargaan-penghargaan yang mengikuti dan bagaiman hal ini diterima akan menentukan kepuasan. Jadi, model Poter dan Lawler menunjukkan bahwa - berlawanan dengan pemikiran tradisional - prestasi kerja menyebabkan kepuasan.
Secara teoritik, model pengharapan Porter Lawler berjalan sebagai berikut :
1. Nilai penghargaan yang diharapkan orang dikombinasikan dengan
2. persepsi orang tersebut tentang usaha yang mencakup - dan probabilitas - pencapaian penghargaan untuk menimbulkan
3. suatu tingkat usaha tertentu yang dikombinasikan dengan
4. kemampuan dan sifat-sifat dan
5. persepsinya mengenai kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai
6. tingkat prestasi yang disyaratkan untuk memperoleh penghargaan-penghargaan intrinsik yang melekat pada penyelesaian tugas
7. dan penghargaan-penghargaan ekstrinsik-ekstrinsik dari manajemen bagi pencapaian prestasi yang diinginkan
8. persepsi individu mengenai 'keadilan" atas penghargaan-penghargaan ekstrinsik yang diterima, ditambah perasaan yang dihasilkan dari prestasinya, menghasilkan
9. tingkat kepuasan yang dialami orang tersebut.
Teori Keadilan Motivasi Kerja
Teori keadilan merupakan suatu konsep tentang motivasi yang dihasilkan dari berbagai penelitian. Teori ini menyatakan bahwa masukkan utama ke dalam prestasi dan kepuasan kerja adalah derajat keadilan (atau ketidakadilan) yang diterima orang (karyawan) dalam situasi kerjanya. Dengan menggunakan terminologi "orang" (setiap individu untuk siapa keadilan dan ketidakadilan ada) dan "orang lain' (setiap individu dengan siapa orang berad dalam suatu hubungan pertukaran yang relevan atau dengan siapa orang membandingkan dirinya), Adam mengatakan bahwa, "ketidakadilan menimpa seseorang kapan saja dia menerima rasio hasilnya terhadap masukan dan rasio hasil orang lain dengan masukan orang lain adalah tidak sama.
Kepemimpinan Dalam Organisasi
Motivasi internal ditentukan oleh orang itu sendiri dan didasarkan atas kebutuhan dan keinginannya. Motivasi eksternal dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti gaji, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan, penghargaan, kenaikan pangkat dan sebagainya. Bagaimana seorang manajer mengendalikan faktor-faktor tersebut dan memotivasi pekerja-pekerjanya menentukan seberapa jauh efektif tidaknya dia sebagai seorang pemimpin.
PENTINGNYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi mungkin menjadi renggang (lemah). Keadaan ini menimbulkan situasi dimana perseorangan bekerja untuk mencapai tujan pribadinya, sementaa itu keselruhan organisasi menjadi tidak efisien, dalam pencapaian sasaran-sasarannya.
Oleh karena itu, kepemimpinan sangat diperlukakan bila suat organisasi ingin sukses. Jadi, organisasi perusahaan yang berhasil memiliki satu sifat umum yang menyebabkan organisasi tersebut dapat dibedakan dengan organisasi yang tidak berhasil. Sifat dan ciri umum tersebut adalah kepemimpinan yang efektif.
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
Latar Belakang dan Studi-Studi Klasik Kepemimpinan
Kesuksesan dan kegagalan suatu organisasi selalu dihubungkan dengan kepemimpinan, namun sebenarnya kepemimpinan itu sendiri masih merupakan suatu konsep yang sulit diterangkan atau sebuah "kotak hitam" yang sangat indah. Banyak penelitian dan studi yang telah dilakukan untuk mengungkapkannya, 3 terpenting diantaranya adalah :
1. Studi Lippit dan White
2. Studi Ohio State
3. Studi Early Michigan
Ketiga studi tersebut merupakan studi terpenting tentang kepemimpinan dalam mempelajari perilaku organisasi.
Teori Sifat Kepemimpinan
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan mulai dengan memusatkan perhatian para pemimpin itu sendiri. Teori-teori sifat (trait theories) mengemukakan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dibuat. Teori ini sering disebut juga "great-man", lebuh lanjut dinyatakan bahwa seseorang itu dilahirkan dengan membawa atau tidak membawa ciri-ciri atau sifat-sifat yang diperlukan bagi seorang pemimpin, atau dengan kata lain, individu yang telah lahir telah membawa ciri-ciri tertentu yang memungkinkan dia dapat menjadi seorang pemimpin.
Kepemimpinan adalah suatu fungsi kualitas seorang individu, bukan fungsi situasi, teknologi, atau dukungan masyarakat. Hal ini mengandung pengertiaan dasar bahwa peneltitian-penelitian dasar kepemimpinan selalu condong menyatakan bahwa individu merupakan sumber kegiatan-kegiatannya.
Keith Davis mengikhtisarkan ada 4 ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi :
1. Kecerdasan (intellegence)
2. Kedewasaan sosial dan hubungan sosial yang luas (social maturitu and breadth)
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4. Sikap-sikap hubungan manusiawi
Teori Kelompok
Teori kelompok dalam kepemimpinan (group theory of leadership) dikembangkan atas dasar ilmu psikologi sosial. Teori ini menyatakan bahwa untuk pencapaian tujuan-tujuan kelompok harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan bawahannya. Kepemimpinan itu merupakan suatu proses pertukaran antara pemimpin dan pengikutnya, yang juga melibatkan konsep sosiologi tentang peranan yang diharapkan kedua belah pihak.
Teori Situsional (Contingency)
Pendekatan sifat dan maupun kelompok terbukti tidak memadai untuk mengungkap teori kepemimpinan yang menyeluruh, perhatian dialihkan pada aspek-aspek situasional kemungkinan. Fred Fiedler telah mengajukan sebuah model dasar situasional bagi efektifitas kepemimpinan, yang dikenal sebagai contingency model of leadership effectiveness. Model ini menjelaskan hubungan antara gaya kepemimpinan dan situasi yang menyenangkan dan menguntungkan. Situasi-situasi tersebut digambarkan oleh Fiedler dalam 3 dimensi empirik, yaitu :
1. Hubungan pimpinan anggota
2. tingkat dalam struktur tugas
3. posisi kekuasaan pemimpin yang didapatkan melalui wewenang formal
Penemuan Fiedler menunjukkan bahwa dalam situasi yang sangat menguntungkan atau sangat tidak menguntungkan, tipe pemimpin yang berorientasi pada tugas atau pekerjaan adalah sangat efektif. Tetapi bila situasi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan hanya moderat (terletak pada range tengah), tipe pemimpin hubungan manusiawi atau yang toleran dan lunak akan sangat efektif.
Teori Path-Goal
Telah diakui secara luas bahwa teori kepemimpinan dikembangkan dengan mempergunakan kerangka dasar teori motivasi. Teori Path-Goal ini menganalisa pengaruh (dampak) kepemimpinan (terutama perilaku pemimpin) terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan pelaksanaan kerja. Teori ini memasukkan 4 tipe atau gaya pokok perilaku pemimpin, yaitu :
1. Kepemimpinan direktif. Di sini tidak ada partisipasi oleh bawahan (pemimpin yang otokratis).
2. Kepemimpinan suportif. Pemimpin yang selalu bersedia menjelaskan, sebagai teman, mudah didekati dan menunjukkan diri sebagai orang sejati bagi bawahan.
3. Kepemimpinan partisipatif. Pemimpin meminta dan menggunakan saran-saran bawahan, tetapi masih membuat keputusan.
4. Kepemimpinan orientasi-prestasi. Pemimpin mengajukan tantangan-tantangan dengan tujuan yang menarik bagi bawahan dan merangsang bawahan untuk mencapai tujuan tersebut serta melaksanakannya dengan baik.
Jadi, gaya-gaya kepemimpian ini dapat dipergunakan oleh pemimpin yang sama dalam berbagai situasi yang berbeda. Baik model Fiedler maupun teori Path-Goal memasukkan 3 variabel penting dalam kepemimpinan, yaitu : pemimpin, kelompok dan situasi.
Kepemimpinan sebagai Sistem Pengaruh
Model sistem pengaruh ini dapat memperjelas betapa kompleksnya teori kepemimpinan modern. Pemimpin mempengaruhi kelompok dan situasi. Kelompok mempengaruhi pemimpin dan situasi. Situasi mempengaruhi pemimpin dan kelompok. Jadi, tiap-tiap subsistem mempengaruhi dan dipengaruhi oleh subsistem yang lain.
GAYA-GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya. Secara relatif ada 3 macam gaya kepemimpinan yang berbeda, yaitu otokratis, demokratis atau partisipatif, dan laissez-faire, yang semuanya pasti mempunyai kelemahan-kelemahan dan keuntungan.
Perbedaan gaya kepemimpina dalam organisasi akan mempunyai pemgaruh yang berbeda pula pada partisipasi individu dan perilaku kelompok. Kepemimpinan otokratis lebih banyak menghadapi masalah pemberian perintah kepada bawahan. kepemimpinan demokratis cenderung mengikuti pertukaran pendapat antara orang-orang yang terlibat. Dalam kepemimpinan laissez-faire, pemimpin memberikan kepemimpinannya jika diminta.
Implikasi-implikasi Gaya dari Berbagai Studi Klasik dan Teori-teori Modern
Studi Hawthorne diinteprestasikan dalam istilah-istilah gaya pengawasan, dan Teori X dari Douglas McGregor mencerminkan gaya otokratis dan Teori Y nya menunjukkan gaya kepemimpinan humanistik. Studi Ohio State mengidentifikasikan perhatian (tipe gaya suportif) dan struktur pengambilan inisiatif (tipe gaya direktif) yang menjadi fungsi-fungsi kepemimpinan utama.
Gaya-gaya Managerial Grid
Salah satu pendekatan yang sangat populer untuk mengidentifikasikan berbagai gaya kepemimpinan para manajer praktisi adalah penggunaan "managerial grid" yang dikemukakan oleh Robert R. Blake dan Jane S. Mouton.
Model Tiga Dimensional Reddin
Jaringan Blake dam Mouton mengidentifikasikan gaya seorang manajer, tetapi tidak secara langsung berkaitan dengan efektifitas. William J. Reddin, telah menambahkan dimensi ketiga atau efektifitas pada modelnya. Di samping memasukkan dimensi efektifitasnya, dia juga mempertimbangkan damapak situasional pada gaya yangs sesuai. Hal penting yang dikemukakan Reddin adalah bahwa setiap gaya tersebut dapat efektif atau tidak efektif tergantung pada situasi.
Gaya-gaya Efektif
1. Eksekutif (execuitive). Gaya ini memberikan perhatian besar baik terhadap tugas maupun karyawan.
2. Pembangun (developer). Gaya ini memberikan perhatian maksimum terhadap karyawan dan minimum terhadap tugas.
3. Otokrat penuh kebajikan (benevolent autokrat). Gaya ini memberikan perhatian maksimum pada tugas dan minimum pada karyawan.
4. Birokrat (bureaucrat). Gaya ini memberikan perhatian minimun baik pada tugas maupun karyawan.
Gaya-gaya Tidak Efektif
1. Kompromis (compromiser). Gaya ini memberikan prhatian besar baik tehadap tugas maupun karyawan dalam suatu situasi yang hanya memerlukan penekanan pada salah satunya.
2. Misionaris (missionary). Gaya ini memberikan perhatian maksimum terhadap karyawan dan perhatian minimum terhadap tugas dimana perilaku tersebut tidak cocok.
3. Otokrat (autocrat). Gaya ini memberikan perhatian maksimum terhadap tugas dan perhatian minimum terhadap karyawan dimana perilaku seperti itu tidak tepat.
4. Pelarian (deserter). Gaya ini memberikan perhatian minimum terhadap tugas dan karyawan dalam suatu situasi dimana perilaku seperti itu tidak sesuai.
Empat Sistem Manajemen Likert
1. Sistem 1 : Otokratik Eksploatif. Manajer mengambil semua keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan dan memrintahkan dan biasanya mengeksploitasi bawahan untuk melaksanakannya.
2. Sistem 2 : Otokratik penuh kebajikan. Manajer tetap menentukan perintah-perintah kerja, tetapi bawahan diberi keleluasaan (fleksibiltas dalam pelaksanaannya dengan suatu cara paternalistik.
3. Sistem 3 : Partisipatif. Manajer menggunakan gaya konsultatif. Manajer ini meminta dan menerima partisipatif dari bawahan tetapi menahan hak untuk membuat keputusan final.
4. Sistem 4 : Demokratik. Manajer memberikan berbagai pengarahan kepada bawahan tetapi memberikan kesempatan partisipasi total dan keputusan dibuat atas dasar konsesus dan prinsip mayoritas.
Kebutuhan Fleksibilitas Gaya Kepemimpinan
Manajer dapat mulai dengan memperkirakan sistem nilai dirinya dan menentukan gaya kepemimpinan umum yang dirasa cocok. Kemudian, dia menentukan dimana gaya kepemimpinan yang paling sesuai dan dimana hal ini akan membutuhakn perubahan agar lebih efektif. Setelah dia mencapai hal ini, dia membutuhkan praktek untuk melengkapi proses pendekatam fleksibel ini.
Organisasi Perusahaan, Teori Struktur dan Perilaku oleh: T.Hani Handoko, Bab XI dan XII.
Senin, 25 April 2011
BELAJAR MEMBUKUSAHA SAMBIL KULIAHA
BELAJAR MEMBUKUSAHA SAMBIL KULIAHA
Banyak remaja yang sudah ingin bisa mencari uang sendiri, meski masih sekolah. hanya sebagai contoh adalah saya :
saya memanfaatkan menjadi tukang pulsa yang saya jual di kampus Universitas Gunadarma untuk kalangan teman-teman saya dan juga teman-teman kantor saya,, dan juga saya memanfaatkan menjadi tukang foto copyan, jika ada dosen yang menyuruh salah satu mahasiswanya untuk memfoto copi kan modul atau tugas-tugas yang akan di berikan,, saya adalah murid pertama yang selalu mengacungkan tangan ke atas untuk memenuhi tugas saya,,,, tujuan saya membuat seperti itu adalah untuk meringankan beban orang tua khususnya membantu dalam masalah uang saku,, di sini saya tidak membuat rugi teman-teman saya dari penjualan pulsa jika 10.000 maka saya akan jual 11.000 dan seterusnya,, dengan untung 1000 saya bsa mendapatkan pelanggan di kampus dan di tempat kerja saya,,, untuk foto copyan saya hanya untung 50 rupiah/lembar jika itu bolak-balik, dan jika tidak saya hanya untung 1000-2000 rupiah /banyaknya foto copyan.
hanya sebagai contoh kalau memang kamu termasuk diantaranya, adalah
1. Pastikan usaha kamu itu tidak mengganggu proses belajar mengajar. So, carilah usaha yg bisa dilakukan sambil sekolah. Contohnya nih jualan aksesoris, tas, baju ke temen2, dll
2. Jika kamu mencari uang dengan jalan bekerja dengan orang lain atau perusahaan lain, usahakan si pemilik usaha mengerti kalo kamu masih sekolah, dan butuh banyak waktu untuk belajar.
3. Jika kamu ingin punya sebuah usaha milik sendiri, dalam artian ada tempat, pegawai, dll, coba buka usaha itu di rumah. Tujuannya, supaya keluarga kamu bisa memantau saat kamu lagi sekolah. Atau, kalau enggak bisa, cari orang yg betul-betul kamu percayai untuk ngejalaninnya. Atau, alternatif laennya, kamu join sama temen atau keluarga di usaha tsb. So, sementara kamu sekolah, rekan usaha kamu itu bisa ngawasinya.
4. Meski kamu sudah bisa cari duit sendiri, jangan sampai sekolah ditinggalkan. So, sekolah tetep jadi prioritas.
kesimpulannya adalah
buat apa kita harus malu jika kita ada niat baik didalamnya,, yang penting masih dalam keadaan halal
Banyak remaja yang sudah ingin bisa mencari uang sendiri, meski masih sekolah. hanya sebagai contoh adalah saya :
saya memanfaatkan menjadi tukang pulsa yang saya jual di kampus Universitas Gunadarma untuk kalangan teman-teman saya dan juga teman-teman kantor saya,, dan juga saya memanfaatkan menjadi tukang foto copyan, jika ada dosen yang menyuruh salah satu mahasiswanya untuk memfoto copi kan modul atau tugas-tugas yang akan di berikan,, saya adalah murid pertama yang selalu mengacungkan tangan ke atas untuk memenuhi tugas saya,,,, tujuan saya membuat seperti itu adalah untuk meringankan beban orang tua khususnya membantu dalam masalah uang saku,, di sini saya tidak membuat rugi teman-teman saya dari penjualan pulsa jika 10.000 maka saya akan jual 11.000 dan seterusnya,, dengan untung 1000 saya bsa mendapatkan pelanggan di kampus dan di tempat kerja saya,,, untuk foto copyan saya hanya untung 50 rupiah/lembar jika itu bolak-balik, dan jika tidak saya hanya untung 1000-2000 rupiah /banyaknya foto copyan.
hanya sebagai contoh kalau memang kamu termasuk diantaranya, adalah
1. Pastikan usaha kamu itu tidak mengganggu proses belajar mengajar. So, carilah usaha yg bisa dilakukan sambil sekolah. Contohnya nih jualan aksesoris, tas, baju ke temen2, dll
2. Jika kamu mencari uang dengan jalan bekerja dengan orang lain atau perusahaan lain, usahakan si pemilik usaha mengerti kalo kamu masih sekolah, dan butuh banyak waktu untuk belajar.
3. Jika kamu ingin punya sebuah usaha milik sendiri, dalam artian ada tempat, pegawai, dll, coba buka usaha itu di rumah. Tujuannya, supaya keluarga kamu bisa memantau saat kamu lagi sekolah. Atau, kalau enggak bisa, cari orang yg betul-betul kamu percayai untuk ngejalaninnya. Atau, alternatif laennya, kamu join sama temen atau keluarga di usaha tsb. So, sementara kamu sekolah, rekan usaha kamu itu bisa ngawasinya.
4. Meski kamu sudah bisa cari duit sendiri, jangan sampai sekolah ditinggalkan. So, sekolah tetep jadi prioritas.
kesimpulannya adalah
buat apa kita harus malu jika kita ada niat baik didalamnya,, yang penting masih dalam keadaan halal
MEMANFAATKAN SELA SELA DI LUAR JAM KULIAH
MEMANFAATKAN SELA SELA DI LUAR JAM KULIAH
Waktu kuliah itu berbeda dengan waktu ketika sekolah SMA dimana waktu sekolah sudah ditetapkan atau sudah ditentukannya waktu mulai dan berakhirnya pelajaran, berbeda dengan waktu kuliah dimana para dosen yang menentukan waktu kapan belajar mengajar berlangsung sehingga para mahasiswa bisa belajar untuk mandiri
Ketika waktu kosong sebelum jam kuliah dimulai, beberapa hal yang dapat diisi dengan aktivitas yang bermanfaat seperti:
1. Menjalankan kewajiban seperti ibadah shalat
2. Mengerjakan tugas tugas kuliah di waktu luang
3. Mencari informasi informasi yang penting untuk memperdalam pelajaran yang diberikan oleh dosen
4. memperdalam ilmu atau menghafal.
5. Memanfaatkan internet lounge yang telah di sediakan oleh pihak kampus
6. Bercanda dengan teman sebagai tujuan menghilangkan penat.
Waktu kuliah itu berbeda dengan waktu ketika sekolah SMA dimana waktu sekolah sudah ditetapkan atau sudah ditentukannya waktu mulai dan berakhirnya pelajaran, berbeda dengan waktu kuliah dimana para dosen yang menentukan waktu kapan belajar mengajar berlangsung sehingga para mahasiswa bisa belajar untuk mandiri
Ketika waktu kosong sebelum jam kuliah dimulai, beberapa hal yang dapat diisi dengan aktivitas yang bermanfaat seperti:
1. Menjalankan kewajiban seperti ibadah shalat
2. Mengerjakan tugas tugas kuliah di waktu luang
3. Mencari informasi informasi yang penting untuk memperdalam pelajaran yang diberikan oleh dosen
4. memperdalam ilmu atau menghafal.
5. Memanfaatkan internet lounge yang telah di sediakan oleh pihak kampus
6. Bercanda dengan teman sebagai tujuan menghilangkan penat.
SEANDAINYA SAYA MENJADI PEMIMPIN PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI
SEANDAINYA SAYA MENJADI PEMIMPIN PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI
Sebagai seorang pemimpin, bagaimana kita mampu menjadi sosok yang ditaati bawahan,
Seorang pemimpin menciptakan kesempatan untuk belajar - dari dia dan dari diri sendiri. Saya tidak percaya seorang pemimpin tahu segala sesuatu. Ia juga harus belajar dari bawahan mereka, sama seperti bawahan belajar dari pemimpin. Dengan hal itu pemimpin juga bisa memahami bawahan, dan sebaliknya.
2. Pemimpin membawa fokus bawahan dan organisasi.
Pemimpin sangat menyadari strategi dan arah organisasi. Dia melihat gambaran besar dan mampu fokus terhadap tugas yang ada.
3. Pemimpin mampu bekerja dengan dan orang-orang berpengaruh.
Seorang pemimpin adalah influencer, tidak diktator . Harus punya koneksi ke seluruh organisasi dan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif di seluruh organisasi dan seterusnya.
4.Pemimpin membawa perubahan dan menangani eksternalitas.
Seorang pemimpin yang baik itu sendiri adalah agen perubahan yang sangat baik dan sangat mudah beradaptasi terhadap perubahan. Mereka mengambil perubahan langkah yang baik dan mampu berasimilasi dengan sempurna ke dalam alur kerja.
Singkatnya, pemimpin yang baik adalah manusiawi dan karismatik dengan cara mereka sendiri, sehingga membuat orang ingin dipimpin oleh anda. Semua orang akan memiliki gaya pribadi mereka sendiri.
Sebagai seorang pemimpin, bagaimana kita mampu menjadi sosok yang ditaati bawahan,
Seorang pemimpin menciptakan kesempatan untuk belajar - dari dia dan dari diri sendiri. Saya tidak percaya seorang pemimpin tahu segala sesuatu. Ia juga harus belajar dari bawahan mereka, sama seperti bawahan belajar dari pemimpin. Dengan hal itu pemimpin juga bisa memahami bawahan, dan sebaliknya.
2. Pemimpin membawa fokus bawahan dan organisasi.
Pemimpin sangat menyadari strategi dan arah organisasi. Dia melihat gambaran besar dan mampu fokus terhadap tugas yang ada.
3. Pemimpin mampu bekerja dengan dan orang-orang berpengaruh.
Seorang pemimpin adalah influencer, tidak diktator . Harus punya koneksi ke seluruh organisasi dan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif di seluruh organisasi dan seterusnya.
4.Pemimpin membawa perubahan dan menangani eksternalitas.
Seorang pemimpin yang baik itu sendiri adalah agen perubahan yang sangat baik dan sangat mudah beradaptasi terhadap perubahan. Mereka mengambil perubahan langkah yang baik dan mampu berasimilasi dengan sempurna ke dalam alur kerja.
Singkatnya, pemimpin yang baik adalah manusiawi dan karismatik dengan cara mereka sendiri, sehingga membuat orang ingin dipimpin oleh anda. Semua orang akan memiliki gaya pribadi mereka sendiri.
DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI MODERN
DESAIN DAN STRUKTUR
ORGANISASI FORMAL
Organisasi formal dapat diibaratkan sebagai sebuah “kendaraan” untuk mencapai tempat tujuan secar bersama. Organisasi formal adalah sistem kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan.
Desain Struktural Organisasi Formal
Untuk membantu membantu pencapaian tujuan organisasi dengan efektif. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran supaya tahu bagaimana menjalankan organisasi untuk mencapainya. Tujuan organisasi ini akan menentukan struktur organisasi, yaitu dengan menentukan seluruh pekerjaan, hubungan antara tugas, batas wewenang dan tanggung jawab untuk menjalankan masing-masing tugas tersebut. Jadi, struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antara fungsi-fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya.
Sturuktur organisasi formal mempunyai dua muka; pertama, model struktur, dimana kita dapat mempergunakan prinsip-prinsip teori organisasi, dan kedua, dimensi-dimensi dasar struktur yang akan menentukan kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan yang harus dilakukan dan tingkat spesialisasi yang dapat diberikan. Variabel-variabel kunci yang menentukan desain struktural organisasi, yaitu 1) strategi oragnisasi, 2) lingkungan yang melingkupinya, 3) teknologi yang digunakan, dan 4) orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
Strategi dan Struktur
Pertama kali dijelaskan oleh Chandler dalam studinya pada beberapa perusahaan besar di Amerika. Setiap perusahaan yang diteliti Chandler pada mulanya mempunyai struktur yang disentralisasikan, dimana tipe struktur ini cocok untuk lini produk yang terbatas. Karena perkembangan penduduk, pendapatan nasional, dan tingkat inovasi teknologi, bagaimanapun juga perusahaan-perusahaan tersebut memperkembangan berbagai produk baru, memasukai pasar-pasar baru dan menaikkan keluaran. Dalam pemilihan suatu strategi dan sturktur untuk mengeimplementasikannya para manajer harus mempertimbangankan pangaruh lingkungan eksternal terhadap organisasi.
Lingkungan Eksternal dan Struktur
Tipe-tipe lingkungan sebagai berikut:
1. Lingkungan stabil, yaitu lingkungan dengan sedikit atau tanpa perubahan yang tidak diperkirakan atau tiba-tiba.
2. Lingkungan berubah (changing environment), yaitu lingkungan dimana inovasi mungkin terjadi dala setiap atau semua bidang yang telah disebut di atas produk, pasar, hukum, atau teknologi.
3. Lingkungan bergejolak (turbulent environment). Bila para pesaing melempar produk baru dan tak terduga ke pasaran, hukum sering diganti, kemajuan teknologi merubah secar desain produk dan metode-metode produksi, organisasi ada dalam lingkungan bergejolak.
Burn dan Stalter mengemukakan bahwa sistem mekanistik adalah paling sesuai untuk lingkungan stabil, sedangkan sistem organik paling sesuia untuk lingkungan bergejolak. Sistem mekanistik berarti bahwa kegiatan-kegiatan organisasi diperinci menjadi tugas-tugas yang terpisah dan terspesialisasi. Dalam sistem organik, individu-individu lebih cenderung bekerja dalam suatu kelompok dari pada bekerja sendiri. Organisasi-organisasi berprestasi tinggi dalam kedua tipe lingkungan mempunyai derajat integrasi lebi tinggi dari pada organisasi-organisasi berprestasi rendah.
Teknologi dan Struktur
Menurut Woodward, ada sejumlah hubungan antara proses teknologi dan struktur organisasi, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Semakin kompleks teknologi semakin besar jumlah manajer dan tingkatan manajemen.
2. Rentang manajemen para manajer lini pertama meningkat dari produksi unit ke massa dan kemudian turun dari produksi massa ke proses.
3. Semakin tinggi kompleksitas teknologi perusahaan, semakin besar jumlah staf administrasi dan klerikal.
Arti penemuan ini adalah bahwa untuk setiap tipe teknologi ada aspek-aspek struktur organisasional spesifik yang berkaitan dengan pelaksanaan kerja yang lebih berhasil.
Orang dan Struktur
Manajer dan Struktur. Manajerial merupakan faktor penting dalam penentuan strategi organisasi. Struktur organisasi juga dipengaruhi secara langsung oleh preferensi pribadi manajer terhadap berbagai tipe organisasi tertentu, terhadap cara-cara berhubungan dengan para bawahan.
Karyawan dan Struktur. Individu-individu dengan tingkat pendidikan rendah yang melaksanakan pekerjaan-pekerjaan repetitif dan membosankan mungkin lebih baik dikelola dengan struktur yang lebih mekanistik.
Proses Desain Organisasi
Dalam teori, proses desain organisasi dapat dimulai dari bawah ke atas (bottom up) atau dari atas ke bawah (top down). Dengan prosedur atas bawah. Tujuan-tujuan organisasional umum diterjemahkan menjadi tujuan-tujuan khusus sebagai sarana pencapaian hasil akhir yang diinginkan. Meskipun secara teoritis dapat dijelaskan secara terpisah, kedua prosedur tersebut dalam kenyataannya saling tergantung. Tujuan-tujuan umum harus ditetapkan bahkan sebelum proses dasar ditentukan dan teknologi inti dipilih.
Pendekatan Kontigensi dan Desain Organisasi
Menurut pendekatan kontigensi (contigency approach), tugas manajer dalam desain organisasi adalah menetapkan suatu “ kesesuaian “ efektif antara struktur organisasi dan variabel-variabel tersebut.
Model-Model Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan perwujudan yang menunjukkan hubungan di antara funsi-fungsi dalam suatu organisasi serta wewenang dan tanggung jawab setiap anggota organisasi yang menjalankan masing-masing tugasnya. Organisasi dalam kenyataannya tidak berjalan persis seperti yang dierancang sebelumnya yang tentu saja baik “diatas kertas”. Hal ini juga merupakan suatu pendahuluan dari suatu kenyataan yang lebih buruk. Struktur dalam kenyataannya tidak sesuai dengan kondisi teknologi dan lingkungan dapat berjalan baik di atas kertas, bila tidak dalam praktek, mungkin karena orang-orang menciptakan suatu pekerjaan-pekerjaan sendiri yang tidak sejalan dengan rancangan struktur dengan rancangan struktur yang ada. Jadi jelas, tujuan para manajer adalah menciptakan suatu struktur yang memenuhi baik “tuntutan” lingkungan maupun membuatnya sesuia dengan kemampuan.
Model Hubungan Manusiawi
Model hubungan manusiawi, secara eksplisit mengakui bahwa orang tidaklah selalu bertindak persis segaris dengan posisi-posisi dan hubungan-hubungan menurut struktur formalnya.
Pertama, yang paling penting model hubungan manusiawi “mempersilahkan” para manjer untuk mempergunakan kemampuan kepemimpinannya.
Kedua, pendekatan hubungan manusiawi menyarankan manajer memafaatkan organisasi dalam departemennya yang menunjukkan bahwa ia memberikan tanggapan kooperatif dan bukannya malah menentang.
Ketiga, pendekatan hubungan manusiawi ditunjukkan dengan sejumlah teknik atau program yang biasanya di bawah yurisdiksi atau wewenang departemen personalia.
Secara ringkas, inti konsep hubungan manusiawi tidak berubah langsung dengan struktur organisasi. Teori-teori hubungan manusiawi terutama lebih dimaksudkan sebagai usaha penyediaan sejumlah teknik dan kemanisme bagi para manajer, yang akan membantu mereka dan para bawahannya untuk menyesuaikan diri dengan batasan-batasan struktur yang ada dari pada hanya sekedar menyediakan prinsip-prinsip untuk mengarahkan perancangan struktur itu sendiri.
Model Sumber Daya Manusia
Implikasi model sumber daya manusia pada struktur organisasi, walaupun abstrak adalah jelas. Model ini berpendapat bahwa apada hakekatnya manusia mempunyai kemampuan untuk mempelajari pengarahan dan pengendalian diri lebih kreatif dari pada pekerjaan mereka sekarang, dan bahwa tugas manajer adalah menciptakan suatu lingkungan dimana mereka dapat menigkatkan sumbangan kapasitasnya pada organisasi. Hal ini mengharuskan anggota-anggota organisasi mempunyai (1) suatu tujuan tingkat operasional yang telah disetujui bersama, (2) jalur untuk memperoleh sumber informasi vertikal dan horizontal yang relavan, dan (3) kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap informasi denga keputusan dan perilaku yang mengarahkan pencapaian tujuan dengan efesien. Tujuan organisasi model sumber daya manusia ditetapkan bersama oleh manajer dan bawahannya atau paling tidak bawahan dilibatkan.
Dimensi-Dimensi Dasar Struktur Organisasi
Pembagian Kerja
Desain organisasi secara esensial menyangkut penyusunan suatu organisasi (perusahan) untuk mencapai efektivitas optimum. Oleh karena itu, para anggota organisasi dihadapkan pada dua perhatian pokok: (1) pembagian kerja yang dilaksanakan, dan (2) penentuan basis yang tepat untuk pengelompokan kegiatan-kegiatan agar menghasilkan satuan-satuan kerja yang efisien dan menguntungkan bagi organisasi secara keseluruhan.
Secara ringkas dapat dinyatakan bahwa pembagian kerja akan mempengaruhi tingakat prestasi organisasi melalui minimisasi ketergantungan apada individu-individu tertentu atau ketrampilan-ketrampilan khusus, dan gerakan-gerakan atau perpindahan yang percuma komponen-komponen pekerjaan besar.
Berbagai Fungsi yang Melekat pada Struktur Organisasi
Kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan sebagai fungsi-fungsi struktural yang terjadi secara garis besar dapat diperinci sebagai berikut:
Wewenang, arti wewenang (authority) adalah hak melakukan suatu atau memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu. Wenang merupakan kunci jabatan manajerial.
Kekuasaan, arti kekuasaan (power) sering dicampur adukkan dengan wewenang. Walaupun kekuasaan dan wewenang sering ditemui bersama, tetapi keduanya berbeda.
Tanggung jawab, arti tanggung jawab (responsibility) adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu. Dalam organisasi, tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk melaksanakan tugas atau fungsi organisasi.
Akuntabilitasi. tidakseperti tanggung jawab, akuntabilitasi (accountability) adalah faktor di luar individu dan perasaan pribadinya.
Hubungan lini dan staf. Masih berhubungan dengan konsep wewenang dikenal apa yang disebut hubungan lini dan staf. Keduanya ini merupakan pendekatan yang berbeda untuk menentukan deskripsi wewenang dalam organisasi.
Rentang kendali. Rentang kendali atau pengawasan (span of control) adalah berapa orang jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau atasan.
Struktur flat dan tall. Dalam analisis organisasi, istilah flat (datar) dan tall (tinggi) digunakan untuk menggambarkan pola menyeluruh rentang kendali dan tingkatan manajemen.
Sentaralisasi dan desentralisasi. Bila wewenang didelegasikan atau di limpahkan meluas dalam suatu organisasi, desentralisasi wewenang terjadi. Sebaliknya dalam organisasi di mana wewenang dipegang atau dipusatkan pada seseorang atau beberapa orang, kondisi sentralisasi wewenang tampak.
Rantau wewenang skalar. Karena keseluruhan kegiatan organisasi dibagi-bagi dan dikelompokkan atas dasar fungsi, produk,wilayah dan sebagainya, dan karena adanya saling ketergantungan diantaranya, maka kegiatan-kegiatan tersebut harus diintegrasikan.
Kesatuan perintah. Satu aspek dasar struktur organisasi lainnya (implisit dalam rantai skalar) adalah “satu orang,satu atasan”. Ini berarti bahwa seorang bawahan hendaknya hanya menerima instruksi dari sumber tunggal.
Departementasi
Departementasi atau departementalisasi bersangkutan dengan proses penetuan cara pengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi. Departementasi mencerminkan organisasi horizontal pada setiap tingkatan hirarki, dan berhubungan erat dengan prinsip spesialisasi klasik. Departementasi yang lebih khusus,secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Waktu dapat dibagi menjadi shift pertama, shift kedua, dan shift ketiga.
2. Pelayanan (service) yang mungkin mencerminakan kelas pertama, kelas kedua, dan kelas turis dalam suatu kapal pesiar.
3. Langganan dapat terdiri dari departemen penjualan industri, pedagang eceran, pemerintah, militer dan konsumen akhir.
4. Peralatan dapat diperinci, misal di dalam kelompok produksi, menjadi departemen pemotongan, perkaitan dan pembungkusan.
5. Urutan angka (alpha numerical) dapat digunakan dalam pelayanan telephone dimana nomor 0000-5000 ditempatkan dalam satu departemen dan nomor-nomor 5001-9999 dalam departemen lain.
Desain Struktural Modern
Organisasi Proyek
Oraganisasi-organisasi proyek semakin banyak digunakan dalam industri-industri dengan teknologi tinggi ynag memerlukan perhatian besar terhadap perencanaan, penelitian, dan pengembangan serta koordinasi. Bnetuk organisasi proyek umum dipakai dalam industri ruang angkasa dan juga menjadi semakin luas digunakan dalam organisasi-organisasi bisnis, pemerintahan.
Berbagai Tipe Struktur Proyek
Ada beberapa macam bnetuk struktur proyek. Bentuk pertama adalah organisasi proyek individual. Tipe kedua adalah organisasi proyek staf. Variasi ketiga adalah organisasi proyek “Intermix”. Tipe keempat disebut organisasi proyek agregat.
Organisasi Matriks
Bila struktur proyek dilapiskan di atas struktur fungsional, hasilnya adalah sebuah matriks. Kadang-kadang organisasi matriks (matrix organization) dianggap sebagai suatu bentuk organisasi proyek plus organisasi fungsional dan nama-namanya digunakan dengan saling dapat dipertukarkan.
Organisasi matriks sangat terkenal dalam industri ruang angkasa dan organisasi-organisasi yang memerlukan kooedinasi karena banyaknya hubungan-hubungan yang terjadi atau yang memerlukan prestasi teknis tinggi. Bentu organisasi matriks ini akan sangat bermanfaat bila:
1. Kegiatan mempunyai waktu penyelesaian yang terbatas dan skedul waktu harus ditepati.
2. Pengendalian biaya merupakan faktor kritis.
3. Banyak ketrampilan atau keahlian khusus ynag membutuhkan koordinasi bagi penyelesaian proyek.
4. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan banyak yang baru dan belum dikenal para anggota tim proyek.
Organisasi Bentuk Bebas
Tipe organisasi yang berhubungan erat dengan model-model proyek dan matriks adalah struktur organisasi modern bentuk bebas (free-form organization). Kadang-kadang disebut naturalistik atau organik. Ada dua karakteristik umum tipe organisasi ini: pertama, organisasi bentu bebas mengunakan secara ektensif sistem informasi yang dikomputerisasikan. Kedua, organisasi bentuk bebas biasanya beranggotakan dan dikelola oleh para manajer muda dan dinamis yang berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan.
ORGANISASI FORMAL
Organisasi formal dapat diibaratkan sebagai sebuah “kendaraan” untuk mencapai tempat tujuan secar bersama. Organisasi formal adalah sistem kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan.
Desain Struktural Organisasi Formal
Untuk membantu membantu pencapaian tujuan organisasi dengan efektif. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran supaya tahu bagaimana menjalankan organisasi untuk mencapainya. Tujuan organisasi ini akan menentukan struktur organisasi, yaitu dengan menentukan seluruh pekerjaan, hubungan antara tugas, batas wewenang dan tanggung jawab untuk menjalankan masing-masing tugas tersebut. Jadi, struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antara fungsi-fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya.
Sturuktur organisasi formal mempunyai dua muka; pertama, model struktur, dimana kita dapat mempergunakan prinsip-prinsip teori organisasi, dan kedua, dimensi-dimensi dasar struktur yang akan menentukan kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan yang harus dilakukan dan tingkat spesialisasi yang dapat diberikan. Variabel-variabel kunci yang menentukan desain struktural organisasi, yaitu 1) strategi oragnisasi, 2) lingkungan yang melingkupinya, 3) teknologi yang digunakan, dan 4) orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
Strategi dan Struktur
Pertama kali dijelaskan oleh Chandler dalam studinya pada beberapa perusahaan besar di Amerika. Setiap perusahaan yang diteliti Chandler pada mulanya mempunyai struktur yang disentralisasikan, dimana tipe struktur ini cocok untuk lini produk yang terbatas. Karena perkembangan penduduk, pendapatan nasional, dan tingkat inovasi teknologi, bagaimanapun juga perusahaan-perusahaan tersebut memperkembangan berbagai produk baru, memasukai pasar-pasar baru dan menaikkan keluaran. Dalam pemilihan suatu strategi dan sturktur untuk mengeimplementasikannya para manajer harus mempertimbangankan pangaruh lingkungan eksternal terhadap organisasi.
Lingkungan Eksternal dan Struktur
Tipe-tipe lingkungan sebagai berikut:
1. Lingkungan stabil, yaitu lingkungan dengan sedikit atau tanpa perubahan yang tidak diperkirakan atau tiba-tiba.
2. Lingkungan berubah (changing environment), yaitu lingkungan dimana inovasi mungkin terjadi dala setiap atau semua bidang yang telah disebut di atas produk, pasar, hukum, atau teknologi.
3. Lingkungan bergejolak (turbulent environment). Bila para pesaing melempar produk baru dan tak terduga ke pasaran, hukum sering diganti, kemajuan teknologi merubah secar desain produk dan metode-metode produksi, organisasi ada dalam lingkungan bergejolak.
Burn dan Stalter mengemukakan bahwa sistem mekanistik adalah paling sesuai untuk lingkungan stabil, sedangkan sistem organik paling sesuia untuk lingkungan bergejolak. Sistem mekanistik berarti bahwa kegiatan-kegiatan organisasi diperinci menjadi tugas-tugas yang terpisah dan terspesialisasi. Dalam sistem organik, individu-individu lebih cenderung bekerja dalam suatu kelompok dari pada bekerja sendiri. Organisasi-organisasi berprestasi tinggi dalam kedua tipe lingkungan mempunyai derajat integrasi lebi tinggi dari pada organisasi-organisasi berprestasi rendah.
Teknologi dan Struktur
Menurut Woodward, ada sejumlah hubungan antara proses teknologi dan struktur organisasi, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Semakin kompleks teknologi semakin besar jumlah manajer dan tingkatan manajemen.
2. Rentang manajemen para manajer lini pertama meningkat dari produksi unit ke massa dan kemudian turun dari produksi massa ke proses.
3. Semakin tinggi kompleksitas teknologi perusahaan, semakin besar jumlah staf administrasi dan klerikal.
Arti penemuan ini adalah bahwa untuk setiap tipe teknologi ada aspek-aspek struktur organisasional spesifik yang berkaitan dengan pelaksanaan kerja yang lebih berhasil.
Orang dan Struktur
Manajer dan Struktur. Manajerial merupakan faktor penting dalam penentuan strategi organisasi. Struktur organisasi juga dipengaruhi secara langsung oleh preferensi pribadi manajer terhadap berbagai tipe organisasi tertentu, terhadap cara-cara berhubungan dengan para bawahan.
Karyawan dan Struktur. Individu-individu dengan tingkat pendidikan rendah yang melaksanakan pekerjaan-pekerjaan repetitif dan membosankan mungkin lebih baik dikelola dengan struktur yang lebih mekanistik.
Proses Desain Organisasi
Dalam teori, proses desain organisasi dapat dimulai dari bawah ke atas (bottom up) atau dari atas ke bawah (top down). Dengan prosedur atas bawah. Tujuan-tujuan organisasional umum diterjemahkan menjadi tujuan-tujuan khusus sebagai sarana pencapaian hasil akhir yang diinginkan. Meskipun secara teoritis dapat dijelaskan secara terpisah, kedua prosedur tersebut dalam kenyataannya saling tergantung. Tujuan-tujuan umum harus ditetapkan bahkan sebelum proses dasar ditentukan dan teknologi inti dipilih.
Pendekatan Kontigensi dan Desain Organisasi
Menurut pendekatan kontigensi (contigency approach), tugas manajer dalam desain organisasi adalah menetapkan suatu “ kesesuaian “ efektif antara struktur organisasi dan variabel-variabel tersebut.
Model-Model Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan perwujudan yang menunjukkan hubungan di antara funsi-fungsi dalam suatu organisasi serta wewenang dan tanggung jawab setiap anggota organisasi yang menjalankan masing-masing tugasnya. Organisasi dalam kenyataannya tidak berjalan persis seperti yang dierancang sebelumnya yang tentu saja baik “diatas kertas”. Hal ini juga merupakan suatu pendahuluan dari suatu kenyataan yang lebih buruk. Struktur dalam kenyataannya tidak sesuai dengan kondisi teknologi dan lingkungan dapat berjalan baik di atas kertas, bila tidak dalam praktek, mungkin karena orang-orang menciptakan suatu pekerjaan-pekerjaan sendiri yang tidak sejalan dengan rancangan struktur dengan rancangan struktur yang ada. Jadi jelas, tujuan para manajer adalah menciptakan suatu struktur yang memenuhi baik “tuntutan” lingkungan maupun membuatnya sesuia dengan kemampuan.
Model Hubungan Manusiawi
Model hubungan manusiawi, secara eksplisit mengakui bahwa orang tidaklah selalu bertindak persis segaris dengan posisi-posisi dan hubungan-hubungan menurut struktur formalnya.
Pertama, yang paling penting model hubungan manusiawi “mempersilahkan” para manjer untuk mempergunakan kemampuan kepemimpinannya.
Kedua, pendekatan hubungan manusiawi menyarankan manajer memafaatkan organisasi dalam departemennya yang menunjukkan bahwa ia memberikan tanggapan kooperatif dan bukannya malah menentang.
Ketiga, pendekatan hubungan manusiawi ditunjukkan dengan sejumlah teknik atau program yang biasanya di bawah yurisdiksi atau wewenang departemen personalia.
Secara ringkas, inti konsep hubungan manusiawi tidak berubah langsung dengan struktur organisasi. Teori-teori hubungan manusiawi terutama lebih dimaksudkan sebagai usaha penyediaan sejumlah teknik dan kemanisme bagi para manajer, yang akan membantu mereka dan para bawahannya untuk menyesuaikan diri dengan batasan-batasan struktur yang ada dari pada hanya sekedar menyediakan prinsip-prinsip untuk mengarahkan perancangan struktur itu sendiri.
Model Sumber Daya Manusia
Implikasi model sumber daya manusia pada struktur organisasi, walaupun abstrak adalah jelas. Model ini berpendapat bahwa apada hakekatnya manusia mempunyai kemampuan untuk mempelajari pengarahan dan pengendalian diri lebih kreatif dari pada pekerjaan mereka sekarang, dan bahwa tugas manajer adalah menciptakan suatu lingkungan dimana mereka dapat menigkatkan sumbangan kapasitasnya pada organisasi. Hal ini mengharuskan anggota-anggota organisasi mempunyai (1) suatu tujuan tingkat operasional yang telah disetujui bersama, (2) jalur untuk memperoleh sumber informasi vertikal dan horizontal yang relavan, dan (3) kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap informasi denga keputusan dan perilaku yang mengarahkan pencapaian tujuan dengan efesien. Tujuan organisasi model sumber daya manusia ditetapkan bersama oleh manajer dan bawahannya atau paling tidak bawahan dilibatkan.
Dimensi-Dimensi Dasar Struktur Organisasi
Pembagian Kerja
Desain organisasi secara esensial menyangkut penyusunan suatu organisasi (perusahan) untuk mencapai efektivitas optimum. Oleh karena itu, para anggota organisasi dihadapkan pada dua perhatian pokok: (1) pembagian kerja yang dilaksanakan, dan (2) penentuan basis yang tepat untuk pengelompokan kegiatan-kegiatan agar menghasilkan satuan-satuan kerja yang efisien dan menguntungkan bagi organisasi secara keseluruhan.
Secara ringkas dapat dinyatakan bahwa pembagian kerja akan mempengaruhi tingakat prestasi organisasi melalui minimisasi ketergantungan apada individu-individu tertentu atau ketrampilan-ketrampilan khusus, dan gerakan-gerakan atau perpindahan yang percuma komponen-komponen pekerjaan besar.
Berbagai Fungsi yang Melekat pada Struktur Organisasi
Kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan sebagai fungsi-fungsi struktural yang terjadi secara garis besar dapat diperinci sebagai berikut:
Wewenang, arti wewenang (authority) adalah hak melakukan suatu atau memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu. Wenang merupakan kunci jabatan manajerial.
Kekuasaan, arti kekuasaan (power) sering dicampur adukkan dengan wewenang. Walaupun kekuasaan dan wewenang sering ditemui bersama, tetapi keduanya berbeda.
Tanggung jawab, arti tanggung jawab (responsibility) adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu. Dalam organisasi, tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk melaksanakan tugas atau fungsi organisasi.
Akuntabilitasi. tidakseperti tanggung jawab, akuntabilitasi (accountability) adalah faktor di luar individu dan perasaan pribadinya.
Hubungan lini dan staf. Masih berhubungan dengan konsep wewenang dikenal apa yang disebut hubungan lini dan staf. Keduanya ini merupakan pendekatan yang berbeda untuk menentukan deskripsi wewenang dalam organisasi.
Rentang kendali. Rentang kendali atau pengawasan (span of control) adalah berapa orang jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau atasan.
Struktur flat dan tall. Dalam analisis organisasi, istilah flat (datar) dan tall (tinggi) digunakan untuk menggambarkan pola menyeluruh rentang kendali dan tingkatan manajemen.
Sentaralisasi dan desentralisasi. Bila wewenang didelegasikan atau di limpahkan meluas dalam suatu organisasi, desentralisasi wewenang terjadi. Sebaliknya dalam organisasi di mana wewenang dipegang atau dipusatkan pada seseorang atau beberapa orang, kondisi sentralisasi wewenang tampak.
Rantau wewenang skalar. Karena keseluruhan kegiatan organisasi dibagi-bagi dan dikelompokkan atas dasar fungsi, produk,wilayah dan sebagainya, dan karena adanya saling ketergantungan diantaranya, maka kegiatan-kegiatan tersebut harus diintegrasikan.
Kesatuan perintah. Satu aspek dasar struktur organisasi lainnya (implisit dalam rantai skalar) adalah “satu orang,satu atasan”. Ini berarti bahwa seorang bawahan hendaknya hanya menerima instruksi dari sumber tunggal.
Departementasi
Departementasi atau departementalisasi bersangkutan dengan proses penetuan cara pengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi. Departementasi mencerminkan organisasi horizontal pada setiap tingkatan hirarki, dan berhubungan erat dengan prinsip spesialisasi klasik. Departementasi yang lebih khusus,secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Waktu dapat dibagi menjadi shift pertama, shift kedua, dan shift ketiga.
2. Pelayanan (service) yang mungkin mencerminakan kelas pertama, kelas kedua, dan kelas turis dalam suatu kapal pesiar.
3. Langganan dapat terdiri dari departemen penjualan industri, pedagang eceran, pemerintah, militer dan konsumen akhir.
4. Peralatan dapat diperinci, misal di dalam kelompok produksi, menjadi departemen pemotongan, perkaitan dan pembungkusan.
5. Urutan angka (alpha numerical) dapat digunakan dalam pelayanan telephone dimana nomor 0000-5000 ditempatkan dalam satu departemen dan nomor-nomor 5001-9999 dalam departemen lain.
Desain Struktural Modern
Organisasi Proyek
Oraganisasi-organisasi proyek semakin banyak digunakan dalam industri-industri dengan teknologi tinggi ynag memerlukan perhatian besar terhadap perencanaan, penelitian, dan pengembangan serta koordinasi. Bnetuk organisasi proyek umum dipakai dalam industri ruang angkasa dan juga menjadi semakin luas digunakan dalam organisasi-organisasi bisnis, pemerintahan.
Berbagai Tipe Struktur Proyek
Ada beberapa macam bnetuk struktur proyek. Bentuk pertama adalah organisasi proyek individual. Tipe kedua adalah organisasi proyek staf. Variasi ketiga adalah organisasi proyek “Intermix”. Tipe keempat disebut organisasi proyek agregat.
Organisasi Matriks
Bila struktur proyek dilapiskan di atas struktur fungsional, hasilnya adalah sebuah matriks. Kadang-kadang organisasi matriks (matrix organization) dianggap sebagai suatu bentuk organisasi proyek plus organisasi fungsional dan nama-namanya digunakan dengan saling dapat dipertukarkan.
Organisasi matriks sangat terkenal dalam industri ruang angkasa dan organisasi-organisasi yang memerlukan kooedinasi karena banyaknya hubungan-hubungan yang terjadi atau yang memerlukan prestasi teknis tinggi. Bentu organisasi matriks ini akan sangat bermanfaat bila:
1. Kegiatan mempunyai waktu penyelesaian yang terbatas dan skedul waktu harus ditepati.
2. Pengendalian biaya merupakan faktor kritis.
3. Banyak ketrampilan atau keahlian khusus ynag membutuhkan koordinasi bagi penyelesaian proyek.
4. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan banyak yang baru dan belum dikenal para anggota tim proyek.
Organisasi Bentuk Bebas
Tipe organisasi yang berhubungan erat dengan model-model proyek dan matriks adalah struktur organisasi modern bentuk bebas (free-form organization). Kadang-kadang disebut naturalistik atau organik. Ada dua karakteristik umum tipe organisasi ini: pertama, organisasi bentu bebas mengunakan secara ektensif sistem informasi yang dikomputerisasikan. Kedua, organisasi bentuk bebas biasanya beranggotakan dan dikelola oleh para manajer muda dan dinamis yang berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan.
Langganan:
Postingan (Atom)